꒰ 🧁 ┄ 𓍢 ࣪ ֪ 14 Possessive Albara ⋆ ււ ๑ ، 🌷୭

1K 64 6
                                    

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Happy reading ✨

"Ck gagal mulu" Gerutu nya kesal, Daniel memandang aneh cowok didepannya ini.

"Kenapa dek?" Tanya Daniel, kenapa Daniel memanggil cowok tersebut dengan sebutan adek? Ya karena wajah cowok itu terlihat seperti anak smp bukan sma.

Agas yang merasa dirinya dipanggil pun menoleh kebelakang dan betapa kagetnya saat wajah Daniel sangat dekat dengan dirinya. "E-eh mau ngapain kamu!?" Agas sedikit memundurkan badannya dan mendorong dada bidang Daniel dengan kedua tangannya.

"Lah?" Bingung Daniel menatap aneh gerak gerik adik kelasnya itu.

"Lagi ngapain lo?" Tanya Daniel sekali lagi.

"O-oh ini aku lagi benerin tali tas aku tapi gak bisa mulu" Jawabnya sembari sedikit membanting ransel sekolah nya. Daniel memandang kasihan tas tersebut.

Saat Agas mau membanting lagi tasnya, Daniel langsung mengambil alih tas tersebut. "Cara nya bukan gitu, tapi gini" Ucapnya sembari mencontohkan saat ia memasukan tali tasnya ke pengakitnya.

Agas memandang Daniel dengan tatapan kagum. "Wooo kakak jago banget ya" Pujinya dengan polos.

Daniel hanya menyengir lalu mengembalikan lagi tasnya ke Agas. "Nih udah selesai"

"Makasih kakkk" Ucapnya dengan riang. Daniel hanya mengangguk sembari tersenyum manis. "Ya udah gw tinggal dulu" Tanpa menunggu balasan dari Agas, Daniel langsung melegang pergi meninggalkan Agas sendirian ditengah koridor yang sepi.

"Yahh, padahal mau nanya namanya" Gumamnya pelan.

"Mau mampir kemana lagi?" Tanya Albara yang saat ini sedang sibuk merapikan buku buku Kevin.

Setelah selesai Albara pun memasukan buku buku Kevin ke dalam tas nya. "Langsung pulang aja ya" Pintanya.

Albara menoleh. "Pulang ke apartement aku aja gimana?" Saran Albara, Kevin terdiam lalu tak lama mengangguk semangat. "Oke".

"Yuk" Ajak Albara lalu menggandeng tangan Kevin menuju parkiran. Sesampainya diparkiran Albara langsung memakaikan Kevin helm. "Ayo naik".

"Bentar, ini motor kamu tinggi banget!" Gerutu nya kesal saat Kevin kesusahan menaiki motor kekasihnya itu.

Albara terkekeh pelan lalu ia sedikit membantu Kevin naik motornya dengan cara menggendong nya. "Makanya kalau tinggi ke atas bukan kesamping!" Efeknya disertai tawa kecil.

Kevin menatap kesal pacarnya itu. "Biarinn!!".

•••

"Sepatu nya taruh dimana Al?" Tanya Kevin sembari menenteng sepatu putihnya itu.

Albara menoleh kesamping lalu menunjukkan sebuah lemari kecil tempat menyimpan sandal dan sepatu. "Taruh disitu aja".

"Oke" Kevin pun berlari kecil menuju lemari kecil tersebut, setelah itu ia pun menghampiri Albara dan memeluk lengan kekar Albara. "Al disini gak ada hantu kan?" Tanya nya dengan polos.

Albara menggigit pipi dalamnya menahan gemas lantaran wajah Kevin yang menurutnya imut. "Gak ada sayang" Jawabnya dengan serak.

"Oh ya kamar kamu mana Al?"

"Mau ngapain hm?" Tanya Albara balik.

Kevin menatap datar Albara. "Ya mau tidur lah!" Jawabnya kesal. Albara terkekeh pelan sembari mengusap lembut rambut Kevin.

"Ngantuk ya?" Tebaknya yang di angguki oleh Kevin. Melihat itu Albara pun tidak tega dan dia pun mengantarkan Kevin menuju kamarnya. Sesampainya dikamar Kevin langsung membanting dirinya dikasur dengan gaya telentang.

"Uhh capek banget" Keluh Kevin. Albara menggeleng pelan melihat tingkah pacarnya yang menurut nya sangat imut.

Albara menghampiri Kevin yang masih tidur telentang dikasurnya, ia mendudukkan dirinya tepat disisi kasur. Mengusap lembut rambut Kevin Albara menghadiahi ciuman singkat dipelipis sang kekasih.

Kevin yang diperlakukan seperti itu pun terkejut, ia langsung menatap tajam sang pelaku. "Ih dasar tukang nyosor!" Cerocosnya.

"Biarin, kan sama pacar sendiri" Sungut Albara. Kevin memandang nya sinis lalu tidur memunggunggi Albara.

Albara terkekeh pelan, tak lama kemudian ia pun ikut membaringkan tubuhnya dikasur lalu memeluk Kevin dari belakang. Kevin tersentak kaget lalu membalikan badannya.

"Ihh lepas al" Kevin sedikit mendorong dada bidang Albara supaya ada jarak di antara mereka.

Bukannya melepaskan nya Albara semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping pacar nya itu. "Shutt diam, kata nya ngantuk" Ucap Albara setelah sekian lama terdiam.

"Jangan peluk ahh" Kesal Kevin.

Albara memandang kagum wajah Kevin yang kini sedang asik mendumel, beralih kebawah dia memandang penuh nafsu kearah bibir Kevin yang sedaritadi tidak bisa diam.

Albara membasahi bibirnya yang kering, tak tahan dengan ini Albara pun memajukan wajahnya dan menempelkan bibirnya dengan bibir Kevin. Kevin yang saat itu mau mengeluarkan suara pun sontak menjadi diam.

Melihat Kevin yang diam, Albara pun melanjutkan aksinya yang tadi awalnya hanya menempel sekarang sudah menjadi lumatan yang lembut dan nikmat.

Shit bibirnya sangat manis!! Batinnya menggerang nikmat saat merasakan rasa buah stwobery dari bibir Kevin.

Kevin yang sudah tersadar pun langsung memukul pelan dada bidang Albara. Merasa Kevin kekurangan oksigen Albara pun melepaskan ciuman mereka.

"Huh huh gila kamu ya!" Ucap Kevin kesal sembari mengatur napasnya.

Albara mengusap lembut bibir bawah Kevin yang basah lalu mengecupnya singkat. "Manis" Ucapnya.

Kevin menatap Albara dengan tatapan ngeri. "Beneran gila!" Gumannya.

•••

"Pa kamu tau gak?" Tanya Evangeline kepada suaminya.

Erlangga menoleh lalu menggeleng. "Ih masak gak tau sih!" Kesal sang istri.

"Papa gak tau mamaa"

Evangeline menghela napas dalam dalam lalu berbicara. "Tadi kan aku keluar ke mall, nah terus pas di mall aku tuh ketemu Serena paa!" Ucap Evangeline serius.

Erlangga terkekeh pelan lalu mengecup kedua pipi istrinya. "Gemess" Ucapnya.

Evangeline mendelik tak Terima. "Jangan cium cium!!" Erlangga pun hanya mengangguk.

"Nah terus aku lihat Serena di mall bukan sama si Angkasa pa, tapi sama pria lain tapi aku gak kenal siapa dia" Mendengar ucapan istrinya, Erlangga pun langsung menatap istrinya terkejut.

Sebelum mendengar pertanyaan suaminya, Evangeline kembali melanjutkan pembicaraan. "Tapi kayak nya itu adik nya deh"

"Eh tapi gak mungkin sampai merangkul pinggang nya" Sekarang Evangeline bingung dengan pikirannya sendiri sedang kan Erlangga sudah menyimpulkan sesuatu.

"Serena gak punya adik sayang"  Ucap Erlangga dengan tatapan menggoda.

Evangeline menatap suaminya bingung. "Ha? Emang papa tau ya" Tanya nya dengan raut wajah kebingungan.

Erlangga terkekeh pelan. "Kalau aku baru punya adik" Ucapnya dengan senyum miring.

Evangeline yang mengerti itu pun langsung menatap tajam suaminya itu, dan melempari Erlangga dengan bantal yang dibawa nya.

"Mesumm!!"

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Segitu dulu ya😘, btw maaf baru update soalnya aku kemarin sibuk banget anjay 🤧😪. Lain kali aku rajin update deh.

U

dah ya jangan lupa follow komen and vote 🔥😻🤟✨🎀🥰😘👊

oh ya sebentar lagi aku akan up🥰, nah karna disini ceritanya mau end kita tebak ending dulu yuk?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Possessive Albara [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang