Part 2

5K 28 0
                                    

Jam 9 malam, seorang wanita menatap takut tempat yang ia pijaki sekarang dengan tangan yang di cengkram kuat oleh sang ayah.

" ayah kita ngapain kesini, lily mau pulang" ucap lily takut yang membuat sang ayah menatapnya tajam

" diam" bentak ayah lily membuat lily ketakutan.lily terus membenarkan pakaian yang ia pakai karena merasa sangat tidak nyaman

******

Diwaktu yang bersamaan seorang pria hanya menatap malas perempuan yang sedang menari nari di depannya.

" pergi" ucap regan dingin yang membuat perempuan itu menghentak hentakkan kakinya kesal

Ya saat ini regan serta teman temannya sedang ada di sebuah club besar di kota jakarta.

Walaupun tidak memiliki pacar, regan sering bermain dengan wanita Cuma untuk memuaskan nafsunya, lebih tepatnya wanita yang disewa untuk ONS.

Regan selalu menggunakan pengaman, dia tidak mau melakukan kesalahan. Regan adalah manusia yang sangat rapi dalam segala hal. Dia juga tidak menggunakan semua anggota tubuhnya dalam sex dengan wanita yang bukan istrinya nanti.

Lelaki itu hanya mengeluarkan benda pusakanya dengan pakaian lengkap dan memasukkan barangnya yang terbungkus. Itu saja, tidak ada acara cium ciuman atau cumbu cumbuan yang lainnya.

Regan juga pilih pilih tak mungkin seorang jalang akan dijadikan ibu dari anak-anaknya nanti.

" gue denger denger ada pelelangan perawan hari ini" celetuk frans yang membuat semua menatapnya

" yang bener lo?" tanya riko antusias

" iya, liat aja nanti" ucap frans yang membuat semuanya mengangguk

****

Sedangkan seorang gadis sekerang tengah menangis tersedu sedu saat mendengar sang ayah akan menjual dirinya

" ayah kenapa tega sama lily?" tanya lily histeris yang membuat sang ayah menatapnya datar

" seharusnya kamu tau diri, saya udah susah susah membesarkan kamu, kamu Cuma anak pungut saya, jadi sekarang kamu harus balas budi sama saya" marah sang ayah yang membuat lily kaget mendengarnya

" jadi lily bukan anak kandung ayah hiks" tanya lily di tengah tangisannya

" itu kamu tau, saya butuh uang buat kebutuhan hidup saya dan bayar hutang untuk sekolah kamu dulu" alasan sang ayah yang membuat lily menangis tergugu di tempat.

" ayah tega banget sama lily" ucap lily menatap sang ayahnya yang tampak tak peduli sama sekali

" jadi ini anak yang kamu bilang gio?" tanya sang pemilik club kepada ayah lily

" iya, dan saya jamin dia masih perawan" ucap gio tertawa yang membuat dada lily sangat sesak mendengarnya

"tenang cantik, kamu akan bersenang senang malam ini" ucap sang pemilik club yang membuat lily takut dan ingin kabur dari tempat ini namun apa daya, dirinya tak mempunyai kekuatan lebih sekarang

" berapa kamu hargain?" tanya pemilik club

" 200 juta" ucap gio yang membuat lily tercengang

" ayah" panggil lily lirih namun sang ayah tak menatapnya

" oke" balas sang pemilik club yang membuat lily pasrah akan hidupnya saat ini

Setelah pemilik club memberikan sebuah cek, gio pun ingin beranjak dari sana yang membuat lily menahannya

" ayah mau kemana? Lily ikut, lily takut disini yaa" ucap lily yang membuat gio menghempaskan tangannya

" diam disini, dan ingat kamu bukan anak saya lagi" bentak gio dan segera pergi dari sana yang membuat lily menangis tersedu

" tenang lah nak, jangan menangis. Banyak orang kaya yang akan datang kesini malam ini. Tenanglah, turuti semua kemauan orang yang membelimu nanti. Kamu pasti akan aman sayang" ucap sang pemilik club

" risa tolong kamu dandani dia dulu" ucap sang pemilik club yang langsung diangguki oleh asistennya.

" ayo ganti baju kamu dulu, sebentar lagi kalian akan dipamerkan" ucap risa yang membuat lily semakin takut.

Didalam ruang ganti sudah banyak sekali perempuan yang masih gadis sedang memakai baju kekurangan bahannya.

Bedanya, mereka biasa saja dan ada juga yang bahagia akan melakukan itu, beda dengannya yang sudah lelah menangisi nasibnya hari ini.

Lily kembali mengganti bajunya dengan baju yang sedikit tak terbuka dari yang ia pakai sebelumnya, namun masih saja memperlihatkan auratnya.

Lily masuk kedalam ruangan ganti dan melihat pantulan dirinya dari kaca besar. Dress berwarna hitam tanpa lengan yang menampakkan sedikit belahan dadanya serta tak menutupi pahanya sama sekali karena dress tersebut diatas lutut.

*****

Suara microfon sudah berbunyi. Itu pemandu acaranya. Lily sudah berbaris seperti ibu-ibu mengantri sembako.

"Inilah.... Barang mewah kita malam ini...." Ucap pemandu acara antusias.

Suara Musik semakin kencang terdengar.

Satu demi satu gadis-gadis yang dipajang keluar.

Regan dan Riko duduk di paling depan memperhatikan satu persatu gadis yang dipamerkan namun belum ada yang membuatnya tertarik. Satu-persatu gadis itu habis terjual.

"Kurang satu?" Ucap pemandu acaranya. Setahu pemandu acara ada 20 gadis yang akan dipamerkan. Sedangkan yang sudah terjual baru 19 orang

Mendengar itu, dengan kikuk Lily keluar berjalan sambil menunduk. Rambutnya yang panjang digunakan untuk menutup wajahnya.

Regan yang melihat tingkah gadis itu merasa heran. Tidak seperti gadis yang lainnya mengangkat kepala memamerkan tubuhnya.

Gairah Gadis PoloskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang