.
.
.***sebelumnya saya ucapkan terima kasih untuk yang sudah baca***
***Tolong tinggalkan vote dan follow-nya. Terima Kasih😘***
****selamat membaca☺️*****
.
.
.Sasuke merasa mual, entah karena kendaraan besi itu atau karena cara Hinata menyetir yang ugal-ugalan. Dia berusaha keras untuk tidak menunjukkannya pada gadis berambut indigo itu, entah kenapa, dia tidak ingin terlihat lemah di hadapannya.
Dia menatap lurus ke depan, mencoba mengalihkan pikirannya dari rasa mual yang mengguncang perutnya. Hinata di sebelahnya tampak tenang, seakan tidak sadar dengan kekacauan yang dia sebabkan dengan cara menyetirnya yang tidak beraturan. Sesekali, dia tersenyum padanya, sebuah senyum yang terlihat canggung namun manis. Sasuke berpikir sejenak, merasa aneh karena sedikit lega melihat senyum itu.
"Arghhhhtttttt... Aneh... Jantungku seakan mau keluar." Pipi Sasuke menghangat
Sasuke menghela napas pelan, berusaha mempertahankan wajah tenang meski mual masih menggeliat di dalam perutnya. "Hei perempuan, apa kamu tahu caramu menyetir?" Kesal Sasuke menatap tajam Hinata
"Aku Hinata Hyuuga seorang aktris, panggil aku hime." Pipi Hinata memerah seperti tomat, bisa-bisanya dia modusin pria tampan yang dihadapannya.
"Panggilan Hime tidak cocok dengan perempuan yang berpakaian seperti itu. Kamu tahu di duniaku semuanya berpakaian dengan sopan."
"Duniaku... Duniaku... Apa sebenarnya maksudmu? Dunia kita sama, Sasuke. Sudahlah jangan bercanda lagi, penampilanmu yang sangat tampan itu tidak cocok dengan ucapanmu yang konyol." Lagi-lagi Hinata memuji Sasuke tanpa sadar
'Hinata, kamu pasti bisa menarik perhatiannya. Buat dia jatuh pada pesona mematikanmu!' Semangat api membara menguar kuat dalam diri Hinata
"Sudahlah, kita sudah sampai ke tempat tinggal ternyamanku." Sambung Hinata sambil tersenyum manis
Sasuke tidak sadar telah berdiri di depan apartemen besar itu, memandangi bangunan tinggi menjulang dengan mata hitamnya yang sedikit menyipit. Bangunan itu tampak megah dan kokoh, dikelilingi oleh taman kecil yang terawat rapi.
"Bagaimana Apartemenku indah dan megah, bukan?"
Hinata terkekeh dengan pelan melihat reaksi Sang Samurai melihat Apartemennya yang dia beli dari hasil kerja kerasnya.
"Menggemaskan banget!"
Samurai itu mengambil langkah maju, melewati gerbang yang terbuat dari baja hitam yang dipoles. Udara di sekitarnya terasa sejuk, aroma pohon pinus dari taman kecil di depannya menguar perlahan.
Mereka melangkah mendekat ke lobi utama, mengamati detail marmer yang menghiasi lantai dan dinding dalamnya, serta lampu gantung kristal yang tergantung megah di langit-langit.
Seorang Security menyapa dengan sopan, "Nona Hinata sudah selesai syutingnya?" tanyanya dengan ramah
"Ya, ojisan. Kami permisi dulu."
"Siapa pria dingin yang menyeramkan itu. Semoga Nona Hinata baik-baik saja."
.
.Sasuke dan Hinata melangkah pelan memasuki apartemen yang lumayan luas. Samurai itu terlihat sangat canggung. Bagaimana tidak? Ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki di apartemen yang akan mereka tempati.
Ruangan itu terasa hangat, namun keheningan di antara mereka begitu nyata. Pikiran tentang harus tinggal bersama Hinata membuat Sasuke merasa tidak nyaman. Mereka berdua bukan hanya harus berbagi ruang, tetapi juga waktu dan kehidupan. Tatapan mereka bertemu sejenak sebelum segera berpaling. Keduanya mencoba mengatasi kecanggungan ini dengan cara masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA SAMURAI
RomanceArea Sasuhina.. Sasuke seorang Samurai tiba-tiba berada di masa depan. Dia bertemu dengan Hinata seorang Aktris. Yuk kepoin kisah mereka🥰