Bab 2: Diboyong

67 10 2
                                    

Ketenangan dalam kerajaan Turki itu mulai terganggu. Adanya panah yang mulai menyerang dari arah Eropa membuat para prajurit dan panglima besar kerajaan kewalahan

Disisi lain ratu Minogue beserta menantu dan pangeran nya yang masih berusia 18 tahun itu bersembunyi melewati lorong lorong kerajaan

"Ibunda apa yang terjadi kenapa kerajaan Yunani itu tiba tiba menyerang kita?" Tanya Nata tidak mengerti

"Nak... ibu tidak bisa menjelaskannya sekarang"

"Lalu kapan ibunda bersedia menjelaskan?"

"Tunggu saja - "

"Ratu! prajurit kami telah kalah, semua orang telah mati di berantas oleh kerajaan Yunani!" Dengan tergesa gesa dayang itu memberikan informasi pada sang ratu di lorong istana

"Ibunda... apa yang terjadi? kakak ipar!?"

"Shompo bawa pangeran Nata pergi melewati lorong bawah tanah kerajaan sekarang!" Dayang itu mengangguk mengerti

"Mari pengeran"

"Tidak! aku tidak ingin meninggalkan ibunda dan kakak ipar" Sang ratu menoleh dengan tegas, memberi tatapan tajam pada sang putra kesayangannya

"Nata! turuti perintah ibunda!" Teriak sang ratu

"Tapi ibunda"

"Shompo!"

Shompo dayang muda itu segera menarik sang pangeran dengan sisa tenaganya yang sudah terkuras dari pagi hingga malam

Memasukkan diri ya pangeran nya kedalam lorong untuk kabur dari para prajurit Yunani

"Shompo? apa yang terjadi kenapa kerajaan Yunani itu menyerang kita?" Tanyanya di selingi isakan

- Love Must Be Equal -

"Dimana kau menyembunyikan putra mu?" Tanya Archen dengan menyodorkan pedang pada ratu Minogue

"Jawab aku!"

"Suamimu yang tidak bertanggung jawab itu... dia dengan lapang dada menyerahkan kerajaan ini padaku..."

"Hadiahnya adalah pangeran cantik kemarin itu, ku dengar dia anak yang spesial? se spesial apa dia?" Tawa kejamnya menguak di seluruh ruangan

Meninggalkan semua orang yang tersisa di kerajaan dengan bahagia

"Aku tau kau memerintahkan dayang mu untuk membawanya pergi lewat lorong bawah tanah kan?"

Dengan perintah satu jarinya para prajurit berpencar

"Suami kalian sudah kubunuh, apa kalian perlu ku bunuh? tantu saja iya"

Jret

Jret

Jleb

"Argggggghhh"

Teriakan dari ketiga wanita yang selalu di jaga oleh para pria yang ada di dalam kerajaan kini mati mengenaskan tanpa ada yang menyodorkan pedang untuk melawan

Ketiga wanita cantik itu tersayat dengan kejam, menjadi bahan tertawaan sosok bak iblis di hadapannya

"Sudah kubilang aku bukan orang yang bisa dipercaya" Gumamnya

"Baginda raja kami menemukan pangeran dan seorang dayang yang membawanya"

"Boyong mereka"




- Love Must Be Equal -

- Love Must Be Equal -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Love Must Be Equal [JoongDunk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang