Haaaai! ^^
maaf sudah meninggalkan teman2 pembaca semua dalam jangka waktu yang lama. banyak hal yang aku lakukan. oh ya, terima kasih untuk semua teman2 pembaca yang mendoakanku. akhirnya aku sudah sarjanaaaaa! yay! \(^^)/ dan sekarang aku lanjut kuliah lagi. bukan S2 sih, tapi kuliah profesi. semoga diantara kesibukan ini aku masih punya waktu untuk menulis.. *wish*
ok, ngga lama2, ini lanjutan ceritaku :)
______________________________________________________________________________
FREYA POV
Ada kelegaan tersendiri saat aku melihat siapa yang datang, walaupun sebenarnya aku belum siap bertemu dengannya.
“Papa!” seruku ketika melihat senyumannya yang masih tetap menyejukkan. Aku segera menghambur ke dalam pelukannya. Beliau kemudian balas memelukku.
“How could you know that I’m here?” aku menatap curiga padanya, dan kemudian beralih menatap Claire. Claire hanya mengangkat bahu sekilas sambil memasang senyum mencurigakan. “And when did you come home?” tanyaku lagi. Aku sangat merindukannya. Padahal sebelum aku menikah papa sudah berjanji untuk tidak bertugas di luar negeri untuk beberapa waktu.
“Hey hey, I’m just came home last night. And… Claire told me that you are here. Ah, I miss you so much.” Ucap papa sambil mengetatkan pelukannya.
“I miss you too, Papa.” Jawabku.
“Sepertinya akan ada banyak hal yang harus kita bicarakan, my little princess.” Ucap beliau. “Ah, ck! Kenapa papa masih menganggapmu putri kecil sementara kamu sudah bersama seorang pangeran sekarang.” Gumamnya sambil melepaskan pelukannya.
Aku terperanjat sesaat. Membicarakan banyak hal? Apa papa tau sesuatu mengenai masalahku?
“Ayo kita pulang.” Ajak papa.
Aku kemudian mengangguk menyetujui.
“Anyway Claire.. Terima kasih sudah menjaga anak saya.” Ujar papa tulus sambil memberikan senyuman terbaiknya. Hmmh.. papaku benar-benar orang yang baik.
“Sama-sama om.” Jawab Claire membalas senyuman dari papa. Papa memang tidak mengetahui keberangkatan Claire beberapa waktu yang lalu karena waktu itu aku memang tidak menceritakannya. Sebenarnya papa sudah menganggap Claire seperti anaknya sendiri.
***
“Mama!” pekikku ketikamelihat sosok itu berada di dapur. Beliau sedang membuat pudding cokelat kesukaanku. “Hmmm.. wanginya enak banget, Ma.” Ucapku.
“You have to taste it.” Perintah mama sambil tersenyum. Beliau kemudian menyusun beberapa pudding di atas piring dan membawanya ke meja makan. Aku membuntuti beliau dan duduk manis di meja makan. Papa juga ikut menyusul kami.
“So, Freya.. Apa ada hal yang ingin kamu ceritakan?” tanya papa ketika kami tengah menikmati pudding cokelat buatan mama. Aku terdiam dan menghentikan kegiatan makanku.
“Uhm… itu…” jawabku terbata-bata. Aku masih ragu apakah aku harus menceritakannya atau tidak.
“Kami tidak memaksamu untuk mengatakannya, sayang. Hanya saja, mungkin kamu membutuhkan kami untuk melakukan sesuatu.” Tambah mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesbian Kissed a Gay
RomanceRaditya Verinno Adirangga, 29 tahun, di-cap tidak normal oleh ibunya lantaran tak kunjung menikah. Freya Zevirania Gibran, 22 tahun, semester 8 dan dalam proses penyusunan skripsi, sedang dipusingkan oleh gosip yang mengatakan bahwa dirinya adalah s...