damn

124 12 5
                                    

Thanks buat votenya ygy.

Jujur saja aku masih belum ikhlas mendengar kabar Nathan, tapi yasudahlah~

Enjoy~


























Sepulang dari kampus.
Yesa menatap dirinya tepat didepan cerminnya.
"Emang apa salahnya pakai kacamata? Kan mataku minus" gumam Yesa

Kemudian ia teringat dengan soflens pemberian Uci dihari ulang tahunnya.

Berulang kali ia mencoba memasang soflens itu namun selalu gagal. Dan hingga pada percobaannya yang ke 7 kalinya, akhirnya ia berhasil.
"Sesusah itu ternyata pakai ginian"gumamnya

Untuk mengetes soflensnya itu, ia berniat untuk pergi ke toko kue.
Hanya iseng iseng saja pikirnya.
Ia pergi ke toko kue menggunakan hoodie putih yang super besar dan memakai celana pendek. Bahkan celana pendeknya hampir tidak terlihat karena ketutupan oleh hoodie yang ia pakai.
Ia tidak mengikat rambut panjangnya.
"Aku cheesecake nya kak 1" ucapnya

Pelayan itu memberikan pesanan Yesa.
Dan Yesa pun hendak membayarnya.
Namun ia melihat kehadiran sosok Ivar disana yang baru saja tiba.

"Hari ini kamu pulang lebih awal aja, toko mau ditutup. Papa mamaku mau pulang dari luar negeri hari ini" ucap Ivar

"Baik pak" ucap pelayan itu.

"Pak? Dia pemilik toko kue ini? Kak Ivar?" Batin Yesa

"Semuanya 52 ribu" ucap pelayan itu

"Ini kak" Yesa memberikan uangnya pada pelayan itu dan karena suaranya itu Ivar pun menatap kearahnya.

"Yesa?" Tanya Ivar

"Iya kak" balas Yesa

"Ini bener kamu? Kok ngga pakai kacamata?" Tanya Ivar

"Ha? Hehe.." Yesa hanya nyengir kuda

"Ikut sini bentar" Ivar menarik Yesa untuk duduk di kursi yang kosong.

Kini Yesa dan Ivar duduk saling bertatap tatapan.
"Ini bener kamu?" Tanya Ivar

"Oii Ivar!!" Justin baru saja tiba dan langsung duduk disebelah Ivar

Sama halnya dengan Ivar. Justin pun terkejut dengan penampilan baru Yesa yang terlihat menggemaskan itu.
"Eh? Yesa?"tanyanya

"Iya ini aku Yesa. Yesa~" ucap Yesa

"Kacamata kamu kemana? Emang keliatan ngga pakai kacamata?"tanya Justin

"Kak aku minus, bukan buta" balas Yesa

"Aneh lu nanyanya" Ivar mendorong Justin

"Jadi cantik lho kamu" ucap Justin dengan mode playboynya.

"Emang sebelumnya aku jelek ya?" Tanya Yesa

"Ngga kok, kamu itu cuma butuh dipoles kayak gini"balas Ivar.

"Yauda kak, kalau gitu aku mau pulang dulu." Yesa bangkit dari posisinya dan pergi dari tempat itu.

Justin dan Ivar masih menatap kagum pada Yesa.
"Kayak bukan Yesa yang gue lihat tadi pagi" ucap Justin

"Kalau gue bilang, dia tipe gue gimana?" Ucap Ivar

"Eh apaan lu. Ngga ngga." Balas Justin

Justin dan Ivar pun saling berdebat karena Yesa.












..
















Keesokan harinya
Yesa benar benar datang ke kampus dengan tampilan yang jauh berbeda dengan kemarin.
Ia seperti hadir dengan kepribadiannya yang baru.
"Njiiiiyyy" ucap Uci

"Sttt.. " Yesa menutup mulut Uci

"Akhiynya kamu pakai juga soflens pembeyianku" ucap Uci

"Makasih lho, aku suka warnanya" balas Yesa

"Tumben banget ni yambut kamu ngga di kunciy?" Tanya Uci

"Ngga lepek kan? Aku cuma mastiin kalau rambutku ngga seburuk itu" ucap Tesa

"Yambut kamu emang bagus kok." Balas Uci

Dan benar saja, dengan penampilannya yang baru itu Yesa sukses menarik perhatian para mahasiswa lain.
Tak terkecuali dengan Marselino yang juga tiba tiba saja menghampirinya.

"Gue mau minta maaf soal yang waktu itu" ucap Marselino lalu meletakkan sebatang coklat diatas meja Yesa

"Aku uda maafin kok, lagian itu uda berlalu juga" balas Yesa

"Btw, kamu cantik banget. Boleh minta wa nya?" Tanya Marselino

"Huss sana peygi! Jangan ganggu temen aku" ucap Uci

"Eh lu diem ya, gue ngga mau nyari masalah lagi part 2" balas Marselino

"Udah udah" Yesa menenangkan kedua belah pihak.

"Ya pokoknya hari ini kamu cantik banget. Bye" setelah mengatakan itu Marselino pergi meninggalkan meja Yesa dan Uci.















..













Dilain tempat
Nathan baru saja terbangun karena ulah Justin dan Ivar yang berisik karena video game yang mereka mainkan.

"Oh ya, semalam kami ketemu Yesa. Aslian dia seksi banget" ucap Justin

"Nah kan, gue uda duga lu pasti bakal ngomong gitu" ucap Ivar

"Ketemu dimana?"tanya Rafael

"Di toko gue" balas Ivar

"Maksud ucapan lu seksi apaan? Kan dia tampilannya cupu gitu. Kacamataan, rambut diiket satu." Ucap Rafael

"Ah ngga percaya lu? Aslian sumpah" balas Justin

"Kalian berisik banget" Nathan pun pergi meninggalkan tempat itu

Ivar dan Justin saling tatap tatapan.
Ia tahu jika Nathan membenci suara yang berlebih, karena hakikatnya ia menyukai kedamaian dan ketenangan.

Dan seperti biasa, second place yang akan didatangi oleh Nathan adalah gedung olah raga.
Gedung ini sudah 2 tahun terbengkalai. Walaupun demikian, gedung ini masih tetap dirawat oleh pihak kampus.

"Kak Nathan?" Yesa terkejut melihat Nathan yang baru saja memasuki gedung olah raga itu.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Nathan to the point

"Aku.. mau tidur siang kak. Kakak jangan bilang bilang ke yang lain ya. Soalnya aku lagi ngga enak badan" balas Yesa

Nathan mengamati perubahan pada Yesa mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Persis sama seperti yang dikatakan oleh Justin dan Ivar, begitulah pikirnya.

"Kakak mau tidur siang juga disini?" Tanya Yesa

"Kenapa? Mau tidur bareng aku?" Tanya Nathan. Percayalah, walaupun ia mengatakan itu dengan raut wajah datarnya, namun tetap saja Yesa merasa jika ucapannya itu terdengar seperti Nathan menggodanya.

"Kakak kalau mau pakai gedung ini, aku bakal cari tempat lain aja" setelah mengatakan itu, Yesa hendak pergi dari sana namun Nathan berhasil menahan pergelangan tangannya.

"Aku bisa berbagi denganmu"ucap Nathan

Dan untuk pertama kalinya, Nathan membiarkan orang asing atau dengan kata lain orang yang selain dekat dengannya dapat berbagi ruangan secara percuma.






























Yang mau follow boleh kok kakak.
Selamat berakhir pekan wkwk

Lopyu
Mwah 🫶

F4 - Baby By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang