more than what?

472 17 4
                                    

Sebelumnya thanks ya buat yang uda vote.
Ini aku balik lagi bawain cerita ke 10 dari tower2 timnas.
Enjoy yaa




























Hari ini adalah hari dimana seluruh  mahasiswa dan mahasiswi baru mendapatkan pendidikan mental dari para senior mereka.
Tidak terkecuali Yesa.
Gadis ceria dengan latar belakang keluarga cemara.
Ia memiliki rambut panjang dan juga menggunakan kacamata, karena matanya minus dikit.
Ia tampak antusias dengan kampus barunya ini.
"Please, ini kalau ada bully bullyan langsung aku lapoyin ke mama papa aku" ucap gadis berambut pendek. Ia bernama Uci
Oh iya, Uci nya cadel.
Dia tidak bisa mengucapkan huruf R dengan baik.
Uci dan Yesa sudah berteman sejak mereka duduk di sekolah menengah atas.

"Tenang, kalau ada yang berani macem macem ke kamu ntar aku kebiri" ucap Yesa

"Hmm bestiee.." Uci memeluk Yesa sebagai rasa bersyukurnya karena memiliki teman sebaik dan secantik Yesa.

Okay kegiatan kembali berlangsung~.

















Sementara itu dari lantai paling atas gedung kampus terlihat 4 orang mahasiswa yang berdiri sambil mengamati semua calon mahasiswa dan mahasiswa baru.
Mereka adalah..
Mari kita mulai dari yang paling ramah.
Ia adalah Ivar. Nama lengkapnya adalah Ivar Jenner. Selain ramah dan mudah bersosialayisasi. Ia juga agak bar bar dikit
Yah, itu tidak luput dari masa lalunya cukup kelam. Ia pernah terjerumus dalam dunia malam yang begitu mengerikan.

Lanjut ke Justin. Nama lengkapnya adalah Justin Hubner. Walaupun memiliki tampang yang sangar, aslinya dia baik banget.
Dia playboy ya guys ya. Di kampus ini ada sekitar 35 mahasiswi yang dikabarnya telah menjadi pacarnya.

Lanjut ke Nathan. Nama lengkapnya Nathan Tjoe A On. Ia terkenal dengan kepribadiannya yang dingin dan juga jarang berbicara.
Misterius banget sih dia. Jarang ada info yang beredar tentang dia.

Terakhir ada Rafael. Nama lengkapnya Rafael Struick. Tidak ada yang berani melawan keinginannya. Dia adalah tipe pria yang suka mengintimidasi. Oh ya, dia terkenal dengan rambut brokolinya.

"Pilih yang mana ya?" Justin melihat satu persatu mahasiswi yang menarik perhatiannya.

"Udah, gausah kumat. Lu mau pacarin berapa cewek lagi ha? Yang kemarin aja masih banyak" balas Ivar

"Ssttt brother." Justin membungkam mulut Ivar.

Sementara itu tatapan mata Nathan jatuh pada mahasiswi yang terlibat keributan dengan seorang mahasiswa.
Yup, tidak lain tidak bukan mahasiswi yang dimaksud adalah Yesa.

"Ini ngga bisa di biarin. Mereka harus menghargai kehadiran kita disini" setelah mengatakan itu Rafael turun untuk menghampiri mahasiswi dan mahasiswa yang terlibat konflik tersebut. Seperti biasa, ia tidak sendirian, ia selalu di ikuti oleh Justin,Ivar dan Nathan.

"Lebay lu. Kan gue uda minta maaf ke dia, kenapa lu yang sewot?" Ucap mahasiswa yang ternyata ia bernama Marselino.
Ia secara terang terangan tadi meledek Uci karena Uci tidak bisa mengucapkan huruf R.

"Kamu itu cowok! Lemes banget mulutnya. Aku aja yang cewek ngga begitunya banget" balas Yesa.

Merasa tidak terima dengan ucapan Yesa, Marselino pun mendorong bahu Yesa hingga Yesa jatuh tersungkur.
Bayangkan kekuatan dorongan cowok yang mendorong tubuh Yesa yang tidak seberapa.

"Aw" Yesa meringis memegangi sikutnya, karena sikutnya yang terlebih dahulu mengenai lantai.

Nathan yang barusan saja tiba langsung berlari untuk membantu Yesa bangun.
Sementara itu Rafael secara tiba tiba menggulung satu persatu lengan kemeja putih yang ia pakai dan .. bomb!
Ia memukul Marselino hingga jatuh tersungkur.

Kejadiannya begitu cepat.
Seluruh pasang mata menatap kedatangan 4 senior mereka dengan tatapan terkejut.

"Hh! Lu pikir lu siapa berani buat kekacauan di wilayah gue?" Ucap Rafael

Justin menghampiri Marselino yang masih tergeletak dilantai.
Ia berjongkok disisi Marselino dan tersenyum.
"Dia baik baik aja kok" ia mengangkat ibu jari tangan kanannya pada Rafael.

"Buat kalian semuanya. Tolong tetap tertib dan jangan ada lagi kejadian seperti ini untuk part 2 nya okay?" Ucap Ivar

"Mau ke klinik kampus?" Tanya Nathan pada Yesa.

Buru buru Yesa menggelengkan kepalanya.
"Makasih kak" ucapnya

Melihat penolakan Yesa, dengan raut wajah datarnya Nathan meninggalkan Yesa dan bergabung dengan ketiga teman temannya itu.

"Dengar ya adik adikku yang tidak ku banggakan, karena kalian terlalu berisik. Kejadian ini harus menjadi kejadian yang terakhir. Gue capek banget harus nururin tangga buat ngurusin ginian doang" ucap Rafael kemudian pergi meninggalkan tempat itu diikuti oleh Justin, Ivar dan juga Nathan.

Setelah kepergian 4 seniornya itu, sontak saja seluruh mahasiswi yang berada disana dibuat tantrum tak menentu.
Mereka merasa beruntung dapat diterima dikampus elit ini karena mendapatkan fasilitas berupa 4 visual yang menggugah selera mereka.

"Anjaaaaaaay, cakep banget" ucap mahasiswi yang pakai tas wajah Harry Potter.

"Gue mau nanya bokap gue, hari apa yang bagus buat melangsungkan pernikahan dengan salah satu diantara mereka berempat" ucap mahasiswi yang memakai tas wajah Reza Arab

"Sa. Kamu ngga apa apa?" Tanya Uci

"Ngga apa apa Ci" balas Yesa. Ia menatap punggung pria yang menolongnya tadi.

Ini baru hari pertama, lantas bagaimana dengan hari hari selanjutnya yang akan datang?

Mampukah Yesa dan Uci bertahan ditengah gempuran kegiatan yang penuh peluh tersebut?






























Besok lawan australia lagi
Aslian saya deg deg an bangetttt.
Tapi penasaran banget :)

F4 - Baby By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang