read: chapter kali ini akan banyak menggunakan bahasa jawa, sehingga untuk translatenya silakan cek komen per kalimatnya yaa..
••
dalam perjalanan pulang, ayah dan ibu ali memintanya untuk berhenti di sebuah supermarket. rencananya mereka akan belanja bulanan sebab stok keperluan rumah tangga sudah habis.
bi sari adalah asisten rumah tangga keluarga ali yang telah menitipkan beberapa list catatan pada bu fairuz.
"aku nunggu diluar aja ya bu," ucap ali.
"di dalam mobil aja nunggunya, panas lho ini nak.." saran bu fairuz.
"gapapa bu, nanti aku berteduh disana."
kebetulan ada orang yang berjualan pukis dan bikang didepan supermarket tersebut, ali akan modus berteduh sekalian membeli dagangannya.
sembari menunggu ibu dan ayahnya belanja, ali bermain ponsel. kini ia sangat mengharapkan jawaban rara, sebab wanita itu hanya membaca pesannya saja tanpa membalas satu patah kata pun.
drrt drrt...
ali menghela napasnya, usai berurusan dengan rara dan keluarganya, kini dia harus berurusan dengan kawannya.
haqi meneleponnya karena ali tidak membalas grup chat teman-temannya sejak kemarin malam.
"piyee?" adalah kata pertama yang ali perdengarkan pada haqi.
"li, neng ndi to awakmu? ket wingi di chat rak njawab."
"aku sek onok acara keluarga, ngopo?"
"ini lho, anak-anak ngajak ketemuan.. mumpung mas chris ada di solo."
"oh iyaa taa.. yawes kapan?"
"nanti malem, di rumahku yo.. jam 6an lah. bisa gak?"
"oke nanti tak kabari."
"lhoo... seng pasti dong, ben tak siapin makanan e."
"emang opo menu e?"
"yaa biasalahh, mesen bbq an gitu."
"oalahh, oke.. tak usahain dateng ya."
"yaweslah, tak tunggu li."
ali mematikan sambungan telpon tersebut dan mengetikkan sesuatu di grup chatnya.
((ini adalah haqi))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
