Chapter 1: Transmigration?!! Goodbye my slacker life

222 44 7
                                    


Ughhhhh.....

Ini menyakitkan...

Seorang pria yang terlihat berumur pertengahan 30 tahunan membuka matanya hanya untuk mendapati dirinya berada di ruang yang kosong.

Dimana ini...

Apa aku sedang bermimpi?

Namun sebelum dia mulai berpikir lagi, tempatnya berubah menjadi berwarna putih. tidak berselang lama, sebuah bayangan hitam dengan kecepatan di luar akal melaju ke arah pria tersebut yang kemudian melilit dirinya.

Aku... Tidak bisa- bernafas..

Bayangan hitam itu perlahan namun pasti menelan pria tersebut tanpa kesulitan apapun.

____________

"Nghhh..."

Seorang pria berumur 18 an menggeram di tempat tidurnya. Di perlahan-lahan mulai membuka matanya menyesuaikan penglihatan nya dengan cahaya yang ada di ruangan itu.

Pria itu memijit pelipisnya dan kemudian menghela nafas kasar.

'apa-apaan mimpi yang tadi, itu seperti nyata dan sangat menyesakkan.'

Dia lalu mengusap mukanya dengan kedua tangan nya dan kembali menutup matanya untuk mencoba tidur lagi.

"Hahh... Setidaknya kasurnya lembut dan selimut nya nyaman dan hangat."gumamnya.

'tunggu- sepertinya Ada yang aneh...kapan aku memiliki kasur dan selimut yang lembut seperti ini?!'

Terkejut karena pikiran nya sendiri, Pria itu langsung bangkit dari posisi tidurannya ke posisi duduk. Namun gerakan yang tiba-tiba itu malah menjadi bumerang baginya. Dia merasakan sekujur tubuhnya terasa sakit, seperti tercabik-cabik oleh jutaan pisau.

"Ughhhh....."

Pria itu kemudian memeluk dirinya sendiri dan menyadari bahwa seluruh tubuhnya selain kepala nya terbalut oleh perban.

'apa- kapan aku memiliki perban ini? Setahuku, aku telah tertidur ketika selesai membaca chapter spesial dari novel the birth of Hero, dan itu pun aku sehat walafiat tanpa segores luka.'

Dia memperhatikan ruangan tempat nya sangat asing. Itu seperti ruangan mewah khusus para bangsawan abad pertengahan. Pria itu mengerutkan keningnya Lalu dia mengalihkan pandangan nya ke pergelangan tangan nya yang di balut perban lebih kecil dari pada yang dia ingat.

'ini perasaan ku saja atau tanganku semakin mengecil...'

Pria itu kemudian memikirkan apa yang terjadi beberapa saat setelah dia terbangun. Pertama dia bermimpi tentang di telan oleh bayangan di ruangan hampa, yang kedua dia terbangun di ruangan aneh tapi mewah, dan yang ketiga pergelangan tangan nya lebih kecil dari seingat nya.

'hahha.. jangan bilang'

Pria itu melihat sekeliling ruangan lagi dan menemukan sebuah cermin besar di dekat lemari mewah.

Dia bangkit secara perlahan dari kasurnya sambil berpegangan pada benda-benda yang ada agar tidak terjatuh akibat rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya, dan dengan perlahan berjalan ke arah cermin besar.

Disana dia melihat bayangan dirinya terlihat sangat mengerikan akibat banyaknya perban yang melilit tubuhnya, serta wajah pucat dan kantung mata di bawah matanya, terlihat seperti orang yang sudah kehilangan banyak darah. Dia mengenakan kemeja putih yang panjangnya hingga paha disertai dengan celana pendek putih yang hanya sampai pertengahan pahanya.

Lost in the shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang