SM-02

4.5K 86 25
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

"Mama, mama, mama!" Panggil Kenzo sambil menarik lengan Selin yang sedang fokus memperhatikan lingkungan sekolahan Kenzo.

Selin pun mengalihkan pandangannya, lalu menggendong anaknya, "Kenapa sayang?"

"Kenzo mau belajar," ujarnya bersemangat.

"Sabar sayang, kan masih harus nungguin temen Kenzo yang lain datang. Gurunya belum ada," tutur Selin.

Wajar saja jika anaknya begitu bersemangat, karena memang Kenzo sendiri yang tak sabaran ingin secepatnya bersekolah dan menjadi pintar. Kenzo juga ingin bisa menulis dan membaca agar bisa membaca buku ceritanya sendiri tanpa harus menyuruh Sang Mama ataupun Bibi nya membacakannya. Bagus, bukan? Selin tidak harus susah payah membujuk Kenzo untuk bersekolah. Karena ada juga kan yang harus dibujuk agar mau sekolah, sampai harus membelikan sesuatu terlebih dahulu.

Tapi...

Seketika Selin ingat akan janjinya dengan Yoga untuk bertemu dengan anak baru nya, alias laki-laki yang akan Selin sewa untuk menemaninya ke acara yang nanti akan ia hadiri.

"Mama pergi dulu ya sayang? Kamu sama Bibi disini, nanti Mama jemput Kenzo sekalian beli mainan yang Kenzo mau, ya?" Ucap Selin menurunkan Kenzo.

Anak itu awalnya memasang raut wajah kecewa, tapi disaat mendengar kata mainan seketika berubah dengan senyum lebar dan anggukan patuh.

"Kenzo sama Bibi," ungkap Kenzo.

Selin mengelus pucuk kepala Kenzo gemas, ia lalu menyuruh pengasuh Kenzo untuk menemani anaknya sampai ia datang kembali. Siapa lagi jika bukan Bi Sri.

"Bi, saya titip Kenzo ya? Bibi jangan kemana-mana, liatin Kenzo dari sini aja sampe saya datang lagi."

Bi Sri mengangguk saja.

Setelah memastikan Kenzo masuk ke dalam kelas, Selin pun langsung pergi karena sudah hampir terlambat. Ia takut Yoga menunggu nya terlalu lama, meskipun sebenarnya Selin ingin melihat anaknya di hari pertama sekolah. Tapi tak apa, ia sangat percaya kepada Kenzo dan juga Bi Sri yang menjaganya.

Dan singkatnya, Selin sekarang dalam perjalanan menuju kafe tempat biasa ia bertemu dengan Yoga ataupun clien penting. Agak jauh dari sekolahan Kenzo, apalagi ditambah macet yang membuat Selin agak kesal. Mau bagaimana lagi, kota Jakarta memang terkenal dengan kemacetan nya, bukan? Tapi, kali ini ada yang berbeda.

"Pak, itu di depan kenapa rame banget, ya? Macet biasa atau apa?" Tanya Selin kepada sopirnya.

Sopirnya pun mengangkat bahunya, "Waduh, ga keliatan, Nyonya."

"Yaudah, saya liat dulu deh," tambahnya.

Selin pun membiarkan sopir nya keluar untuk memeriksa keadaan. Semakin dibuat penasaran karena banyak juga yang keluar dari kendaraannya.

"Nyonya, kayaknya ada korban kecelakaan di depan. Ibu-ibu ketabrak sama pemotor, korban tabrak lari," ucap si sopir yang baru kembali.

Dengan cepat Selin pun bergegas keluar dari mobil dan menyerobot barisan yang menghalangi langkahnya, Selin kesal sendiri karena bukannya menolong malah menjadi bahan tontonan banyak orang.

"Bu... Ibu..." lirih seseorang.

Selin terdiam sejenak kala melihat seorang wanita paruh baya yang tak sadarkan diri terbaring begitu saja dengan luka di kepala dan juga darah...

"Kenapa pada diem, hah? Panggil ambulan!" Teriak Selin.

"Bu, bangun..."

"Jangan tinggalin---"

Sugar Mommy [21+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang