Dai menguap dan merenggangkan tubuhnya, ia terbangun dari tidurnya, menggeliat sesaat dan menepuk-nepuk kasur disisinya.
"Bee ?"
Di rasa Shun tidak ada lagi disampingnya , Dai mencoba memanggilnya.
"Bee" Panggil Dai lagi.
Tidak ada sahutan.
Klik!
Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, Shun tengah selesai mandi, handuk yg masih bertengger di kepalanya membuat Shun terlihat sangat-sangat tampan, kedua mata Dai terus memandangi Shun.
"Pagi banget bee bangunnya" Dai turun dari kasur dan langsung mendatangi Shun.
Grap!
Dai memeluk Shun.
"Eungh~~ wangi kamu enak banget bee" Dai mengecup pelan leher Shun.
Shun membalas pelukan Dai.
"Seharusnya kita mandi bareng bee" Ucap Dai begitu lembut.
Dai terus mengecupi leher Shun.
"Eunghhh.... Shun melenguh pelan.
Cup!
Cup!
Suara kecupan terdengar nyaring didepan kamar mandi tersebut.
"S-sayang.... eunhhh.....
Dai menulilan pendengarannya, pria tampan tersebut terus menikmati aroma menyegarkan dari sang kekasih.
"Dai ...
Saat Shun menyebut namanya, Dai tersadar dan menghentikan ciumannya.
Hah~
Hah~
Hah~
Deru nafas Dai tercekat, Dai memandangi pacarnya itu, sangat tampan, pikir Dai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa bee?." Tanya Dai menatap kedua iris Shun yg cantik.
Shun menggeleng dan berlalu dari Dai.
"Bee ~~ Ucap Dai, kedua matanya mengikuti Shun yg ternyata mau duduk di atas kasur.
Shun meraih handuknya dan mengusap-usap rambutnya yg masih basah.
Dai mendatangi Shun, meraih handuk Shun yg otomatis menghentikan kegiatan Shun.
Cup!
Dai meraih wajah Shun, mengecupnya pelan.
Shun memandangi Dai sesaat, keduanya saling pandang.
