BAB 14.

272 20 0
                                    

"Betapa bahagianya diriku jika dirimu adalah jodohku dimasa depan"

~Bulsya~

Bulan dan Asyila nampak begitu dekat walaupun baru beberapa menit yang lalu mereka berkenalan, tak luput dari Bulan yang berusaha mencari topik agar tidak ada kesunyian diantara mereka berdua. Ia mengerti bahwa Asyila adalah seorang yang pendiam ah ralat lebih tepatnya introvet  maka dari itu ia berusaha mengajaknya mengobrol dan pada akhirnya mereka menjadi sangat dekat

Setelah berada di perpustakaan selama kurang lebih 1 jam setengah kini Asyila dan Bulan pergi ke mall yang letaknya tidak jauh dari perpustakaan "Mbak, ini kita mau kemana?" tanya Asyila. Mereka telah sampai di parkiran mall tersebut "Kita shopping mau kan?" jawab Bulan

Dahi Asyila berkerut yang artinya ia tidak mengerti maksudnya "Maksud mbak?" tanya Asyila polos, Bulan tertawa kecil melihat adik dari anggota inti alvexo yang sangat polos ini "Jadi, kita kesini belanja. Bebas mau belanja apa aja" jelas Bulan dan akhirnya Asyila mengangguk paham

Bulan dan Asyila keluar dari mobil lalu berjalan bersama menuju dalam mall, pertama kali Asyila melihat keadaan di dalam mall ia langsung mengucapkan "Ma sya allah" didalam hati. Saat sedang melihat keadaan sekitar tiba-tiba Bulan menggandeng tangannya "Ayo kamu mau beli apa Syil" tanya Bulan mengajak Asyila berjalan menuju eskalator yang mengarah ke lantai dua

"Syila gatau mbak, Syila bingung mau beli apa" ucap Asyila. Bulan membawa Asyila ke sebuah toko yang tempatnya itu sangat indah, banyak baju gamis, hijab, cadar, kaos kaki, dan peralatan sholat lainnya "Nah disini tempat baju kamu" Bulan menunjuk kesegala arah

Mata Asyila berbinar saat melihat isi toko itu "Ma sya allah" ucapnya dalam hati, ia menatap Bulan dan Bulan mengangguk. Kemudian Asyila berjalan terlebih dahulu masuk kedalamnya dan tempat pertama kali ia datangi adalah abaya, sudah lama ia tidak membeli abaya beberapa tahun di indonesia kebanyakan abayanya dari arab saudi

Ia memilih-milih abaya serta cadar dan pilihannya adalah abaya berwarna coksu dan hitam serta cadar berwarna hitam dan putih, hatinya sangat bahagia sekali kemudian ia melihat kearah Bulan yang menunggunya tepat dibelakang "Mbak, nggak beli?" tanya nya. Bulan menggeleng dan tersenyum "Udah?" Asyila mengangguk

Mereka berdua berjalan ke kasir untuk membayar belanjaannya lalu mereka pergi ke toko handphone, kali ini Bulan yang beli bukan Asyila setelah memilih dan mempertimbangkan semuanya akhirnya pilihan yang tepat jatuh di handphone berwarna hitam dan berlogo kan apple. Saat sedang antri dikasir tiba-tiba ada yang menerobos antrian "Upsss orang miskin mending gausah bayar biar gue bayarin"

Bulan tau itu siapa "Mundur nggak ini giliran gue, lo baru datang" Bulan menarik bahu gadis yang ada didepannya sontak gadis itu terjatuh dan ber bersandiwara ia tersakiti "Aaawwsss sakit...Bulan mau lo tuh apa sih ha ini tuh giliran gue, lo orang miskin pergi aja sana ini bukan tempat lo" gadis itu semakin menjadi-jadi ditempat kasir

Bulan hendak berbicara namun ditahan oleh Asyila, Asyila menggeleng dan Bulan tak menghiraukannya. Detik itu juga Bulan menampar pipi gadis yang terduduk dilantai itu, Asyila nampak syok saat melihatnya "Nih, ini yang baru gue lakuin. Mata lo buta apa gimana ngaca yuk bebz disini ada kaca tuh depan loh" Bulan menunjuk kaca yang besar berada didepannya

"Kurang ajar lo!" Gadis itu berdiri dan ingin menampar Bulan namun ada yang menghalanginya. Tangan kekar yang kini mencengkeram pergelangan tangannya sangat kuat hingga gadis itu meringis kesakitan, "Berani tangan lo nampar pacar  gue" suara serak cowok yang menahan tangannya

"Mas Bintang? Pacar?"  Ucap Asyila dalam hati tak percaya bahwa mas nya berpacaran

🔥🌸🔥

Bertahan Atau Pergi? (On Going!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang