Lost in the shadow

Chapter 3: Azrael

Di masa yang jauh terlupakan, di sudut paling sunyi dunia, hidup seorang malaikat tanpa nama. Ia berkelana tanpa tujuan, terperangkap dalam penderitaan abadi, tanpa perasaan hangat atau cinta. Selama ribuan tahun, malaikat tanpa nama itu hanyut dalam kehampaan, hingga ia tiba di sebuah desa kecil yang dipenuhi dengan keindahan bunga-bunga yang bermekaran.

Di sana, ia bertemu Arion, seorang penjual bunga yang penuh kasih dan memiliki kepribadian lembut namun di tutupi dengan topeng ekspresi dingin. Arion tidak takut pada sosok malaikat yang dingin dan murung itu. Sebaliknya, ia melihat ke dalam jiwa malaikat tanpa nama dan merasa iba. Arion mengundangnya ke rumahnya, menawarkan makanan, kehangatan, dan persahabatan.

Hari-hari berlalu, dan di tengah senyum hangat Arion yang ditunjukkan hanya kepada nya, malaikat itu menemukan sesuatu yang ia tidak pernah miliki sebelumnya: perasaan diterima. Namun, sesuatu yang lebih penting terjadi ketika Arion memutuskan untuk memberinya nama. "Kau membawa cahaya dalam hidupku yang sederhana," kata Arion sambil tersenyum kecil. "Aku akan memberimu nama Azrael, yang berarti 'Pembawa Kebebasan.'"

"Dan ini, aku memberikan anting ini sebagai hadiah karna kau telah menjadi sahabat ku. " Kata Arion sambil menyerahkan sepasang anting berwarna zamrud ke arahnya.

Azrael untuk pertama kalinya selama mereka bersama tersenyum lembut, dan mengambil salah satu dari anting dan memasang nya di telinga kanannya. Kemudian dia mengambil anting yang tersisa kemudian memberikan isyarat supaya Arion lebih mendekat, yang di turuti oleh Arion. Dia lalu memasang anting itu ke telinga kanan Arion.

"Ini, bukankah lebih baik agar kita memakainya bersama?" Azrael melanjutkan sambil menatap mata Arion dengan penuh kelembutan. "Dengan begitu, kita selalu terhubung, apa pun yang terjadi."

Arion merasakan sesuatu yang hangat mengalir di hatinya, dan tanpa sadar ia menyentuh anting yang kini terpasang di telinganya. "Ya, mungkin ini cara kita mengingat bahwa kita tidak pernah sendiri," jawab Arion pelan, tersenyum lembut.

Mereka berdua berdiri dalam keheningan yang damai, udara di sekitar mereka seakan menghangat oleh persahabatan yang kini terasa begitu dalam. Meskipun Azrael adalah makhluk surgawi, dan Arion hanyalah manusia biasa, perasaan yang tumbuh di antara mereka melampaui batas apa pun yang pernah mereka kenal. Dengan anting zamrud yang berkilauan di telinga masing-masing, keduanya menyadari bahwa takdir mereka kini saling terkait.

"Azrael," Arion berbisik, "terima kasih telah datang ke hidupku."

Azrael menatapnya, lalu berkata, "Dan terima kasih telah memberiku sesuatu yang lebih berharga daripada kebebasan: perasaan memiliki seseorang."

Bagi Azrael, nama itu adalah anugerah terbesar. Seumur hidup nya, di belum pernah merasakan kebahagiaan seperti ini. Namun, kebahagiaan yang baru ditemukannya tidak berlangsung lama.

Kegelapan selalu mengintai di luar batas desa yang damai. Pengguna bayangan jahat, seorang penyihir keji yang haus akan kekuatan, merasakan keberadaan Azrael dan menginginkan kekuatan malaikat yang tersembunyi dalam dirinya. Pada suatu malam yang penuh dengan keheningan yang mencekam, pengguna bayangan itu menyerang desa, membawa kehancuran dalam langkahnya.

Arion, yang selalu berusaha melindungi Azrael, menghadapi pengguna bayangan itu dengan keberanian yang tak terduga. Namun, dalam satu serangan brutal, pengguna bayangan jahat menusuk Arion di hadapan Azrael. Arion jatuh ke tanah, darah mengalir dari tubuhnya, sementara mata Azrael yang tidak pernah mengerti rasa sakit menyaksikan pemandangan mengerikan itu.

Dengan nafas terakhirnya, Arion meraih tangan Azrael dan berkata dengan lembut, "Jangan biarkan kegelapan mengambilmu. Kau bebas... ingatlah. Kita akan. bertemu lagi... Jadi" Arion berkata dengan nafas berat dan lelah."hiduplah azrael. Karna Hidup adalah- yang terbaik. "Setelah itu, Arion menghembuskan napas terakhirnya.