☀️☀️☀️
Pagi2 sekali Jaehan sudah berada di kampus, kelas paginya sudah dimulai sejak tadi, bersyukur dia bangun karena merasa perutnya sakit pagi tadi, jika tidak, mungkin ia tidak tau jika kelasnya akan ditukar ke pagi ini. Jaehan sampai 10menit sebelum kelas dimulai. Sebin pun datang sedikit terlambat hari ini." ah jinjjaaa, sungguh gila, menukar jam kuliah sesuka hatinya, untung kamu menelfonku Jaehan aa " ucap Sebin berbisik karena kelas masih berlangsung
" aku juga beruntung karena perutku sakit pagi tadi, kalau tidak aku pasti juga akan terlambat atau malah tertinggal karena tidak bangun, berakhir nilaiku C " jawab JaehanSetelah hampir 2jam, kelas berakhir. Dosen memberikan beberapa arahan sebentar sebelum keluar meninggalkan kelas.
" ah aku sangat kelaparan sekarang " Sebin memegangi perutnya, kepalanya ia letakkan diatas meja menghadap Jaehan
Jaehan sedikit tertawa melihat Sebin yang kini meletakkan kepalanya dimeja sambil memejamkan matanya, terlihat benar2 akan pingsan. Membereskan buku dan tabnya lalu mengajak Sebin pergi ke kantin untuk makan karena dirinya juga merasa sangat kelaparan.
# KANTIN #
Keduanya tidak berbohong saat berkata kelaparan, makanan didepannya sudah akan habis. Salahkan dosen yang seenaknya sendiri mengganti jam kuliah, mereka bahkan tidak sempat hanya untuk meminum segelas air. Tak terasa kini makanan mereka sudah habis tak tersisa, Sebin memegangi perutnya mengatakan bahwa ia sudah selamat karena perutnya sudah terisi sekarang, begitu juga dengan Jaehan mengatakan bahwa ia sudah sangat kenyang sekarang. Menghabiskan sisa minumannya, Jaehan kemudian menatap manusia didepannya yang kini sedang fokus bermain game.
" Sebin aa " panggil Jaehan
" hmm?? " jawab Sebin tanpa melihat Jaehan, fokusnya masih pada ponsel yang digenggamnya, dengan tangannya yang dengan brutal menyentuh layar dan makian2 yang keluar dari mulut manusia didepannya itu.
" lusa ulang tahun Yechan " Jaehan melanjutkan perkataannya
" eoh?? Ah, aku tahu " Sebin kembali menjawab tanpa menatap Jaehan, masih fokus pada gamenya yang tidak bisa diganggu.
" kamu tahu? Bagaimana bisa? " Jaehan sedikit terkejut karena Sebin terlihat sangat santai menjawabnya, seperti sudah hafal dengan sangat.
Sebin memilih mengeluarkan gamenya dan mengunci ponselnya, merasa sedikit salah berbicara kini ia menatap Jaehan yang juga sedang menatapnya.
" aniii, maksudku, Yechan selalu merayakan ulang tahunnya sejak kecil, bunda selalu membuat pesta kecil dan mengundang teman2 Yechan untuk datang " ucap Sebin menjelaskan, dia takut Jaehan akan salah paham.Benar, kenapa Jaehan bisa lupa kalau Sebin dan Yechan sudah berteman sebelum bertemu dengannya. Namun sejak kecil? apakah sudah sejak kecil mereka berteman? apakah selama itu?
" ah begitu, kamu pernah bertemu ibu Yechan? " tanya Jaehan lagi
" bunda?? eoh, aku pernah bertemu dengannya " jawab Sebin, Jaehan hanya mengangguk, hening kemudian.Sebentar, mengapa Jaehan merasa Sebin terdengar sudah sangat akrab dengan ibu Yechan, dari caranya memanggil bunda, Sebin seperti sering bertemu dengan ibu kekasihnya itu. Ingin sekali Jaehan bertanya namun ia urungkan, mungkin saja itu hanya pikiran buruknya yang tiba2 terlintas kembali.
Masih hening, kini hanya suara riuh kantin yang terdengar, hari ini hanya ada 1 kelas dipagi ini dan setelah ini Jaehan tidak ada kelas lagi, mungkin dia akan pergi bekerja saja setelah ini. Baik Jaehan maupun Sebin tidak ada yang membuka suara, mereka hanya fokus pada ponsel masing2. Jaehan kini melamun melihat kalender yang dia buka diponselnya. Memikirkan, apa yang harus ia lakukan untuk ulang tahun Yechannya.
" aku ingin memberikan kejutan untuk Yechan, menurutmu bagaimana Sebin aa? " akhirnya Jaehan bersuara
" dihari ulang tahunnya? " Sebin bertanya
" anii, sehari setelahnya, Yechan mungkin akan merayakan bersama keluarganya dihari ulang tahunnya " ucap Jaehan
" ah, kamu ingin aku membantumu? " tanya Sebin, yang ditanya hanya mengangguk
YOU ARE READING
true love
FanfictionHanya satu yang jaehan ingin , dianggap ada dan dicintai secara tulus oleh semua orang tersayangnya~ hasil gabut halu xixixi