𝓤𝓷𝓽𝓲𝓵 𝓘 𝓑𝓵𝓮𝓮𝓭〈SEASON 1〉

12

"Jadi hari ini.., hari pertama ku sekolah?", ucap ku sambil memegang baju sekolah baru ku..

Aku berdiri dihadapan sebuah cermin.. sambil mengenakan baju sekolah baru ku..

Apa aku bisa berbaur dengan Vampir vampir disana..

"Cantik..", aku melirik asal suara..

ku lihat Kris berdiri diambang pintu kamar ku, dengan mengenakan baju sekolah yang sama dengan ku..

"Itu cocok dengan mu..", dia berjalan mendekati ku..

Aku perlahan berjalan mundur..
aku serasa takut jika dia tiba tiba mendekati ku..

Aku takut jika dia akan menyakiti ku lagi..

Dia berhenti dan mulai menatap ku..

"Maaf..",

"Maaf..,saat itu aku tidak bisa menahan diri..", dia menunduk kan kepala nya..

wajah nya tampak sangat bersalah..

Poni nya yang panjang.. menutupi mata kanan nya..

"Kris..", aku mulai mendekati nya..

Dia masih saja menunduk kan kepala nya..

"Lukha maaf..",ucap nya lirih..

"Tidak apa..", tangan ku mulai mengelus rambut nya..

Rambut nya halus dan lembut..

Tangan ku turun.. mulai mengelus pipi nya..

Dingin..

Kulit pipi nya lembut dan dingin..

"Apa yang kau lakukan!",

Aku tersentak kaget ketika melirik Davit yang berdiri diambang pintu kamar ku..

Dengan wajah nya kesal nya, dia berjalan menghampiri kami..

Davit menarik ku.. menjauh kan ku dari Kris..

Membawa ku keluar dari kamar ku..

"2jam lagi sekolah akan dimulai..", ucap davit sambil membawa ku keluar dari rumah..

dia masih menarik ku sampai didepan sebuah mobil sport hitam..

Dia menyuruh ku masuk..

Aku hanya diam dan melihat nya juga masuk dan duduk disamping ku..

Dia menghela nafas sambil melirik keluar jendela..

"Apa kau tidak demam?", tangan ku mulai memegang kening davit..

"Jangan sentuh aku!", bentak nya sambil menangkis tangan ku..

Aku hanya bisa diam.. dan
menunduk, sambil memeluk tangan ku..

"Kenapa kau menyentuh nya!?", davit mulai menatap ku..

"Kenapa kau menyentuh nya!, Kenapa kau sangat nyaman menyentuh nya!",

"Tangan mu sangat nyaman menyentuh nya!, hingga kau tak sadar dengan keberadaan ku!", Davit membentak ku..

Maaf..

"kenapa kau hanya diam!",

"Apa kau senang sudah membuat ku cemburu!",

"atau kau senang karna sudah menyentuh nya!", suara Davit makin meninggi.

Maaf aku hanya-..

Davit memukul stir mobil nya dan mulai menghela nafas panjang..

"kau tidak mencintai ku kan..",