1

84 4 1
                                    

Kim Jaehan
Lelaki 26tahun , saat ini berkuliah jurusan manajemen bisnis semester 6 , yatim piatu dan tinggal di panti asuhan sedari kecil , bibinya yg menitipkan saat jaehan berumur 5tahun dengan alasan tak cukup biaya untuk merawatnya , lalu saat menginjak umur 20tahun jaehan memutuskan untuk keluar dari panti asuhan dan tinggal sendiri , kini dia tinggal dirumah kecil dekat dengan kampusnya, untuk pendidikannya pun dia menggunakan beasiswa yg didapatkan karna untungnya sejak disekolah menengah dia selalu unggul dalam pelajaran apapun.

Kehidupan jaehan bisa dibilang beruntung tidak beruntung, dirinya terkadang juga menginginkan mempunyai keluarga yg utuh seperti kehidupan orang2 lain yg dilihatnya , namun kenyataan bahwa dia tinggal dipanti asuhan dari kecil membuatnya sadar untuk tidak berharap berlebihan, hidupnya saat ini sudah lebih dari cukup untuk disyukuri dan dijalani.

⏰⏰⏰

Bunyi alarm membuat mata sipit yg terpejam menjadi harus terbuka, mengambil ponselnya mematikan alarm berisik itu lalu beranjak membersihkan badannya, hari ini hanya ada 1 mata kuliah dengan awalan kuis di pagi hari yg harus jaehan lalui.
selesai bersiap, lalu mengambil susu pisang dan berangkat menuju tempat kuliahnya.

Ting! suara ponsel berbunyi

From : Jang Sebin

" jaehan a , kamu dimana? Sebentar lagi kelas dimulai " tulis sebin

" sebentar lagi aku sampai sebin a, tolong satu bangku untukku ya "  balasan jaehan

Jaehan memasukkan ponselnya lalu sedikit berlari.
Sebin, Jang sebin, teman sekelasnya dari semester 1 sampai sekarang, mereka juga bisa dibilang sahabat, tempat jaehan biasa bercerita , mengeluh dan lainnya. Waktu berlalu , hingga akhirnya jaehan menyelesaikan kelasnya.

" Thankyou sir!!! " ucap seluruh mahasiswa, menandakan kelas telah berakhir

" Hahh, akhirnya berakhir , aku sudah sangat lapar " itu jaehan, ucapnya sambil merapikan buku2 dan tabletnya, memasukkan kedalam tas lalu beranjak bangun dari duduknya.

" kajja sebin aa, aku mau pergi ke kantin fakultas, aku belum sarapan tadi pagi " ajak jaehan pada sebin yg telihat masih menulis beberapa note dibukunya.

" kamu duluan saja jaehan a , aku akan menyusul , aku masih memperbaiki ini sebentar " jawabnya sambil tersenyum pada jaehan

" arraseo, aku tunggu dikantin ya, annyeong " ucap jaehan seraya berjalan meninggalkan sebin

" nee, annyeongg " kata sebin melambaikan tangan pada jaehan

Sesampainya dikantin jaehan segera mengambil makanan lalu duduk di meja yg kosong, mulai melahap makanannya karena jujur dia sangat kelaparan sekarang. Hingga suara ponselnya mengganggu waktu makannya.
" Yechan shin " nama yang tertera di layar ponselnya

*bold miring : yechan*
* miring : jaehan*

" yeoboseyo yechan a, waeyoo? " lembut jawabnya
" hyung eodi? "
" aku dikantin fakultasku, sini"
" eoh, aku akan kesana "
" nee , aku menunggumu " 

Jaehan mematikan telfon dan melanjutkan makannya yg sempat terhenti, beberapa menit kemudian orang yg tadi menelfonnya tiba, Shin Yechan, pria tinggi putih dan tampan yg kini berstatus sebagai pacar jaehan.
namun tak sendiri yechan datang bersama dengan sebin, entah mereka bertemu dijalan menuju kantin atau bagaimana.

true loveWhere stories live. Discover now