Criminal Love (Sunsun)

620 51 27
                                    

Sebenarnya ini cerita yang author bikin buat colab, tapi ternyata kakak yang ngajakin colabnya memilih untuk pensi dan menghampus akunnya😔.

Tidak ingin menyia-nyaikan ceritanya, jadi author uploud disini aja yah.

Buat yang sudah membaca, bisa baca ulang karena ada beberapa adegan asik yang baru ditambahkan. Dan untuk yang baru membaca, silahkan membaca dengan seksama~

.
.
.

England,London. Abad ke-18.

Sunoo baru saja menyelesaikan pekerjaanya dalam merapikan kamar tuannya, dia hendak membawa selimut kotor yang sudah memiliki bercak serta cairan putih yang tidak asing itu ke tempat pencucian.

Disaat kakinya melangkah, dia dapat melihat bahwa banyak pelayan yang sudah berkumpul disana untuk membicarakan topik hangat yang sedang beredar.

"Hey.. apakah kalian sudah melihat berita koran hari ini? Viscount Mariana baru saja meninggal tadi subuh, tubuhnya benar-benar sangat berantakan. Tangan serta kakinya yang sudah terpisah dari tubuhnya, ditambah organ-organnya yang berserakan, serta tubuhnya sangat kering seperti hanya menyisakan tengkorak, dan terdapat dua titik bekas gigitan di lehernya."

"Sungguh? Ini bukan pertama kalinya kan?"

"Iya, ini sudah korban ke-4 minggu ini, lokasinya mayatnya pun selalu sama.. kurasa pembunuhnya adalah seorang psikopat."

"Atau mungkin adalah seorang vampire?!"

"Tapi biarkan saja mereka meninggal, kalian tidak ingat perbuatan jahat dan kejam dari Viscount Mariana kepada kita yang hanya pelayan rendahan? Benar kan sunoo?"

Sunoo hanya terdiam membisu, memang benar perilaku mereka tidak bisa dimaafkan. Hanya saja rasanya tetap mengerikan, mendengar bagaimana mereka berubah menjadi seonggok mayat tak bernyawa yang menyedihkan. Apalagi baru kemarin dia melayani Viscount Mariana yang berkunjung dan mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari wanita sombong itu.

"Sudah tidak perlu dibicarakan, lebih baik kalian semua kembali bekerja sebelum Count Henry marah karena melihat kita semua disini."

Mendengar itu, semua langsung bubar untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masung. Termasuk sunoo yang kembali merapikan kamar serta ruangan lainnya, hingga tidak lama terdengar suara yang memanggilnya dari ruang kerja tuannya, yang tidak lain adalah Count Henry.

Sunoo melangkahkan kakinya dengan terpaksa, ini bukan pertama kalinya dia dipanggil secara tiba-tiba. Dia memasuki ruangan yang cukup besar dan sepi itu, mendapati lelaki obesitas dengan kumis melengkung sudah tersenyum penuh makna ke arahnya.

"Sunoo, kemari."

Mendengar itu sunoo kembali mendekatkan dirinya kepada sang tuan, dia sudah berada didepan tuannya dengan wajah tertunduk tak berani melihat ke arah wajah tuannya.

"Ada perlu apa tuan Henry memanggil?

Bukannya menjawab, tangan lancang Henry langsung menyentuh bagian belakang sunoo dengan mesum.

"Hey, tidak perlu seserius itu. Kau tau kan, aku selalu melihat dirimu selama ini. Wajah manis serta tubuh indahmu ini selalu terbayang-bayang dalam benakku, tidak kah kau merasa bahwa kita akan menjadi pasangan malam yang cocok?"

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang