Pagi ini keluarga Achillas tengah berkumpul di ruang keluarga sehabis sarapan bersama.
"Kalian kenapa pulang?" Tanya sang kepala keluarga
Xaviera yang mendengar ucapan Daddy nya tentu langsung mengejek nya dengan tatapan mata "Oh jadi maksudnya kami gak boleh pulang, begitu?"
"Iya"
"Anjing nusuk banget coy" reflek Xeneyri memukul adiknya yang kelebihan energi nan pelupa ini.
"Kak Vie, Dad bukan anjing tau"
'mampus, habis dah' pikirnya ketika paham arti tatapan dingin dari sang Mommy.
"Hehe, kak Vie cuma bercanda kok baby"
"Lain kali gak boleh ya kak Vie"
"Tuh dengerin!" Sewot sang mommy yang terlihat masih menyimpan dendam.
'Aduh gue gak mau masuk ruangan hitam anjir, nih mulut kadang gak bisa di ajak suportif sih' gumamnya tentu di ketahui oleh Xeneyri yang kini tengah berbisik "Rasain!"
"Kapan pulang?" Potong Sergio ketika melihat bungsu nya terlihat tidak nyaman.
"Ini pulang" ujar Xeneyri
"Spanyol"
"Lahh, kata si Mommy dibolehin pindah" ucapnya sembari meminta penjelasan dari sang mommy.
"Kapan? Orang mom gak ada nyuruh pulang, lagian kalian ganggu waktu mom sama cantiknya mom"
"Mommy!!" Kesalnya ketika sadar sedang menjadi objek kelakuan tengil Hanin.
"Iya-iya, jadi gini mas kan baby mau sekolah lagi berhubung Rose Quartz deketan sama Diamond High School, nanti Vie bisa bareng dan jagain baby" jelasnya
"Guna kak Ery?" Potong Xaviera
"Ery juga mau pindah kuliah?" Setelah mendapat anggukan kompak dari keduanya Sergio terlihat menghela nafas karena saingannya akan bertambah.
"Untuk Ery, Dad butuh alasan kamu pindah"
"Mau dekat dengan baby"
Jujur sekali
"Ter.." belum selesai melanjutkan perkataanya langsung dipotong oleh Hanin "setuju kalo begitu"
"Huft, kalau begitu minta Juna buat mengurus berkas kepindahan kalian"
"Jadi rencananya, Ery mau universitas mana?"
"Rose Quartz University, Mom"
"Oke, bareng Vie dan dekat juga dengan Diamond high school"
Setelah pembahasan tersebut mereka kembali menatap iri sang Mommy yang sedang menguasai Ariella, bagaimana bisa menyentuh jika bungsu Achillas itu saat ini tengah berada dalam rengkuhannya.
Siapa yang berani mengganggu singa? Sergio pun hanya bisa pasrah dan menerima.
"Eumm Mom, Ariella kapan boleh sekolah?"
"Mungkin minggu depan, gimana?"
"Eum, boleh" sebenarnya ia sudah tidak sabar lagi untuk kembali bersekolah karena memang ia sangat menyukai belajar namun bagaimana bisa ia menolak sosok cantik penuh kasih sayang itu.
Xaviera dan Xeneyri tentu masih sedikit terkejut dengan tingkah lalu Mommy dan Daddy nya yang biasa dingin dan to the point menjadi secerewet dan perhatian seperti itu.
Tapi mereka pun amat sangat mengerti perubahan itu dibawa oleh permata Achillas, sebab mereka pun merasakannya. Bagaimana jatuh cinta pada pandangan pertama dan akan memberikan serta rela mengorbankan semuanya agar Ariella tetap bersama mereka.
Mansion megah namun suram ini perlahan mulai menemukan cahaya nya. Suasana yang tiba-tiba hangat tersebut harus terpecah karena terdengar pekikan melengking setelah pintu terbuka.
"Good siang everyone, Muell disini!" Diikuti dengan sosok manis yang sedikit mirip dengan Hanin serta sosok yang terlihat seumuran dengan Xaviera itu berjalan menuju mereka.
"Siang Han, Gi dan anak-anak" sapanya sambil tersenyum
"Siang Bunaa"
"Siang Sua" balas pasangan Achillas tersebut
Ariella yang sedikit kaget pun hanya memperhatikan saja interaksi didepannya "Manis sekali, nama kamu siapa?" Tanyanya dengan bersemangat.
"Ariella, tan" jawab Ariella seadanya.
"Panggil Buna aja ya, dan ini kak Muel anak Buna" jelasnya
Melihat bungsu-nya yang masih terlihat kebingungan Hanin berinisiatif untuk menjelaskan bahwa Hashua merupakan istri dari dokter Alex yang memeriksanya semalam sekaligus saudara kembar Mommy dan sahabat Daddy nya.
Lain hal-nya dengan para orang tua, Xeneyri yang melihat Samuel gencar mendekati sang adik merasa kesal dan tidak suka. Maklum saja dna posesif dari bokap-nya menurun. Xaviera pun kini sibuk memisahkan Ariella dari Samuel.
"Pelit banget dah"
"Kak Vie kasian kak Muel-nya" ujar Ariella sambil tersenyum manis yang membuat semua orang yang berada di sana menahan mati-matian untuk tidak menggigit pipi tembam miliknya.
Cukup Xeneyri tidak tahan lagi ia kemudian mendekati adiknya yang sedang bersandar pada sang mommy untuk membisikan sesuatu.
Pemandangan itu pun membuat semua nya kecuali Ariella terkejut, sosok cuek itu baru saja membujuk adik bungsunya disertai senyum menawan yang sangat jarang diperlihatkan hanya agar adiknya mau ikut ke kamarnya.
'Dih, mau monopoli baby itu pasti. Bajingan' nampaknya Xaviera semakin kesal dengan tingkah kakaknya itu.
Berbeda dengan Xaviera, Samuel hanya tercengang dan tidak lupa untuk mengabadikan momen langka tersebut.
Entah apa yang dijanjikan Xeneyri, adiknya itu langsung menurut dan terlihat sekali jika ia sedang bergembira. Mommy dan Daddy nya pun hanya bisa menghela pasrah karena apapun demi kesayangan mereka meski harus di monopoli Xeneyri.
Setelah Ariella dan Xeneyri lepas dari pandangan mereka semua, suasana yang tadi nya hangat menjadi sedikit menyeramkan. Merasa ada hal yang ingin dibahas para orang tua, Xaviera dan Samuel langsung pamit menuju kamar Xaviera.
"Gue udah dengar ceritanya dari Mas Lex" sedikit menghela napas berat kemudian ia menyampaikan rasa sedihnya tentang keadaan Ariella saat ini.
"Dan gue juga udah liat perubahan yang signifikan sekali dengan adanya Ariella. Kalian beruntung bisa mendapatkan makhluk manis itu" mendengar itu keduanya membenarkan ucapan Hashua.
Mereka sangat tau, mereka bukan manusia baik meski image nya sebagai CEO yang sangat berjaya di Amerta namun ia juga dikenal dengan orang yang tidak ada belas kasihan. Bahkan image CEO itu hanyalah sebatas kedok menutupi identitas asli mereka.
Banyak sebenarnya musuh yang mengincar nyawa keluarga Achillas sehingga mau tidak mau semua anaknya di didik dengan keras dan kejam. Semua anggota keluarga nya pun sama saja, Xaviera yang masih terbilang muda dan terlihat ceria pun sudah beberapa kali tidak segan membunuh musuh.
Jadi jangan tertipu dengan wajah dan kelakuan yang ia tunjukan dihadapan Ariella, karena nyatanya mereka sama saja.
Mereka semua gila dan kejam.
Kenyataan ini yang membuat Hashua selaku sang kembaran dan partner on crime Hanin untuk ikut berhati-hati dan extra menjaga sang permata.
"Gue gak mau bertele-tele sih, kalian tau musuh kalian banyak jadi jangan sampai lengah agar Ella tidak menjadi sasaran empuk musuh kalian"
"Tapi gue pastikan, gue dan mas Lex bakalan tetap siaga pula karena Ella juga udah gue anggep sebagai anak kami" Sergio yang mendengar itu paham dan tentu langsung beranjak untuk mengerahkan anak buahnya untuk menjaga Ariella di dalam maupun diluar mansion.
"Lo mah ngaku-ngaku njing, itu anak gue" mendengar Hanin yang kembali bercanda untuk menetralkan suasana Hashua hanya memutar bola matanya kesal.
"Ella aja kagak sewot yeu" mereka sama saja ternyata.
_____
Vote and comment juseyooo:)
KAMU SEDANG MEMBACA
CIPA
Teen FictionPerjalanan Ariella Senjaya, seorang gadis muda yang mengalami tragedi besar setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis. Usianya yang masih tujuh tahun ketika kecelakaan terjadi, meninggalkannya sebagai satu-satunya anggota...