Delapan🐰

119 12 0
                                    

Happy reading🐰

seorang pria paruh baya menghampiri lio dan tama yang masih asik menikmati hembusan angin pagi hari dan ternyata itu Deon dan disusul oleh bintang yang memang mereka berdua sedang mencari keberadaan lio.

"lio kenapa disini,jangan banyak gerak dulu.ayok istirahat"ucap deon lembut.

"tau tuh,lagi sakit jugak malahan pergi-pergian mana ga bilang.bikin susah aja."ucap bintang ketus.

"maaf pa,bang tadi lio cuma mau cari udara segar aja,suntuk banget di dalem."jawab lio apa adanya.

"Yaudah ayo masuk,kamu belum sarapan kan??,papa beliin makanan kesukaan kamu."

"gw masuk duluan ya tam,"

tama hanya mengangguk dan tersenyum ramah kearah lio dan deon.lio pun kembali keruangannya untuk sarapan,deon juga sudah seperti ibu-ibu karena terus mengomeli lio seperti anak kecil pasalnya lio terus-terusan bilang nanti jika disuruh makan.

"kalo kamu ga makan-makan kapan sembuh nya,papa udah capek-capek ngantri tadi pas beli ayam bakar buat kamu harusnya kamu hargain perjuangan papa."ucap deon panjang lebar.
"iya pa."jawab lio singkat.

lio langsung melahap ayam bakar yang sudah dibelikan papanya itu tak lupa menggunakan nasi biar kenyang.

"abang ga makan!?"tanya lio ke bintang yang masih sibuk menatap layar ponselnya sedari tadi.
bintang hanya berdecak malas,menurutnya lio itu sangatlah caper karena deon yang selalu memanjakannya.

"cihh ga usah sok perduli deh lo."sewot bintang.

"Kamu kenapa si,adeknya tanya bener-bener kok jawabnya sewot gitu."bela deon.

"terus-terusan aja manjain anak pembawa sial itu."ucap bintang kesal.

"cukup bintang."bentak deon.

"Ck."bintang berdecak malas lalu meninggalkan ruangan lio dengan membanting pintu lumayan keras sampai membuat deon geleng-geleng kepala dengan tingkah putranya sulungnya itu.
Perkataan bintang terus terngiang di kepala lio sampai ia tak sadar air matanya jatuh.
deon yang melihat itu berusaha menghibur putra bungsu nya.

"abang mungkin ga....."

"abang bener pa,lio anak pembawa sial.harusnya lio ga lahir,kalo aja lio dikasih pilihan sama tuhan lio pasti bakal pilih ga mau dilahirin kalo emang kehadiran lio bikin abang kehilangan mama."ucap lio sambil menunduk.

"hey nak,jangan berpikir seperti itu,kalo kamu kek gini justru bikin mama ikut sedih.percaya sama papa,abang masih butuh waktu buat ikhlasin mama,suatu hari pasti abang bakalan ngerti kalo semua ini takdir."ucap deon sambil mengusap air mata sang putra.


sudah 1 minggu lio berada disini dan hal ini membuat lio sangat lah kesal karena ia tak kunjung diperbolehkan pulang.saat sedang mengobrol tiba-tiba seorang dokter memasuki kamar lio,dan itu adalah dokter yang menangani lio dari pertama masuk rumah sakit sampai sekarang.

"permisi pak,mengganggu waktunya,izin memeriksa pasian."ucap ramah sang dokter.

"silahkan dok."balas deon.

dokter tersebut memeriksa kondisi lio,tak lupa mengecek bekas luka dan jaitan di kepalanya yang sepertinya sudah mulai membaik.

"hari ini pasien sudah diperbolehkan pulang."ucap dokter tersebut dengan ramah dan memberikan senyuman lembut pada lio.

"yess akhirnya lio pulang." ucap lio senang.

"kalo begitu saya permisi."sang dokter langsung bergegas meninggalkan ruangan lio.

ADELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang