Part 14

1.2K 11 0
                                    

Di jam 09.30, seorang laki-laki terbangun karena terganggu dengan suara smartphonenya yang berbunyi nyaring.

Matanya mulai terbuka.

"Lily..." Panggilnya pelan sambil menggeliat.

"Lily? Sayang?" Suara Regan mendayu berjalan ke kamar mandi.

"Kemana sih? Sayang, kamu dimana?"

Tau wanita itu tidak ada di kamar, Regan mencoba mencari Lily di ruang tamu dan dapur namun tetap saja tidak ada.

"Mungkin di ruang kerja ku" Batinnya.

Namun sama juga, nihil.

"Kemana gadis itu?"

"Balkon?" Pikirnya.

Regan berlari lagi ke kamarnya menuju balkon. Perasaan takutnya mulai bermunculan.

"Tidak mungkin" Batinnya.

"Sayang? Sayang? Lily?" Teriak Regan kini mencari Lily di segala penjuru ruangannya.

"Sialan!" Teriaknya dengan rahang yang mengeras.

" beraninya kamu kabur dari aku sayang" batin regan geram

Dengan cepat dia menelpon Riko.

"Tolong temukan Lily, dia pergi!"

" hah pergi, kok bisa?"

" lo jangan banyak tanya, cepetan kerahin anak buah cari dia" marah regan

" oke bos, kalem" ucap riko yang membuat regan langsung memutuskan panggilannya

Setelah selesai menelpon riko, regan pun kembali ke ruangan kerjanya untuk memeriksa cctv yang ada di apartemennya tersebut Regan melihat pergerakkan lily dalam cctv tersebut

"Astaga Lily kamu keluar jam 6 pagi....." Regan mengusap wajahnya dan melanjutkan melihat pergerakan Lily yang terlihat keluar dari apartementnya.

Regan mulai menyetel dari berhentinya aktifitas mereka. Lily yang menatapnya, memeluknya, mengelus pipinya, dan mengecup wajahnya, menyelimutinya, Lily yang dengan ragu menutup pintunya, hingga Lily yang menampilkan wajah sedihnya.

"Lily, apa kamu juga menyukaiku?" Bisik Regan.

" kamu ngga akan bisa kabur dari aku sayang, karena kamu udah berhasil ngerebut hati aku" batin regan tersenyum manis

Garis bibirnya melengkung indah. Regan berlari lagi menuju kamarnya. Dia akan membersihkan diri dan mencari Lily. Setelah memakai pakaian kasualnya dia turun ke bawah.

" ko, gimana?" tanya regan yang baru saja menghampiri sang sahabat, namun gelengan kepala dari riko membuat regan lesu

" kenapa bisa kabur sih? Dan kenapa lo sampai segininya nyari tuh cewek?" tanya riko selidik

" dia kabur jam setengah enam pagi ko, dan gue juga ngga tau kenapa gue jadi gini" ucap regan yang membuat riko terkekeh

" lo udah suka ya sama tuh cewek" tebak riko yang membuat regan menatapnya

" mungkin" jawab regan singkat

" bukan mungkin lagi ini mah bro, lo emang udah suka atau bahkan mungkin cinta sama dia" ucap riko yang membuat regan terdiam

" tapi gue dukung lo kok gan sama dia, sepenglihatan gue dia cewek baik baik, dia terjebak sama cowok brengsek kayak lo juga karna ayahnya" ucap riko yang membuat regan mendengus

Karena tidak bertemu dengan Lily, Regan kembali ke apartemennya lagi. Hari juga sudah malam, dia akan melanjutkan pencahariannya esok pagi.

Keesokan paginya Regan uring-uringan lagi, apalagi baru saja dia menerima telpon dari anak buahnya yang mengatakan tidak menemukan jejak lily sama sekali.

Regan benar-benar frustasi dan khawatir jika ada sesuatu yang tidak diinginkan menimpa Lily. Semalam saja lelaki itu tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan Lily. Dan sekarang terpaksa mengundurkan waktu meeting mengenai masalah proyek kerjasamanya hanya untuk mencari Lily.

"Ya Tuhan sayang.... Maafin mas" Batinnya.

"Mas akan nikahin kamu setelah berhasil menemukanmu, mas tidak peduli kamu setuju atau tidak. Mas akan menikahimu, sayang" Ucap Regan berjalan ke kamarnya untuk mengambil kunci mobilnya.

"Lo mau kemana lagi?" Tanya Riko yang baru kembali dari kamar mandi.

"Cari Lily" jawabnya.

"Bukankah lo udah kerahin anak buah papa lo juga buat cari lily?" tanya riko

" mereka belum ada kabar ko" ucap regan frustasi

" ya lo jadi orang yang sabar dong gan, mending sekarang lo urus tuh kerjaan lo yang udah numpuk" saran riko

" gue ngga bisa ko, gue titip perusahaan dulu"

"Regan..... Woy Regan!!" Riko tersenyum melihat sahabatnya yang kini sedang khawatir itu.

"Gampang boss. Temukan Lily segera" Teriak Riko.

"Sumpah, udah lama gue gak pernah liat lo semenyedihkan ini gan, terakhir... sama risa mantan lo itu? Tapi.... Ini terlihat lebih dalam. risa ninggalin lo, tapi lo gak berniat mengejarnya dan Lily, wanita itu buat lo berjuang gila-gilaan" Bisik Riko.

Ini sudah hari keempat Lily pergi dari dekapannya. Regan seperti manusia tak mempunyai semangat hidup

****

Sedangkan di lain tempat, perempuan yang bernama lily itu sudah kembali bekerja di kafe tempatnya bekerja dulu.

" lily tolong layani meja nomor 9 yaa" ucap kak salsa

" siap kak" ucap lily tersenyum

Lily berusaha bertahan hidup dengan sedikit uang gajiannya terakhir yang masih ia simpan, lily juga sudah tak ingin pulang ke rumah ayahnya karena masih trauma dengan tindakan ayahnya itu.

Gairah Gadis PoloskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang