Perlahan sinar rembulan membuat sesosok manusia yang entah mengapa tengah terbaring di tengah hutan terlarang mulai sedikit demi sedikit tersadar.
Dan ketika telah benar-benar membuka mata kecilnya ia tau bahwa kini berada di tengah hutan karena terdengar banyak suara hewan-hewan yang tengah bersenandung. Lalu, apa alasan ia terdampar disini?
Jawabannya tentu karena paman dan bibi nya yang selalu ingin menyingkirkan nya atau menghilangkan nyawa nya. Ia tahu sebentar lagi umurnya tepat 18 tahun dan otomatis harta peninggalan mendiang orang tua nya yang telah tiada tepat 11 tahun yang lalu akan kembali ke tangannya.
Dengan alasan itulah paman dan bibi nya berusaha keras menyingkirkan nya hanya karena takut ia mencuri harta benda yang sebenarnya mereka-lah yang mencuri darinya.
'Hahh, kali ini apa Ella akan mati?'
Memikirkan semua kemungkinan terburuk membuat sosok yang kita ketahui bernama Ariella ini kembali menghela kasar dan kembali menutup matanya, mungkin efek obat bius itu masih ada karena dosis yang terlalu banyak.
Namun, samar-samar beberapa langkah kaki mulai berjalan mendekatinya. Apakah Ariella tidak takut? Tentu karena dia tidak memperdulikan siapapun itu. Dia sudah lelah pada hidupnya.
"Hey, tidak takut dimangsa binatang buas heh?" Ujar seseorang
Mendengar itu mau tidak mau Ariella membuka matanya dan dapat ia lihat sosok itu adalah laki-laki paruh baya yang diikuti beberapa orang yang berpakaian serba hitam.
"Hey? Ini sudah larut malam dan kenapa di tengah hutan, hm?"
"Dicampakkan, Om"
Setelah itu, Ariella kembali menutup matanya dan melihat tingkah laku Ariella yang tidak perduli sekitar membuat pria itu mengernyit heran.
"Tidak takut?"
"...."
Tidak ada jawaban apapun dari Ariella membuat pria itu ber-smirk. Menarik -pikirnya. Sedangkan orang-orangnya yang dibelakang saat ini tengah ketar-ketir karena mereka takut memikirkan nasib buruk remaja tersebut, karena sejauh ini belum ada yang berani mengabaikan ucapan sang tuan selain suaminya.
"Tidak takut, hm?" Ulang pria itu
"Tidak"
"Ahh kalau begitu ikut saya mau?"
Pria itu tidak dapat melihat wajah remaja itu dengan jelas karena minimnya penerangan tapi yang pasti remaja ini bertubuh kecil dan tinggi mungkin sekitar 158cm dengan kulit pucat dan rambut yang panjang.
Ini anak perempuan atau laki-laki? -pikirnya.
Ariella membuka matanya perlahan dan berkata "Boleh?"
Mendengar ucapan Ariella pria itu tersenyum dan menjawab "Tentu, dengan syarat panggil saya Daddy. Bagaimana?"
"Oke, Daddy"
Mendengar jawaban Ariella yang lugas, pria itu semakin tertarik karena selain tidak ada yang berani mengabaikannya selain sang istri tentu sifat Ariella yang tidak ada takutnya membuat pria itu berpikir apakah anak ini tidak takut jika sosok orang asing yang tengah mengajaknya entah kemana ini adalah orang jahat dan berniat buruk?.
Dan tentu ia memang bukan orang yang baik. Sepersekian detik hanya tatapan dalam diam yang saling mereka lemparkan, hingga pria itu terkekeh pelan karena ia semakin tertarik dengan remaja ini.
"And then, wake up baby. Ayo kita pulang"
Ariella mencoba berdiri dan limbung hendak terjatuh beruntung pria yang disebutnya sebagai Daddy kini sigap menangkap tubuhnya sebelum mencapai tanah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CIPA
Teen FictionPerjalanan Ariella Senjaya, seorang gadis muda yang mengalami tragedi besar setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis. Usianya yang masih tujuh tahun ketika kecelakaan terjadi, meninggalkannya sebagai satu-satunya anggota...