iii.

787 97 6
                                    


🍯🍯🍯

From: Jeno Lee

Besok jadi kan?

To: Jeno Lee

Yap yap, jadi kok ^^

From: Jeno Lee

Aite, gue jemput jam 12an aman?

To: Jeno Lee

Jam 11an aja boleh gak? Biar pas sampe di mall. Kita makan dulu

From: Jeno Lee

Oke deh. I'll see you tomorrow ;>

To: Jeno Lee

See ya!

Renjun menatap layar ponselnya dengan rasa malas. Ia menghela nafas berat seolah sedang berusaha mencari energi yang tersisa. Besok akan jadi kali pertama bagi Renjun pergi berduaan dengan Jeno. Itu bukan sesuatu yang buruk, tapi mungkin rasanya akan aneh karena biasanya ia pergi beramai-ramai dengan Donghyuck dan Jaemin.

Ah, Donghyuck lagi.

Pikiran Renjun benar-benar dibuat kalut karena alpha satu itu. "Bodoh. Kenapa juga harus hs-an sama Donghyuck." Renjun bicara sendiri sambil memeluk bantal guling di kasur. Ia sudah merasa jauh lebih baik setelah tidur lelap sepulang dari kampus. Meski kepalanya masih dipenuhi dengan Donghyuck dan pertemanan mereka, tapi setidaknya ia mendapatkan cukup tidur.

Jujur saja Renjun tak bisa tidur selama sepekan terakhir. Mimpi panas selalu menghantuinya dan membuat Renjun takut. Ia malu karena bermimpi senonoh dan harus bertemu Donghyuck keesokan paginya.

"Gue harus apa, Hyuck.."

Ia lalu mengambil ponsel dan mulai mengetik di mesin pencari, "cara move on setelah one night stand."

Oh, ternyata banyak yang mengalami hal serupa. Hanya saja kebanyakan dari mereka melakukan itu dengan orang asing, bukan sahabat sendiri yang masih sering bertemu.

"Fucking hormone." Renjun jadi membenci dirinya sendiri. Kenapa dia harus dilahirkan sebagai omega? Gara-gara periode heat yang mendadak datang, feromonnya jadi menggoda Donghyuck dan ia tidak bisa mengendalikan diri.

From: LDH

Di mana?

To: LDH

Apart, why?

From: LDH

Gue mau ke situ.

Renjun mendadak panik saat menerima pesan Donghyuck. Apa yang harus ia lakukan? Renjun berpikir keras, tapi alih-alih mengkhawatirkan apa yang harus ia katakan, Renjun bergegas mandi, membersihkan diri dari ujung kepala hingga ujung kaki. Lalu ia membereskan tempat tidur, bahkan mengganti sprei.

Satu jam dibutuhkan untuk melakukan multitasking sampai suara kunci pintu ditekan dan sosok Donghyuck masuk. Seketika Renjun merasa jauh lebih rileks. Feromon yang dikeluarkan Donghyuck tercium begitu menenangkan.

"Dari mana?" Renjun bertanya dengan nada sedikit acuh sambil menonton TV. Padahal jantungnya berdegup kencang.

Donghyuck melepaskan sepatunya, lalu menaruh ranselnya begitu saja di dekat nakas. Ia berjalan menuju Renjun dan membaringkan diri dengan posisi kepada berada di paha Renjun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Honey MarmaladeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang