Haii.. Haii
Apa kabar??Semoga kalian semakin suka dengan ceritaku yaa
Dukung ceritaku terus yaa.. dengan vote dan komen♡♡
----
Semilir angin menyapu wajah Bulan pada malam hari ini. Sudah sejak satu jam yang lalu, Bulan berdiam diri di balkon menatap langit malam. "Malam ini Bulan sabit, tapi sayang gak ada Bintang" gumamnya memperhatikan langit malam hari ini.
Setiap malam entah mengapa Bulan suka berdiam diri di balkon kamarnya hanya untuk menatap langit malam. Bagi Bulan, saat-saat seperti itulah ia merasakan ketenangan dalam dirinya. Hanya ada Bulan dan langit malam, Bulan sangat menyukai kombinasi itu.
Dirasa sudah cukup waktu yang Bulan habiskan untuk menatap langit, Bulan memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya dan bersiap untuk tidur. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB, pantas saja Bulan sudah merasa ngantuk.
Drrtt.. drttt
Ponselnya bergetar menandakan pesan masuk, sebuah nama muncul
Regan (1)
Regan send a picture"Regan? Kenapa ya?" untuk menghilangkan rasa penasaranya Bulan membuka roomchat dia bersama Regan.
Regan
Gue ditolak sama Diandra Lan wkwk
Re?
Lu gapapa kan?
Berada diantara dua orang ini membuat Bulan bingung harus bersikap seperti apa. Satu sisi Bulan sangat mendukung Regan dengan Diandra, tapi di satu sisi lagi Bulan juga mendukung keputusan Diandra. Apakah lebih baik Bulan melarikan diri saja dari mereka? Tapi tentu saja tidak bisa, dia sudah terlanjur masuk dan terlibat dengan kisah percintaan mereka.
Tiba-tiba ada panggilan masuk, sebuah nama tertera disana "Regan" nama sang penelpon.
"Eh.. kok nelpon sih" bukannya membalas pesan Bulan, Regan justru malah menelpon dirinya.
"Halo Re, kenapa?" tanya Bulan sambil menloud speaker panggilannya
"Jalan yuk Lan besok"
Bulan sedikit terkejut mendengar ajakan dari Regan. Masalahnya Bulan tidak pernah pergi berdua saja dengan teman laki-laki.
"Jalan? Kamana?"
"Seaworld yuk. Mau gak?"
Mendengar kata Seaworld mata Bulan langsung berbinar dan merasa sangat antusias. Jujur saja, sudah lama sekali Bulan ingin mengunjungi tempat tersebut, hanya saja Bulan tidak memiliki teman untuk menemaninya.
"Mau.. Mau banget ke Seaworld"
"Suka banget nih kayaknya gue ajak ke Seaworld"
"Iya suka banget. Udah lama banget gue mau kesana. Beneran ya ini kita kesana?"
"Iya beneran"
"Oke"
Satu jam sudah berlalu, berbagai macam pembahasan telah mereka bicarakan. Semua curhatan sudah Regan keluarkan kepada Bulan. Regan merasa sangat nyaman sekali bercerita panjang lebar kepada Bulan. Baginya, Bulan merupakan pendengar dan pemberi masukan yang sangat baik.
"Makasih ya Lan. Udah mau dengerin curhatan alay gue ini"
"Untung sadar kalau alay... gak usah galau-galau lagi lah Re. Gue yakin lu bisa dapetin perempuan yang lebih baik lagi dan terlebih lagi cinta banget sama lu"
"Iya Lan. Lain kali gue cerita-cerita lagi aja ah sama lu. Cocok nih dijadiin teman curhat" Regan merasa Bulan merupakan teman yang cocok untuk dijadikan teman curhat.
"Boleh.. curhat deh yang banyak sama gue. Gue juga senang kok kalau bisa bantu lu"
"Siap.. sampai ketemu besok Lan. Gue jemput kerumah besok, gak terima penolakan"
"Oke.. ditunggu kedatangannya besok di rumah bapak Regan"
Waktu berlalu begitu cepat, yang tadinya Bulan merasa ngantuk, kini dia sudah tidak lagi merasakan ngantuk sejak bertelponan dengan Regan. Bulan merasa sangat senang ketika dapat membantu temannya itu. Walaupun yang Bulan bantu hanya mendengarkan dan memberi sedikit masukan kepada Regan.
"Aduh kok gue deg-deg an gini ya. Ke Seaworld nya kan besok, kenapa malah deg-deg an nya sekarang sih" tak ingin berlarut-larut merasakannya. Akhirnya Bulan memutuskan untuk tidur saja.
---
Terima kasih sudah membaca kisah Bulan dan Regan
Semoga kalian semakin suka ya dengan ceritaku
Sampai bertemu di bab-bab berikutnya
-Lia
KAMU SEDANG MEMBACA
Twenty Three
RomanceBerawal dari mendukung Regan untuk dekat dengan sahabatnya, membuat Bulan rela menjadi "mak comblang" untuk Regan dan sahabatnya Diandra. Kehidupan Bulan semakin ramai dengan kehadiran Regan yang hampir setiap hari menanyakan hal yang selalu menyang...