Sange berat

150K 121 2
                                    

Bab 1

Di sebuah desa pinggiran, terdapat sosok pria berumur 18 tahun yang tinggal di salah satu rumah yang ada di desa tersebut, dia bernama Azis.

Di suatu pagi, dengan mata masih mengantuk, Azis berusaha bangun dan mengambil handuk yang kemudian dililitkan di pinggangnya. Kemudian dia berjalan menuju sungai, yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.

Azis lalu berjalan melintasi persawahan sambil bernyanyi kecil, dia sendiri memiliki wajah ganyang dan tubuh atletis.

Singkat cerita, Azis sudah hampir sampai di sungai. Tapi di momen itu, dia merasakan ada sesuatu yang lain dari biasanya. Di mana sungai tempatnya mandi, biasanya ramai.

'Tumben hari ini sepi sekali. Oh, mungkin aku bangun kesjangan,' pikir Azis dalam hati.

Sambil melanjutkan langkahnya berjalan. Azis dikejutkan oleh suara seorang perempuan sedang merintih dan mendesah-desah. Suara itu datangnya dari arah sungai. Azis merasa penasaran oleh suara-suara itu, hingga akhirnya dia mulai mendekati arah suara tersebut.

Dan tak lama dari itu, alangkah terkejutnya Azis ketika melihat pemandangan di depannya, yang akhirnya membuat berdiri terpaku. Dia seperti itu bukanlah tanpa alasan, melainkan karena pemandangan yang diliat saat ini adalah Mbak Siti tetangganya, sedang mandi sambil meraba-raba buah dadanya.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Azis segera mencari tempat yang agak tersembunyi, mengintip Mbak Siti. Mbak Siti yang dalam keadaan telanjang bulat, tidak menyadari kalau di depannya tedapat eseorang yang edang melihatnya dengan mata melotot dan jakun yang naik turun.

Dan tak terduganya, Siti si Wanita berusia 25 tahun, yang sudah setahun ditinggal suaminya menjadi TKI itu, semakin asyik meremas-remas buah dadanya.

"Akh.., ohh.., oohh..," desahan-desahan nikmat yang keluar dari mulutnya, membuat Azis semakin terpukau memandangnya.

Azis merasakan penisnya menegang dibalik celana dalamnya. Tanpa sadar dia menyusupkan tangan ke balik celana dalamnya. Dia lalu meraba-raba kemaluannya yang makin lama makin mengeras.

Lama kelamaan, Azis semakin bernafsu saat Mbak Siti, meraba-raba vaginanya sendiri. Kemudian Mbak Siti memasukkan jari-jarinya ke dalam vaginanya. Dicucuk-cucuknya vaginanya sendiri sambil mulutnya mendesah-desah, membuat Azis semakin tak kuat menahan nafsu birahinya.

Kemudian Azis melepaskan handuk dan celana dalamnya, lalu mengeluarkan penisnya yang sudah berdiri tegak. Diraihnya kemaluannya, kemudian dikocok-kocoknya.

Saat Azis sedang asik mengocok-ngocok  penisnya. Tanpa disadarinya, Mbak Siti telah berdiri tanpa busana didepannya.

"Kamu lagi ngapaain Zis," tanya Mbak Siti.

"Maaf.., Mbak.., maaf," sahut Azis tergagap, tanpa melepaskan pandangan dari tubuh telanjang Mbak Siti.

"Kamu lihat ini ya," tanya Mbak Siti sambil menunjuk vaginanya.

Azis hanya diam, tak menyahut. Hatinya berdebar-debar melihat tatapan mata Mbak Siti.

"Kamu suka Zis?" tanya Mbak Siti sambil tersenyum. Tanpa menunggu jawabab Azis, Mbak Siti berjalan mendekat dan menggerakkan tangannya untuk meraih penis Azis yang sudah tegang menantang.

"Aow, penismu gede sekali Zis, panjang lagi," jerit Mbak Siti. Mbak Siti mengelus-elus lembut penis Azis dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya meraba-raba buah pelir Azis.

Seketika itu, Azis merasakan badannya panas dingin. Baru kali ini penisnya dipegang dan dielus-elus seorang wanita.

Mbak Siti yang sudah berpengalaman bersetubuh dengan laki-laki, sangat tahu kalau Azis sangat menginginkannya. Tanpa melepaskan kocokkannya pada penis Azis, Mbak Siti mendekatkan mulutnya ke mulut Azis.

Perlahan ...

.
Cerita seks lengkap ada banyak di akun Karyakarsa milikku, cari nama akunku, Rwoman

Kalau ga pengen repot, bisa langsung salin link di bawah ini dan buka di web browser HP kalian. 

https://karyakarsa.com/Rwoman

Sekarang cerita seks koleksiku juga tersedia di trakteer ya

https://trakteer.id/Faylata

Cek LINK di komentar atau BIO biar lebih gampang!!!

EWEAN 21+++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang