Selamat membaca dan tolong appreciate writer dengan kasih votenya ya, arigatou.
.
.
.
Ali Yassir Tsaqib
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ali yassir, lelaki muda dan tampan yang kini sedang melakukan pekerjaannya di tempat usahanya. dia memiliki perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan.
sejak lulus kuliah, ali sudah ditugaskan untuk meneruskan usaha milik keluarga yang sudah berdiri sejak 30 tahun terakhir.
dimana artinya perusahaan keluarga tersebut sudah ada sebelum ali lahir ke dunia.
"mas yassir!" begitulah panggilannya saat di kantor, para pegawainya tidak memanggilnya dengan nama depannya.
"iya pak? kenapa?"
"anu mas.. ada yang terluka di belakang, bisa tolong panggilin ambulan?" ujar sang pegawai sambil panik.
ali mengerutkan alisnya sembari mencari kontak ambulan yang sudah ia simpan sejak mulai bekerja disini. "terluka piye to pak?" tanya ali yang kini jadi ikutan panik.
sang pegawai menghela napasnya, "itu tadi ketiban tumpukan kayu, lha kok malah pas mau dibantuin malah kecengklak kakinya. ada yang robek lukanya, makanya harus ditangani mas."
"waduhh, coba saya lihat." ali berjalan ke belakang sembari menelepon ambulan yang belum terjawab.
setelah melihat kondisi pegawai yang sedang diberi pertolongan pertama oleh para rekannya, ali menutup panggilan telepon tersebut. dia berkata, "masukan saja ke mobil saya, biar saya yang antar."
beberapa orang menggotong pekerja yang terluka itu ke dalam mobil ali. "dua orang ikut saya ya, kalau bisa kabari keluarganya sekalian." ujar ali.
sang pekerja yang terluka itu berkata, "mas ndak udah dibawa ke rumah sakit. ini nanti dipijat juga sudah selesai, kalau ke rumah sakit saya ndak ada biaya mas.."
ali menggeleng, "tenang aja pak, ini ada luka sobek jadi harus diobati. untuk urusan biaya, nanti ada asuransi yang meng-cover kok pak."
"loh, memang nya ada ya mas?" ucapnya sambil menahan rasa sakit.
"iya ada pak, sudah ayo berangkat keburu tambah parah."
10 menit mereka tempuh menuju rumah sakit, untungnya traffic di jam 10 pagi ini tidak begitu macet seperti biasanya.
selagi pekerja tersebut ditangani, ali segera melakukan penyelesaian administrasi dan setelahnya pekerja itu boleh pulang.
ali mengantarkan pekerja tersebut sampai depan rumahnya dan berpesan bahwa beliau tidak diizinkan bekerja sebelum sembuh.
