Cross the Line (𝐁𝐞 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐌𝐨𝐧𝐬𝐭𝐞𝐫)

292 42 31
                                    

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.



Ares akui, sedari awal bertemu, kesannya untuk Angkasa memang bukan berisi tentang hal-hal yang baik. Laki-laki itu memiliki ego yang tinggi, tidak ingin kalah bahkan mungkin tidak akan pernah kalah, arogan, dan angkuh. Tidak hanya itu, Angkasa juga kasar, sangat kasar malah. Dia tidak segan-segan mencekik, memukul, bahkan mengarahkan pistol atau pisau lipat kesayangannya pada orang lain, termasuk pada Ares sendiri.

Tetapi kemarahan Angkasa yang separah ini belum pernah Ares temui. Bahkan jika diteliti lebih lanjut, ada kemungkinan amarah Angkasa sekarang ini juga belum menyentuh puncak. Lelaki itu masih terkesan menahan dirinya meski Ares dapat melihat dengan jelas seberapa liarnya Angkasa sekarang.

"Angkasa, dia kenapa?"

Ares menolehkan kepalanya dan mendapati kehadiran Sky, salah satu anggota inti MistyCrime yang selalu menjalankan bagiannya di dalam markas pusat. Melirik ke belakang sedikit, Ares juga mendapati kehadiran Venus, kekasih dari Sky yang saat ini berdiri di samping Natasha dan Stevani.

"Engga biasanya lo sama cewek lo ke sini," ujar Ares, namun Sky tidak tertarik dengan pertanyaan kurang bermutu seperti itu.

"Gue tanya, Angkasa kenapa?" Ulang Sky.

"Engga ada yang tahu. Kemarin Angkasa minta gue buat bawa mereka berlima ke sini. Gue temuin mereka di jalan raya engga jauh dari lokasi target kita kemarin. Setelahnya, kayak yang lo lihat sekarang, Sky." Jelas Ares sesuai dengan apa yang dirinya tahu.

Di sisi lain, Angkasa melepaskan kemeja yang dia gunakan. Tubuh yang dibentuk sempurna kini terlihat oleh semua orang. Bahkan Natasha sampai membalikkan badannya, tunggu dulu, serangan ini terlalu mendadak, gadis itu tidak bisa menanganinya.

Angkasa menatap dingin kelima orang di hadapannya yang saat ini sudah babak belur dengan sangat parah. Padahal lelaki itu tidak menggunakan senjata sama sekali, Angkasa hanya memukuli mereka dengan tangan kosong, yang tentunya sering dia latih menggunakan samsak.

"Siapa yang bayar kalian?"

Pertanyaan itu keluar dari bibir Angkasa hingga menarik atensi Arjuna yang sedang sibuk dengan lego di depannya. Tara sendiri berdecak kesal karena Angkasa sudah mengalihkan perhatian Arjuna. Tidak bisakah ketuanya itu membiarkan Arjuna fokus pada dirinya untuk sebentar saja? Menyebalkan sekali.

"Lo bunuh kita sekalipun, engga akan ada informasi yang bakal lo dapetin," jawab salah satu orang yang kemarin menculik Samudra dengan wajah angkuhnya.

"Benarkah?" Tanya Angkasa dengan suara rendah. Semua orang meremang melihat seringai yang Angkasa keluarkan.

"Kalian salah karena berani nyentuh milik gue." Ujar Angkasa sembari melepaskan empat tembakan hingga membuat keempat orang di depannya tewas dan menyisakan satu orang saja.

Cross the Line (𝐁𝐞 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐌𝐨𝐧𝐬𝐭𝐞𝐫) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang