ii.

578 99 11
                                    


🍯🍯🍯

"Tugas dikumpulkan Rabu depan. Silakan membentuk tim berisi 2 atau 3 orang untuk mengerjakan. Kelas selesai, selamat siang."

Pak Suh menutup kelas siang itu dengan memberikan satu tugas kelompok yang harus selesai minggu depan. Donghyuck mengabaikan ajakan beberapa teman kelas yang ingin membentuk grup belajar bersamanya. Matanya terpaku pada Renjun yang sedang asyik berbincang dengan dua teman sekelas di sudut ruangan.

"Ren, ngerjain tugas sama gue kan?"

Donghyuck bertanya saat dua teman kelasnya pergi meninggalkan Renjun.

"Yah, gue udah bikin tim tadi bareng Yangyang sama Shotaro."

"What? Kok gue ditinggalin? Jahat banget sih."

"Hehe, sorry ya."

"Gue sama siapa dong?"

Renjun melirik ke arah belakang dan melihat beberapa orang dengan mata penuh harap menatap Donghyuck dari kejauhan.

"Tuh, ada banyak. Cari yang lain, ya?"

Donghyuck berdecak kesal. Kenapa Renjun tidak mau mengerjakan tugas dengannya Padahal biasanya mereka selalu bersama bak ikan remora yang menempel pada ikan hiu.

Bukan Donghyuck tidak mau bekerja sama dengan teman kelas lainnya. Hanya saja ia merasa lebih tenang saat mengerjakan tugas bersama Renjun. Feromon lembut yang dikeluarkan Renjun setiap kali berduaan sudah melekat pada rongga hidung Donghyuck dan ia terlalu terbiasa dengan lingkungan seperti itu. Ia tak mau mengatakan ini di depan Renjun, tapi Donghyuck belajar lebih baik saat bersama si omega.

"Awas ya, kalau project berikutnya gak sama gue," ancam Donghyuck. Renjun hanya tertawa mendengarnya lalu menyuruh sang alpha bergegas membentuk kelompok tugas.

Ketika Donghyuck berbalik dan menemui teman kelasnya, senyuman hilang dari wajah Renjun. Ia menghembuskan nafas beberapa kali untuk menenangkan dirinya. Renjun mengatur nafasnya karena dadanya sesak.

Renjun bergegas keluar dari kelas dan tidak menyusul Donghyuck. Ada perasaan tidak tenang yang membuatnya ingin cepat pulang. Melewatkan satu kelas terakhir tidak akan menjadi masalah bukan?

"Renjun!"

Langkahnya terhenti saat ia mendengar namanya dipanggil. Jeno terlihat berlari dari ujung lorong sambil tersenyum.

Duh, mau apa sih Jeno. Batin Renjun. Ia sedang terburu-buru tapi tertahan dengan kedatangan Jeno.

"Hey, Ren, kok gak bareng Donghyuck? Udah lunch?"

"Ah, itu tadi Donghyuck masih sama tim project nya mau ngerjain tugas. And no, I haven't had my lunch."

"Then lunch with me?"

"Err.. Actually I have an appointment." Renjun menjawab cepat. Ia memang sedang tidak ingin bertemu siapapun hari itu.

"Oh, okay. I should have asked you earlier," Jeno menggaruk kepalanya.

"Sorry ya, Jen. Besok aja gimana?"

Jeno tersenyum manis dan mengangguk. "Sure. Lo mau gue anter?"

"Nggak usah, gue naik taksi aja. Lo masih ada kelas bukan?"

"Gak ada sih, makanya tadinya mau ngajakin lunch terus nonton."

Renjun sesaat melupakan urusan yang akan ia lakukan. Jeno benar-benar teman yang baik.

"I'm so sorry. Janji deh, besok kita lunch terus nonton."

"Aite then. See you tomorrow!"

Jeno melambaikan tangan ke arah Renjun untuk berpamitan. Sang omega tidak menyadari tatapan Donghyuck dari sisi lain yang memperhatikan perbincangan keduanya. Jeno memang teman dekat Donghyuck, tapi sejak kapan ia berinisiatif untuk bertemu Renjun berduaan seperti ini?

Honey MarmaladeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang