SM-01

5.1K 81 0
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

7 tahun berlalu begitu cepat, tapi sayang, dalam kurun waktu tersebut ternyata tidak bisa mengobati rasa sakit hati yang Selin alami karena tuduhan dari sang mantan suami. Sampai sekarang pun, tuduhan yang dilayangkan terus saja mengisi pikirannya juga hinaan yang membekas. Tapi tenang, Selin sekarang memiliki kesibukan yang padat agar bisa menghalau semua pikiran tersebut.

Terlebih, Selin juga harus fokus pada anaknya yang kini akan masuk sekolah untuk pertama kalinya.

Ya, Kenzo Abimanyu Liandra, tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan. Meskipun Selin harus kuat untuk bisa memandangi wajah Kenzo, karena Kenzo memiliki rupa yang hampir sama dengan Arnold.

06.33 WIB.

"Mama... Mama... Mama!!!" Teriak Kenzo dari luar kamar.

Dorr... dorrr... doorrrrr...

Selin yang tertidur pulas seketika membukakan matanya dan hendak beranjak. Namun, wanita itu terhenti ketika ia sadar seorang laki-laki masih tertidur tepat disampingnya dan juga dalam keadaan telanjang.

"Bangun," tutur Selin.

"Eeemmnngghhhhh..."

Lelaki dengan paras tampan itu pun terbangun dan langsung memeluk Selin, meremas kedua payudara wanita tersebut dengan lembut sambil mencium leher jenjangnya.

"Udah, ada Kenzo diluar."

"Kamu pulang aja, itu uang buat kamu."

Lelaki itu tersenyum, "Makasih, Tante!"

Tak banyak bicara, Selin bangkit dengan memakai handuk lalu ia lilitkan di tubuhnya. Sementara si lelaki sibuk memungut pakaiannya dan memakainya secara tergesa-gesa.

Yap, Selin membayar laki-laki itu untuk memuaskan hasrat sex nya semalam. Bukan hal yang baru bagi Selin, karena memang ia sering membayar laki-laki untuk bisa memuaskannya di ranjang. Tapi hanya pilihannya saja, tidak sembarangan laki-laki bisa dan juga bayaran nya pun bukan main-main.

"Aku pulang dulu ya, Tante. Makasih sekali lagi," ungkap lelaki itu.

Selin mengangguk singkat, ia malah sibuk merapihkan tempat tidur dan juga membuang kondom yang berceceran di lantai.

"Mama!!!"

Seorang anak laki-laki langsung masuk kala pintu terbuka dan memeluk kedua kaki Selin erat.

"Anak Mama udah bangun nih? Udah siap buat sekolah sayang?" Tanya Selin.

Kenzo, anak itu mengangguk mantap dan mengulurkan kedua tangannya keatas meminta sang Mama menggendongnya. Tentu saja Selin langsung mengangkat tubuh anaknya dan menggendong nya meskipun agak berat karena Kenzo juga lumayan berisi.

"Kenapa belum mandi sayang? Kan harus mandi dulu terus kamu pake seragam yang kemarin Mama beliin," kata Selin.

Kenzo menggeleng, "Kenzo mau mandi sama Mama. Kenzo gamau mandi sama Bibi."

Setelah kamarnya rapih, Selin pun menurunkan Kenzo diatas kasur.

"Oke kita mandi bareng ya, tapi kamu harus makan dulu sebelum berangkat sekolah ya sayang?"

"Iya Mama," jawab Kenzo patuh.

Selang beberapa saat, datang seorang wanita dengan napas tersenggal. Itu adalah pengasuh sekaligus pembantu yang Selin percaya, Sri.

"Aduh, Den Kenzo ayo mandi dulu nanti telat sekolahnya sayang."

Selin terkekeh, "Udah gapapa, kamu siapin sarapan buat Kenzo aja. Dia mau mandi sama saya."

Sri mengangguk, "Iya, Nyonya. Den Kenzo juga dari tadi bilang mau mandi sama Nyonya terus."

"Tapi, saya udah siapin air buat mandi Kenzo di kamarnya barusan, seragamnya juga udah saya siapin disana ko Nyonya."

Setelah itu, Sri pun pergi untuk menyiapkan sarapan dan Selin pun langsung membawa Kenzo ke kamar anaknya. Kenzo itu bisa dibilang keras kepala dan semua keinginannya harus dikabulkan. Wajar saja, itu juga karena Selin yang memanjakannya selama ini.

"Mama," panggil Kenzo.

"Kenapa sayang?"

"Kenzo mau beli mainan, Kenzo juga mau beli bola buat main disini," tutur Kenzo.

Selin mengangguk, "Asalkan anak Mama sekolah yang rajin, Mama beliin mainannya."

"Jadi, Kenzo harus sekolah dulu terus pulang sekolah kita beli, oke?"

Kenzo mengangguk, "Oke, Mama."

"Yaudah, Kenzo masuk ke kamar mandi dulu. Mama mau ambil handuk dulu."

Tapi sebenarnya, Selin ingin mengecek pesan yang masuk dari temannya. Wanita itu mengernyitkan dahinya kala membaca pesan dari temannya.

Yoga:

Sel? Lo masih nyari anak buat malam nanti, gak?

Gue ada nih, sebenarnya dia keponakan gue sendiri sih. Gue jamin ko anaknya nurut, dia ganteng juga. Dia sebenarnya baru banget lulus sekolah dan lagi cari kerjaan tapi ijazahnya belum dia ambil karena ada tunggakan. Nah, dia malah minta kerjaan ke gue barusan, lo tau sendiri kan gue kerjanya apa dan gue juga udah jelasin ke dia ko.

Maaf ya gue panjang lebar, lagian lo di telepon ga diangkat mulu, Sel.

Gue harap lo bisa bantuin keponakan gue.

Keponakan? Apa Selin tidak salah? Tapi, untuk memastikan nya, ia pun langsung menghubungi Yoga terlebih dahulu.

Dan panggilan pun langsung terhubung.

"Lo bisa jelasin lebih lagi soal anak yang lo maksud?" Tanya Selin langsung pada intinya.

"Boleh, tapi kayaknya mending ketemu aja gimana? Sekalian gue bawa anaknya biar lo bisa liat sendiri."

"Yaudah, tapi nanti abis gue anterin Kenzo sekolah. Lo tunggu di tempat biasa aja."

"Oke, Sel. Selamat buat Kenzo, semoga hari pertama nya sekolah lancar."

Tutttt... tutttt... tuttttt...

Dan ya, seperti yang sebelumnya. Selin memamg sedang mencari laki-laki lain untuk suatu acara yang akan ia hadiri nanti. Yoga adalah orang kepercayaan Selin untuk mencari laki-laki yang dimaksud, Yoga juga menjadi salah satu orang penyalur laki-laki pemuas bagi wanita kesepian. Ibaratnya apa ya... mucikari? Mungkin.

Tapi, yang menarik bagi Selin adalah jika keponakan Yoga baru lulus sekolah. Artinya, dia adalah berondong, kan?

Hmmm...

Selin tersenyum simpul, "Gaada salahnya gue ketemu dulu."

"Mama!!"

"Cepetan, Kenzo nanti telat!"

***

Dan di tempat lain, Yoga yang baru selesai berbicara dengan Selin pun langsung menatap keponakan nya yang kini berdiri di hadapannya.

"Kamu yakin mau? Om udah jelasin kan kerjaan nya kaya gimana," tutur Yoga.

Lelaki itu mengangguk, "I-iya, Om..."

"Yaudah, kamu pulang aja dulu. Nanti kamu datang ke tempat yang Om maksud barusan, ya? Jangan sampai telat."

Untuk kedua kalinya, lelaki itu mengangguk dan langsung pergi meninggalkan Yoga sendirian. Meskipun berat tapi mau bagaimana lagi.

Yoga tau ini salah karena sudah menjerumuskan keponakan nya sendiri dalam pekerjaan kotor ini. Apalagi, Yoga juga tau keponakan nya itu sangat amat polos. Tampan? Sudah pasti, meskipun baru lulus sekolah tapi tubuhnya layak dipuji karena memiliki postur V-shape yang sempurna dengan dada bidang dan otot lengan yang terlihat jelas. Wajar saja, keponakan selama ini bekerja sebagai kuli angkut di pasar.

Tapi, Yoga sangat percaya jika Selin akan mau membantu keponakan nya ini. Apalagi, keponakan nya hanya memiliki Ibu nya saja dan tinggal berdua di rumah kecil yang ada di ujung gang xxx.

***

SEE YOU NEXT PART!!!

Sugar Mommy [21+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang