Part 04

2K 492 75
                                    







3 Hari berlalu ~

.

.

.

Setelah sore itu ara belum bertemu lagi dengan sosok chika, dia tengah di sibukan dengan tugas kuliahnya selama tiga hari ini.

hari ini oniel sudah kembali, dia juga sudah membuat janji dengan ara untuk pergi bersama nanti sore.
ara sudah tak sabar bertemu dengan oniel karena dia ingin segara menceritakan tentang chika kepada sahabatnya itu.

ara benar benar dibuat penasaran dengan chika, ditambah lagi ketiga malaikat yang tinggal dengannya selalu memprovokasi ara untuk terus mencari tau cerita menarik di baliknya.

sampai hari ini, ara masih mempertahankan asumsinya yang menganggap kalau mungkin saja sebenarnya chika belum meninggal.
mungkin saja raganya tengah ada di satu tempat yang entah dimana, dan jiwanya keluar untuk mencari bantuan.

ara hari ini tak ada kelas, kelasnya tadi pagi namun di batalkan oleh dosennya,
jadilah dia sekarang bermalas malasan dirumahnya.

tugasnya sudah selesai dia kerjakan semalaman, dia begadang sampai subuh karena fokusnya sering kali terganggu kala mengingat misteri arwah chika.

"la olla" panggil ara pada olla yang tengah duduk di depan televisi besar milik ara

"apaan" saut olla tanpa menoleh pada ara karena dia tengah fokus menonton berita tentang kecelakaan

"freya bilang di dunia ada banyak malaikat kaya kalian, tapi kenapa gue cuma bisa liat kalian bertiga doang?" tanya ara penasaran

"ya karena takdir lo bareng kita" jawab olla

"oh jadi maksudnya gue cuma bisa liat malaikat yang bakal nganterin gue ke akhirat nanti ya?" tanya ara

"bisa di bilang begitu" jawab olla

"tapi gak semua orang bisa ngeliat kita"

"cuma beberapa orang yang beruntung aja"

"mama sama ayah gue bisa ngeliat kalian ga dulu?" tanya ara lagi

olla menggeleng karena memang orang tua ara tak bisa melihat mereka, hanya saja buyut terdahulu ara adah orang yang pernah mereka dampingi semasa hidupnya, hal itu baru di ketahui oleh freya yang menelusuri silsilah keluarga ara.

"kakek buyut lo doang dulu kayanya" jawab olla

"oh iya? siapa?" tanya ara tertarik untuk tau

"siapa ya, lupa gue" jawab olla

"tanya freya deh ntar"

ara hanya mengangguk patuh, dia kini hanya berdua dengan olla karena freya dan jessi sedang bertugas.

"lo kayanya malaikat maut paling gaul di dunia la" ucap ara sambil terkekeh

dia menatap penampilan olla yang terlihat seperti manusia pada umumnya, tak ada jubah hitam dan sayap besar yang pernah dia lihat pada malam sepuluh tahun yang lalu itu.

"ah main lo kurang jauh bos" jawab olla

"yang lain mah juga pada nyentrik abis"

"cuma tuh dua partner gue aja yang tetep norak"

ara tertawa mendengar ucapan olla, mereka bertiga seolah tak pernah akur jika sedang bersama.

jessi dan freya memang sangat sederhana tentang penampilan mereka dan juga cara mereka berbicara, tak seperti olla yang terlihat sangat berbeda.

DARK SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang