2. DIA FREEN

122 21 2
                                    

HAPPY READING👻

SEMOGA SELALU SUKA YAAA

TANDAI TYPO📌

2

"Suka itu tidak ada jadwalnya, bisa jadi besok, kemarin atau hari ini."

─Rebecca

Siang hari ini sangat berbeda dari sebelumnya, ada senang, jenuh dan bosan. Becca masih pada jadwalnya, belajar tentang perusahaan bersama dengan couch galaknya.


"Hari ini aku hanya memberikan sedikit materi, selebihnya kau pelajari sendiri, bisa kan?" tanya Freen berniat menutup pertemuan mereka hari ini.


"Kenapa begitu?"


"Karena aku memiliki kesibukan, kau sudah dewasa jadi tidak wajib untuk aku mengajarimu seharian penuh." jelas Freen.

Becca masih mencoba mencerna setiap kalimat itu, dan mencari alasan untuk bisa menolak pernyataan Freen. Dia merasa keberatan jika hanya satu dua jam bersama Freen, meskipun kemarin masih hari pertama mereka berkenalan.

"Tapi, aku tidak tau harus mencari referensi dari mana untuk belajar tentang perusahaan ini. Lagipula aku sudah sangat nyaman jika belajar denganmu," elak nya lagi.

Becca benar-benar tipikal orang yang keras kepala dan sangat berpegang teguh pada pendiriannya, Freen mengakui itu. Tapi, disisi lain Freen juga tidak bisa mengiyakan semua pernyataan Becca karena ada alasan yang memang mengharuskannya membagi waktunya lebih sedikit untuk Becca.

"Becky, aku hanya ingin kau juga berusaha sendiri untuk memahami hal baru tentang perusahaan ini. Tapi, bukan berarti aku tidak akan menjadi couch mu lagi esok harinya meskipun hanya satu atau dua jam, mengerti?"

Becky, orang pertama yang menyebutnya dengan sebutan itu adalah Freen. Mendengar ucapan Freen yang menjelaskan dengan sangat lembut tadi membuat hati Becky menghangat. Dia memiliki sisi yang berbeda


"Aku Becky, bukan Becca,"


"Baiklah, tapi kalau aku butuh sesuatu boleh kan kau menghubungi mu?" tanya Becky, setelah penuh pertimbangan.

"Tentu, ingin nomorku?"


"Boleh,"

Becky berbohong, dia sudah memiliki nomor Freen sejak semalam. Dia pikir kalau semudah ini meminta nomor Freen kenapa ia harus pusing memikirkannya.


"Aku pergi dulu, ada banyak pekerjaan yang tertunda. Semangat ya," pamit Freen.



Lagi dan lagi Freen membuat hati Becky kerepotan. Dia benar-benar tidak bisa ditebak.


Prihal suka, kita tidak bisa menebak kapan kita akan menyukai seseorang.  Ia datang tanpa aba-aba, seperti embun pagi yang menyapa daun, atau secercah cahaya yang menerobos celah awan.  Mungkin hanya sebuah tatapan, sebuah senyum, atau sebuah percakapan yang tak terduga, yang tiba-tiba memicu rasa hangat di dalam dada.  Cinta tak mengenal logika, ia hadir dengan caranya sendiri, dan kita hanya bisa menerimanya dengan hati terbuka.





*****


"Bagaimana hari ini, happy?"

"Very happy, hari ini adalah hari terbahagia," jawab Becky antusias.

EXTRAORDINARY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang