part 2

21 3 0
                                    

ini cerita pertama gua collab sama temen gua,maklumin ya kalo banyak typo

°°°°°°

fredi text (zean pov):
Matahari memancarkan sinarnya begitu terang, menandakan hari ini semakin siang. Waktu menunjukkan jam 06.50 wib.

Itu tandanya bel sekolah SMA JEKETI akan berbunyi sekitar sepuluh menit lagi, seorang gadis masi berada di dalam mobil nampak gelisah. Berulang kali mengecek jam yg ada di pergelangan tangannya.

Bisa dipastikan dia hari ini bakal terlambat masuk sekolah, ini akan menjadi sejarah karena hari ini ia baru pindah ke SMA JEKETI.

Benar saja ketika mobil tersebut sudah sampai sekolah, gerbang sekolah sudah tertutup rapat dan sudah tidak ada siswa diluar.

"Udah bapak langsung pulang aja." Gadis itu memberi perintah kepada supirnya.

"Tapi non, kan gerbang udah di tutup non mau lewat mana??" Tanya supir dengan khawatir.

"Jangan khawatir pak, Matcha bakal bujuk tu satpam biar membukakan pintu untuk saya." Marsha mencoba menormalkan dirinya dengan menarik nafas dalam² lali keluar dari mobil.

Dia adalah Marsha Athena Danidah, putri sulung dari sepasang suami istri yaitu Daniel dan Indah, perempuan cantik, mapan, pintar, ramah, selalu juara kelas.

Karena negosiasinya gagal dengan satpam yg tadi ingin ia temui Matcha mulai berjalan menjauh dari pos tersebut.

"Ikut gw, gw tau caranya masuk." Seseorang menarik tangannya.

Matcha kaget tapi dia tetap mengikuti langkah orang itu. "Lu mau bawa gw kemana?"

"Cerewet." Ze menarik tangan Matcha menuju pintu belakang di sekolahnya.

Pintu itu memang kecil hanya anak yg sering telat dan bolos yg mengetahui keberadaannya.

Zean dengan santai memasuki pintu kecil tersebut tanpa ada tasa takut sedikitpun. Beda halnya dengan Matcha yg takut ketahuan guru dan nantinya dia pasti kena hukuman.

"Mau masuk apa ga?" Tanya Ze dengan tenang.

"Iya²." Matcha mengikuti langkah Ze. "Gimana kalo kita ketahuan?"

"Lu ga usah cerewet tinggal ngikutin gw aja." Langsung saja Ze menutup mulutnya rapat.

Ze masih menoleh kanan dan kiri melihat situasi apakah sudah aman.

Dengan hati² keduanya melangkah, setelah dirasa aman Ze menarik tangan Matcha untuk berlari.

Kini mereka sudah berada di koridor kelas, di sana mereka sudah aman.

"Senior? Kelas 11 atau kelas 12?" Tanya Matcha di sela langkah mereka menuju kelas.

Ze melirik lambang kelas perempuan itu, kelas 10. "Gw kelas 11."

"Oh, pantes, soalnya penampilan lu berantakan baju di keluarin." Matcha memperhatikan penampilan Ze.

"Hahaha." Ze tertawa dengan penilaian perempuan ini, beda dengan Matcha yg tidak mengubah raut wajahnya sejak tadi. Ze lalu berkata. "Nama lu pasti ada huruf A-nya kan?" Tanyanya.

"Kenapa?"

"Biasanya perempuan yg namanya punya huruf A, nggak bisa senyum." Terang Ze, agak menyeriusi.

"Gw bisa." Tepis Matcha. Meski ini adalah mali pertama pertemuan mereka, tapi rasanya ada perasaan bebas ketika Matcha berinteraksi dengan laki² itu.

"Mana?"

Marsha tanpa berfikir panjang langsung memamerkan senyumannya di hadapan laki² itu, senyum yg tanpa ia sadari jadi senyum termanis bagi sepasang mata yg ada di hadapannya. Ze menahan nafasnya sebentar, dan dengan sadar berkata. "Cantik." Pujian itu jadi penghubung antara kedua mata anak manusia yg sedang berpandangan pada poros yg sama.

Tidak lama kemudian, tamparan Matcha mendarat di punggung lengan laki² itu. "Basi!"

"Ucapan gw baru semenit, kok langsung lu klaim basi?" Balas Ze.

"Perkataan cowok yg modelan kayak lu itu pasaran." Ujar Matcha. Perempuan itu kemudian bersiap menjauh dari hadapan Ze.

"Tunggu." Tahan Ze pada Matcha, mencegahnya pergi.

Laki² itu lalu menjulurkan tangannya. "Zeandra Radiant Barat, panggil aja Ze." Ucap Zean memperkenalkan namanya.

"Marsha Athena Danidah, yaudah gw duluan." Balas perempuan itu menyebutkan juga nama lengkapnya, lalu bersiap melanjutkan langkah menuju kelas.

°°°°°°

Rizky text (zahran pov):
Malam telah berganti menjadi pagi,cahaya yang semula gelap kini telah menampakan cahayanya.

seorang pria tampan masih tertidur lelap setelah melaksanakan kewajiban nya sebagai umat muslim tadi subuh.

pria tersebut terbangun sebab mendengar ketukan kencang dari luar kamarnya "ZAHRANDAR BIMO ADIPUTRA" teriak ibunya dari luar kamar yang membuat sang empunya sedikit tersentak.

aran pun duduk di atas kasurnya seraya mengusap² matanya "iya buu,ini zahran udah bangun" ucap zahran masih dengan suara serak khas suara orang baru bangun,lalu zahran berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu untuk ibunya.

"baru bangun kan kamu,astaga ini udah jam berapa loh nak,kamu gamau sek-" ucap sang ibu terpotong oleh ucapan zahran.

"iya² ibu ku, sayang ku,cinta nya aku,dunia nya aku" ucap zahran seraya menutup mulut sang ibu dengan telunjuknya,dan mencium pipi ibunya lalu berlalu melewati ibu untuk menuju kamar mandi

"kalo udah selesai mandi,makan dulu ran,ibu udah masak nasgor tadi" ucap ibu

"iya ibuu" ucap zahran

30menit berlalu,kini zahran telah siap dan sudah lengkap dengan pakaian sekolahnya,zahran melihat ibu yg sedang menunggu nya di meja makan,zahran pun duduk di sebelah ibunya "nih sarapan dulu ran" ucap ibu seraya mendorong sepiring nasi goreng buatanya

zahran pun menyantap nasi goreng buatan ibunya itu dengan lahap "emwang mwaswakan ibwu tuh gwak perwnah sawlah" ucap aran dengan mulut yg penuh

ibu sedikit tertawa sambil menggelengkan kepalanya "abisin dulu yg di mulut baru ngomong" ucap ibu seraya tersenyum menatap zahran

zahran menganguk dan segera menghabiskan nasi goreng buatan sang ibu

setelah sarapan zahran segera bersiap² untuk menuju sekolahnya "ibu ke sekolah jam berapa?" tanya zahran, "jam 9 ibu ke sekolah,ibu mau ke rumah bu rt dulu" jawab ibu seraya merapihkan dasi zahran,zahran pun menganguk paham

sebelum pergi zahran sempatkan untuk mencium tangan sang ibu dan tak lupa juga untuk mencium kedua pipinya "zahran berangkat ya bu" ucapnya, "iya nak,kamu hati²" ucap ibu,zahran pun mengangkat tanganya memberi hormat yg membuat ibu sedikit terkekeh

zahran pun berjalan menuju sekolahnya yg tak begitu jauh dari kontrakan mereka, setelah sampai seperti biasa zahran datang tidak begitu cepat juga tidak begitu terlambat

zahran memasuki kelasnya yg baru di isi beberapa siswa dan siswi saja,aran pun duduk di kursi paling belakang yg sudah menjadi kursinya dan kursi sahabatnya (zean) "kebiasaan nih anak,pasti telat lagi" gumamnya seraya melihat kursi kosong di sebelah kursinya

tak lama bel masuk pun berbunyi,namun sahabatnya belum juga datang,baru saja guru memasuki kelas dan murid² mengucap salam tiba² ada satu tas yg di masukan melalui jendela, zahran hanya tersenyum melihat tas itu,sebab ia tau kalau itu pasti kelakuan sahabatnya

benar saja,zean mengucap salam lalu mencium tangan sang guru dan masuk tanpa adanya dosa dengan senyuman khasnya menatap zahran

zahran sedikit tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu,lalu zean pun duduk di kursi sebelahnya "kebiasaan lu ze" ucap zahran seraya menyenggol lengan zean

"di biasain aja broo" ucap zean sedikit terkekeh,zahran hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum

°°°°°

segini aja dulu ygy,untuk part 2 nya

a sky above earth (collab w friend)Where stories live. Discover now