(𝒢𑄺)♡⃕ E

80 18 0
                                    

╭────────── · · ୨୧ · · ────────╮
Disclaimer ;

Awal/kisah ini (ib) termulai seperti Sakamoto Taro -pembunuh bayaran terkuat- yang jatuh cinta pada seorang gadis biasa penjaga toko bernama Aoi

╰───────── · · ୨୧ · · ────────╯



˗ˏˋ ꒰ ♡ ꒱ ˎˊ˗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˗ˏˋ ꒰ ♡ ꒱ ˎˊ˗











































Tiada yang pernah menyangka sosok seperti Narumi Gen, seorang komandan pansos pemalas yang tak tahu diri itu akan jatuh hati.

Tapi bagaimana pun juga dia manusia biasa, seorang pria normal yang lazimnya dapat jatuh cinta kepada lawan jenis.

Sudah beberapa hari sejak awal pertemuannya dengan seorang wanita muda bernama (Yourname) yang ia ketahui dari nametag di seragam kerjanya.

Sungguh, mungkin itu pertama kalinya Gen merona dan tersipu karena sebuah senyum, terlebih lagi dari seorang gadis.

Dia merasa beruntung sempat melihat nametag nya dan mengetahui nama jelita itu. Dia mencoba bodo amat, karena mungkin hanyalah perasaan lewat, lagi pula gadis itu 'kan orang asing.

Ia pikir-pikir kenapa adrenalin aneh itu tiba-tiba ada tanpa aba-aba? padahal ini tidak pernah terjadi, bahkan disaat-saat sebelumnya, atau kala dengan gadis penjaga toko lainnya.

Tapi yang membuat dia meresah ialah ketika ingatannya yang tiba-tiba menampilkan sosok ayu itu tanpa diminta. Dan nahasnya lagi tidak bisa disanggah oleh Gen. Sukses membuatnya tantrum dan bisa tiba-tiba gigit bantal.

Di keesokan paginya pun-saat ia kira sudah terlupa dan lewat-malah tak sengaja berpapasan dengan si puan sewaktu dijalan menuju tempat kerja.

Sialnya lagi ada barang Gen yang terjatuh, hingga dara itu mencegah bahunya. Pupus sudah ritme normal jantung si komandan kala netra bersitatap. Senyuman yang sempat membuat Gen tantrum itu terpantul manis lagi di retinanya. Dengan ini datanglah lagi perasaan aneh dan sirna sudah kedamaian benaknya.

Andaikan saja ia saat ini bukan berada di khalayak ramai maka ia akan menjerit. Sungguh.

Dihari tersebut ia masih memendam saja, tetap mencoba bodo amat dan tidak mau memperpanjang-meningatnya-karena memang begitu lah Narumi Gen. Sosok egois yang acuh tak acuh.

Tapi di saat ini

"AAAARHHH KALAH LAGIII GEM AMPAS GEM EEK!1!1!1!!"

Diruangan besar yang agak berantakan itu hanya menggema suaranya.

𝗘𝗡𝗖𝗔𝗡𝗧𝗔𝗥 ⬭ 𝑛.ᐟ𝑔𝑒𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang