villa

100 14 3
                                    

Thanks buat votenya ygy.

Enjoy~






























Sungguh ini adalah tempat yang Yesa impi impikan.
Villa dengan pemandangan langsung menuju bibir pantai.
Dan didepan Villa juga terdapat ayunan kayu yang menambah kesan estetik.

"Malam ini kita istirahat dulu ya guys ya. Besok kita langsung gas liat cicak jumbo"ucap Ivar

"Siap kak" Yesa dan Uci menjawab kompak

Nathan sudah terlebih dahulu masuk kamarnya diikuti oleh Justin.
Sementara Rafael satu kamar dengan Ivar.
Yesa dengan Uci.

Tepat tengah malam, Yesa terbangun untuk buang air kecil.
Semalam sebelum tidur ia minum terlalu banyak air putih.

Baru saja Yesa menuruni anak tangga ia sudah melihat tatapan tajam Nathan yang sedang duduk di sofa.

"Kakak belum tidur?" Tanya Yesa

"Balik lagi gih ke kamar" ucap Nathan

"Aku mau pipis kak" balas Yesa

Bukan tanpa alasan Nathan meminta Yesa untuk kembali ke kamarnya.
Itu ia lakukan karena ia melihat jika Yesa hanya memakai tanktop dan juga celana pendek.
Dan terlebih lagi sekarang di dapur sedang ada Justin dan Ivar yang sedang memasak mie instan.
"Pakai pakaian kamu yang benar. Disini banyak laki laki" ucapnya

Yesa melihat pakaian yang ia pakai sekarang.
"Maaf kak" ucapnya lalu kembali masuk kekamarnya untuk memakai pakaian yang semestinya.

Setelahnya Yesa kembali menuruni anak tangga.
Namun kali ini Nathan tidak menatap kearahnya sama sekali. Padahal ia sudah memakai pakaian serba tertutup.
Namun Nathan hanya berfocus pada ponselnya.

Yesa pun menuju dapur untuk menuntaskan hajatnya.

"Sa, belum tidur kamu?" Tanya Ivar

"Iya kak mau pipis dulu nih"balas Yesa kemudian buru buru membuka pintu kamar mandi namun..

"AAAAAAA!!!!" Rafael berteriak

Dan kemudian disusul oleh oleh Yesa
"AAAAAA!!!!"

Mereka berdua pun berteriak bersamaan.

Buru buru Rafael menutup pintu kamar mandi.
Yesa pun membalikkan badannya menatap kearah Ivar dan Justin.

"Kakak kenapa ngga bilang ada kak Rafael di dalam?"tanya Yesa

"Kamu ngga nanya sih, terus nyelonong masuk gitu aja" balas Justin

Rafael pun keluar dari kamar mandi sambil menatap tajam Yesa.
"Kamu kenapa ngga ketuk pintu?"tanyanya

"Kakak kenapa ngga dikunci pintunya?" Tanya Yesa

"Dia terbiasa ngga ngunci pintu, karena selama ini kita liburan selalu berempat. Dan kali ini ada dua cewek yang join" ucap Nathan yang kini sudah berada di dapur.

"Maaf kak, aku yang salah" ucap Yesa

"Apa aja tadi yang kamu lihat?" Tanya Ivar

"Ha? Aku ngga ngelihat apa apa kak" ucap Yesa

"Gue masih pakai celana ya" timpal Rafael membalas pertanyaan Ivar

"Ya kirain" Ivar tertawa puas.















..















Keesokan harinya.
Seperti rencana di awal, kini mereka berenam menyambangi komodo.
Namun mereka hanya melihat dari jarak yang lumayan jauh, karena mereka tidak ada bakat untuk bercengkrama dengan komodo

"Ihh seyem banget komodonya" ucap Uci

"Serrrrrem, bukan seyem" ucap Justin

Uci menatap kesal Justin, karena ia tidak berani untuk membalasnya.

"Berenang aja deh yuk berenang" ucap Rafael kemudian membuka kaos hitamnya dan berlari kearah pantai diikuti oleh Justin dan juga Ivar.

"Kakak ngga berenang?" Tanya Yesa

"Kamu sendiri? Ngga berenang?" Tanya Nathan.

"Aku ngga terlalu jago berenang kak. Aku disini aja sama Uci" balas Yesa

"Okay" Nathan tetap duduk tanpa bergabung dengan ketiga temannya.

"Ngga apa apa kak, kakak kalau mau beyenang ya beyenang aja. Kami beydua duduk disini aja" ucap Uci

"Lagi ngga mood buat berenang. Lagian aku disini sambil jaga jaga, mana tau ada komodo yang dateng kesini" balas Nathan.

Buru buru Uci dan Yesa melihat kearah belakang untuk memastikan ada atau tidaknya komodo dibelakang mereka.

"Sa!! Ayo sini berenang!" Ucap Justin dari ujung sana

"Ngga kak, aku disini aja" balas Yesa

"Oi Nath! Nathan! Sini lu!" Panggil Justin

Nathan hanya melambaikan tangannya sebagai bentuk penolakannya.














..
















Sesampainya di Villa.
Yesa memilih untuk duduk di ayunan yang ada di depan Villa tersebut.
Dan tak berselang lama Rafael keluar dari Villa sambil membawa 2 buah apel merah dan pisau.
"Minta tolong di kupaskan" ucapnya sambil memberikan 2 apel tersebut pada Yesa, lalu ia duduk disampingnya.

Yesa mengupas buah apel tersebut seperti permintaan Rafael padanya.

"Kamu ngga bisa berenang?" Tanya Rafael

"Bisa, tapi cuma di kolam renang aja kak. Kalau di laut aku ngga bisa, soalnya kan laut itu dalem banget" jelas Yesa

"Make sense sih. Kamu kan pendek" balas Rafael

Yesa menghentikan mengupas apel dan menatap tajam Rafael.

"Sstt.. mau aku ajarin berenang?" Tanya Rafael mencoba menenangkan Yesa agar tidak mengamuk padanya.

"Yauda ayo sekarang. Jangan cuma wacana doang." Ucap Yesa

"Yauda ayo" Rafael bangkit dari posisinya dan langsung membuka kaos hitam yang ia pakai.

Demikian juga dengan Yesa, ia meletakkan buah apel dan juga pisau lalu menuju ke bibir pantai yang berada tepat didepan Villa mereka.

Rafael berlari mengikuti Yesa dari belakang.
"Kamu pakai daleman?"tanyanya

"Ih kakak, kok tiba tiba nanya gitu? Kakak mesum yaaa?" Tanya Yesa

"Bukan gitu heh wahai munaroh. Kalau kamu pakai daleman kayak tanktop gitu, mending kaosnya kamu lepas deh biar lebih gampang berenangnya. Ini kaos oversize yang kamu pakai kan kalau kena air jadi berat" jelas Rafael

"Oh yauda deh, kaosnya aku buka ya kak" Yesa pun membuka kaos yang ia pakai.

"Celananya juga ngga kak? Soalnya aku juga pakai celana pendek" tanya Yesa

"Boleh" Rafael menganggukan kepalanya

Yesa pun juga membuka celana panjang yang ia kenakan.

"Listen to me. Kamu jangan sembarangan buka pakaian didepan laki laki lain, itu bisa berbahaya" ucap Rafael.

Yesa menganggukan kepalanya
"Aku percaya kalau kakak bukan orang aneh kok" setelah mengatakan itu Yesa terlebih dahulu memasuki air diikuti oleh Rafael.

Sementara itu dari balik jendela, terlihat Nathan yang mengamati mereka berdua.
Lalu setelahnya ia menutup gorden jendela tersebut.

































Yang mau follow akun ku boleh banget kakak.

Lopyu
Mwah 🫶


F4 - Baby By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang