Part 10

1.8K 505 125
                                    





Hari kembali berganti, keadaan sedikit berubah hari ini, baik untuk chika maupun untuk ara.

kemarin setelah memutuskan untuk datang ke rumah yang diduga kuat milik chika, ara tetap tak menemukan apapun kecuali fakta kalau ternyata benar itu memang rumah milik arwah gadis itu.

fakta itu diperkuat dengan banyaknya foto foto chika dan kedua orang tuanya yang di pajang disana, hal itu tentu saja cukup untuk membuat ara dan oniel yakin kalau memang itu adalah rumah chika.

rumah itu nampak sangat terawat, dan ternyata setelah mereka cari tau ada orang yang memang bertugas membersihkan dan merawat rumah itu.
orang itulah juga yang ternyata memberikan izin pada mereka untuk datang kesana dengan alasan tugas kuliah.
ara dan oniel bahkan menemui tukang bersih bersih itu, namun orang itu mengatakan kalau dia hanya diberi perintah oleh nyonya besar atau ibu dari pemilik rumah itu.

pelayan itu tak mau memberitahu mereka kontak atau bahkan nama si nyonya yang kemungkinan besar adalah ibu chika.
hingga baik ara maupun oniel harus pulang dengan tangan kosong, karena mereka hanya di izinkan masuk namun tak boleh menyentuh atau menggeledah apapun disana.



sedangkan untuk chika sendiri, dia hari ini memilih untuk tak pergi kemanapun dan hanya berdiam diri di taman fk.
apa yang dia alami kemarin cukup membuatnya bertanya tanya, ada apa sebenarnya.

chika jadi kembali berfikir keras, kenapa dia bisa mengalami semua ini.
jika dia sudah mati, kenapa dia masih terjebak disini, dan apa alasan datangnya potongan potongan ingatan yang membingungkan itu.

di dalam kebingungan itu, chika mencoba merangkai dan menerka sendiri apa yang sebenarnya terjadi padanya.




Pagi ini Ara datang dengan langkah gontai menuju ke taman fk, dia ingin bertemu chika karena ada hal yang harus dia sampaikan mengenai kemarin.

tiba di depan pohon besar itu ara melihat si kucing putih tengah tidur damai disana, hal itu membuat ara tersenyum.
dia menghampiri kucing itu dan duduk di sampingnya, sembari menunggu chika datang.

"hai"

ara reflek menoleh karena ada suara yang menyapanya, ara sedikit mengerutkan dahinya melihat siapa yang datang, bukan chika yang ada disana melainkan pacar baru zee, ashel.

"iya?" saut ara

"boleh gue duduk disini?" tanya ashel

ara mengangguk saja, lalu setelah itu ashel duduk di samping ara.

"gue liat lo sering kesini ya?" tanya ashel

"oh iya btw kenalin gue ashel"

ashel menyodorkan tangannya dan di terima baik oleh ara.

"ara" jawabnya

"lo bukan anak sini kan?" tanya ashel

ara mengangguk lalu memperkenalkan dirinya dan dari fakultas mana dia berasal.

"gue sering kesini soalnya tamannya bagus" ucap ara

"sama buat nemuin kucing ini"

ashel mengangguk ngangguk sambil tersenyum, dia lalu menatap kucing putih itu dengan wajah sedihnya.

"dia namanya cimo" ucap ashel

"kucing kesayangan sahabat gue dulu"

ara yang mendengar itu langsung menatap ashel, sahabat ashel? mungkinkah itu chika, fikirnya.

"oh iya? gue baru tau nama dia cimo" tanya ara dan tersenyum di akhir

"iya" jawab ashel

"dulu, hampir tiap hari gue main sama si cimo gara gara dia selalu di bawa ke sana sini sama chika"

DARK SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang