Bab 3: Tempat Asing

61 9 0
                                    

Ia membuka mata tak kala mentari mulai memandang wajah putih nya dengan segenap tenaga ia membuka mata cantiknya. Betapa terkejutnya ia jika semua hal di hadapannya sama sekali tak ada yang ia kenali

Tangannya ia panjatkan kearah lubang lubang yang membuat mentari memandangnya, merasa tenggorokan nya membutuhkan aliran air tangannya tanpa ragu menyambar gelas emas di sampingnya

Naas gelas itu ternyata kosong tanpa adanya genangan air di dalamnya, dengan pasrah ia letakan lagi gelas emas yang cantik itu ketempatnya

Ia memandang semua barang di kamar tersebut. Samar samar ia mendengar suara seseorang yang mendekat ke arah ruangan, suara itu terdengar seperti suara orang yang tengah marah

Namun tak ada dalam benaknya untuk memikirkan hal tersebut, sejujurnya ia masih bingung kenapa dirinya bisa ada disini? kemana keluarganya?

Kriet....

Kepalanya menoleh kearah suara. Suara pintu yang terbuka juga diiringi oleh suara amarah seorang lelaki yang mungkin ia kenal?

Lelaki tersebut mengangkat tangan pada pengikut nya dibelakang prajurit di belakangnya dengan segera menutup pintu yang sangat tinggi nan besar

Dengan pelan lelaki itu berjalan kearah Nata yang masih terlihat ling lung, bibirnya membentuk seringai

"Kau sudah sadar?" Suara lembutnya mengalun membuat hati Nata merinding mendengarnya

Lelaki itu dengan lembut mengelus kepala Nata, sang empu hanya menyaksikan hal tersebut dalam diam

"Bagaimana keadaanmu ada yang sakit?" Tanya nya dengan suara yang begitu lembut

Nata menggeleng lemah dengan senyum yang begitu manis

"Apa anda yang membawa saya kemari?" Nata bergumam dengan suara yang teramat lirih

"Bukan... orang tua mu yang mengantarmu kemari"

Alisnya merengut tak percaya otaknya masih memutar kilas balik kejadian pada malam itu, bukankah kerajaannya tengah di serang hari itu?

"Jangan menyatukan alismu begitu" Ujar lelaki itu dengan senyuman manisnya

Mengelus bagian alisnya agar tidak merengut lagi

Namun pikiran Nata belum selesai mengingat sesuatu, sosok dihadapannya tampak tak asing baginya

"Apa anda dari kerajaan Yunani Radeon yang hari itu menemui ayah?" Lirih Nata dengan nada bertanya

Lelaki itu nampak mengangguk dengan pernyataan Nata

"Berarti anda yang menyerang kerajaan keluarga saya malam itu?"




- Love Must Be Equal -

- Love Must Be Equal -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Must Be Equal [JoongDunk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang