Duel Lagi! Iya, Tapi Berbagai Jenis dan Jangka Waktunya Super-Tipis!

16 6 9
                                    

🍀🍀🍀

Kalau di bab sebelumnya pernah duel bikin cerita dari gambar, atau duel drabble, sekarang masih sama, kok. Cuma kali ini lebih lengkap dengan durasi yang lebih menantang. Bayangin aja bikin drabble satu menit atau bikin Blurb cuma 30 detik! Seru loh. Duel-duel seperti ini sering terjadi di grup di waktu-waktu senggang untuk mengisi waktu luang sekaligus untuk mengasah skill menulis sekaligus kecepatan menulis. Ditambah dengan adanya member yang berbaik hati mau menjadi juri dadakan juga bisa menilai kemampuan menulis member lain apabila dikejar-kejar oleh mepetnya waktu. Yuk, simak duel seru tiga member FLC berikut ini! (Naskah diurutkan berdasar yang tercepat mengirim).

 Yuk, simak duel seru tiga member FLC berikut ini! (Naskah diurutkan berdasar yang tercepat mengirim)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☘️☘️☘️

DUEL: PUISI
Peserta: Aldo, Resti, Tara
Tema: Biola
Waktu yang diberikan/disepakati: 3 menit.

1. Resti:

Idola dan Biola

Cantik parasnya di panggung sana
Gesekan dawai menemani mesra
Bersama alunan musik manja
Mendamaikan hati yang bergembira

Duduklah aku di bangku jauh darinya
Menonton khidmat pada ia yang jauh di sana
Melantunkan melodi, merasuk dalam telinga
Betapa indahnya suara biola

Indah lagumu,
Cantik parasmu.
Tuang rasamu pada musikmu.
Temani aku sang pengagummu.

2. Aldo:

Harmoni Dunia

Aku rela, menyerahkan seluruh napasku
Demi melodi yang selalu menggema di belantara hati
Bersama mata yang berair, dan hati yang semakin mencair
Oleh kelembutan rayuan belaimu

Apakah, dirimu, masih mau bermain untuk orang sepertiku?
Kapan lagi akan kutulis kata-kata indah, jika bukan karena biola indah itu
Dan untuk siapa lagi aku berserah,
Jika tidak pada harmonimu yang sempurna

Tuhan,
Bolehkah aku candu
Atau mabuk
Juga kehilangan akal
Kagum dengan orkestramu?

3. Tara:

Biola Tua

Aku membeku, terpaku pada nada yang mengalun. Dingin menelusup pada hati yang hampa, mengetuk kesadaran akan linang air mata tanpa sebab.

Lantunan dan ketukan itu selalu berhasil, senar yang bergesek mengundang misteri akan kepekaan hati. Sudah tidak mampu kukira berapa usiamu, tidak melunturkan gunamu melegakan hatiku yang pilu.

Juri: Key

1. Punya Kak Resti
Pretty straightforward. Cerita yang ada dalam puisi Kak Resti disampaikan dengan baik. Menurut Key, dari bait dan pilihan diksinya sudah cukub memikat. Singkat tapi bisa membuat pembaca mengimajinasikan sang pemain dari sudut pandang sang pengagum.

4,3/5 ⭐

2. Punya Kak Aldo
Apa yah ini teh punya banyak arti menurut Key, tapi yang paling menerap di kepala Key itu si aku ini jatuh cinta—pake banget—sama seseorang. Perumpamaannya indah, penyampaiannya suram. Tapi Key suka. Diksinya biyasa saja tapi yang bikin menarik adalah tata kalimad per bait.

The Magazine of SablengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang