6

35 3 0
                                    

Hai gess im backk

Akhirnya atmin kembali gess setelah sekian lama tidak uppp

Jangan lupa vote yaaa

Itung itung amal

HAHAHAHAHHAH.

.

.

.

.

.

" Ngapain disana "

Darren langsung kaget liat muka bosnya di depan mukanya. Derren mundur beberapa langkah lalu menatap ke javier.

" Saya mau...."  Sedikit takut dengan tatapan javier derren langsung menundukkan kepala tak mau lama lama menatap javier yang mukanya datar kek triplek.

" Ikut saya " Javier melangkah melalui derren lalu menekan tombol lift. Derren segera mengikuti bosnya yang lagi badmood itu.

"Tingg... "

Pintu lift terbuka javier dan derren masuk dan javier menekan tombol menuju basement. Derren hanya mengamati situasi sekitar.

Tak lama pintu lift terbuka. Sekarang mereka berada di basement tempat parkir
Yang sedikit penerangan. Javier menuju mobil sport miliknya berwarna hitam.

Javier berhenti membuat derren yang kurang fokus nabrak javier.

Brukk....

Javier berbalik karna ngerasa ditabrak. Javier natap derren dengan datar.

" Maaf tuan saya kurang fokus " Derren menunduk marasa bersalah karna kurang fokus sampai nabrak javier.

Setelah itu javier melangkah lagi menuju pintu kemudi lalu masuk. Derren masih stay ditempat tadi cuman ngeliatin bossnya.

Dan diklakson sama javier. Derren langsung lari menuju pintu penumpang. Kaca pun dibuka

" Masuk " Ucap javier dengan dingin. Derren langsung masuk kemobil itu sebelum javier meledak karena marah.

Setelah derren menutup pintu javier menjalankan mobilnya. Mobil itu keluar dari basement membuat orang' mengalihkan perhatian nya ke. Mobil yang mereka berdua tumpangi nya.

Diperjalanan tidak ada bersuara javier melakukan mobilnya dengan kecepatan setengah dari kecepatan full. Entah kenapa perasaan derren tidak enak

Mobil yang mereka tumpangi memasuki hutan yang sepi dan mobil mulai memelan tak lama mereka sampai di rumah berukuran seperempat dari masion yang ditinggali mereke berdua dan para pembantu disana.

Javier mengambil remot dan membuka gerbang itu. Setelah mobil masuk ke halaman rumah.

Javier turun lalu bergegas masuk ke dalam rumah minimalis itu. Derren juga menyusul javier yang terburu buru masuk ke dalam.
Derren langsung masuk ke rumah itu dan melihat javier menaiki tangga menuju kamar berpintu biru tua tersebut.

Derren berhenti hanya melihat saja ia pikir bosnya itu sedang dalam kondisi buruk. Dia pun menuju sofa untuk duduk.
Derren mendudukkan dirinya di sofa tua itu yang ternyata bersih ia melihat sekeliling rumah tua itu sangat terurus.

Derren memejamkan menunggu bosnya itu keluar dari kamar. Derren pun ketiduran disofa tua yang empuk itu.

POV JAVIER

" Gila berapa tablet yang dimasukin " Javier melepas pakaian kantornya. Dia menyalakan AC dengan suhu 16°c.dirinya merasa pusing dan bagian adiknya terasa panas.

Sebelum nya Javier menyuruh OB untuk membuat la  kopi. Beberapa saat setelah kopi itu datang melinda datang dengan tiba-tiba dan bergelayut manja

Tanpa sadar ternyata melinda menuangkan sesuatu di kopi milik Javier dan alhasil Javier dadi kek begituhh.

"  Dasar lonte murahan bisanya nyusahin aja " Umpat Javier ia masuk kedalam kamar mandi untuk mengguyur kepalanya dengan air dingin.

" Siallan..... Kenapa gak ilang' malah tambah ngaceng " Umpat Javier ia mengengam adivknya yang udah keras kek batu lalu mengocok nya.

" Ash....... Kurang enakk... " Javier terus mempercepat kocokannya. Saat sedang membayangkan buah dada yang besar dan montok tiba tiba Javier teringat derren saat dirinya meremas bongkahan padat milik derren.

" Shittt..... Kenapa ke inget anak ituhh... " Monolog Javier yang terus mengocok adicknya.

30 mnit berlalu tapi tak ada tanda tanda Javier keluar membuat sang empu frustasi. Jujur saja selama ini dirinya jarang ngocok apalagi jajan. Pantes kalau Javier napsunya gede.

Javier menyerah lalu dia keluar dan memakai pakaiannya. Sekarang Javier memakai kaos polos dan celana diatas lutut memperlihatkan kaki yang kokoh.

JAVIER POV OFF

Javier pusing memilih turun untuk kembali ke masionnya. Saat di pertengahan tangga Javier melihat derren sedang tertidur pulas disofa tua milik mendiang orang tuanya.

Entah kenapa Javier merasakan sesuatu di dadanya dia merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Javier terus melangkah sampai di depan sofa itu ia melihat derren tidur dengan posisi kurang mengenakkan.

" Derren " Suara bariton Javier cukup membuat derren membuka matanya lebar dan duduk tegap. Dan membuat dirinya berhadapan dengan adicknya javier.

Javier menatap derren dengan tatapan lapar. Karna posisi mereka yang ambigu Javier yang tadi belum bisa ngeluarin sesuatu yang buat dia merasa lebih baik.

" Kita balik ke masion " Ucap Javier kepada derren yang masih duduk diposisi sama belum menyadari sesuatu.

" Ayo.... Kamu kenapa masih duduk disitu " Javier membuat derren sesadar sadarnya akan posisi mereka.

derren menggeser duduknya klau berdiri di samping Javier. Dia menunduk tak berani menatap muka Javier yang masih tertekuk itu.

" Mari tuan saya antar " Ucap derren dengan formal. Javier mengangguk pelan.

Derren berjalan terlebih dahulu lalu membuka pintu dan Javier keluar. Derren menutup pintu setelah Javier keluar lalu sedikit berlari membuka pintu penumpang.

Javier masuk dengan santai. Derren menutup pintu dan memutari mobil untuk masuk ke pengemudi.

Derren masuk dengan cepat tapi tenang. Ia melirik kaca kecil di mobil melihat Javier menutup matanya.

Derren melajukan kendaraanya dengan pelan dan keluar gerbang. Dan menambah laju saat keluar gerbang rumah itu.



.


.

.

.




Haii gusyyy aing backk..

Semangat besok minggu

Jangan lupa votenya

Muachhh😘😘😘



JAVIER(MXB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang