"Hidup ini seperti buku, setiap hari adalah halaman baru untuk menulis kisah-kisah yang tak terlupakan." • • • ~Happy reading~
Setibanya di rumah, seperti biasa, aku langsung kembali ke rutinitasku. Dengan rasa lega, aku mengganti pakaian, membersihkan diri, dan bergabung dengan keluarga untuk makan malam. Hangatnya kebersamaan di meja makan selalu membuat segala penat terasa hilang. Setelah semuanya selesai, aku akhirnya bisa beristirahat di kamar, menikmati sejenak ketenangan yang kutunggu-tunggu. Aku merebahkan tubuhku di kasur dan aku meraih handphone yang tergeletak di meja. Senyum kecil terukir di wajahku saat melihat ada pesan masuk dari Nafiz.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah percakapan singkat dengan Nafiz, aku membuka media sosial untuk mengecek timeline-ku. Tak lama, aku melihat sebuah postingan di Instastory Nafiz. Ternyata, itu adalah video saat kami berbelanja di supermarket tadi. Aku terkejut, sejak kapan Nafiz merekam?, batinku. Rasanya lucu sekali melihat diriku yang sedang asyik berbicara tanpa sadar direkam. Aku langsung mengetik komentar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.