P-4

214 78 27
                                    

Tuan tua dan nyonya tua Kim tentu saja tidak senang, anak yang mereka manjakan harus menegak pil pahit biduk rumah tangga. Suaminya berkhianat lalu menghasilkan anak haram. Bukan darah dan daging keluarganya. Namun, tuan tua hanya bisa mengeraskan rahangnya. Paham, bagi keluarga bangsawan seperti mereka keturunan merupakan hal yang sensitif. Apalagi keluarga Lee memiliki cabang yang ambisius. Sudah bagus nyonya tua Lee selama ini mampu mendukung putrinya dibalik kekurangan tidak bisa memberinya cucu.

Bagai buah simalakama, jika cabang yang mendaki puncak. Maka putrinya tidak akan lama bertahan. Tetapi, apabila dia memiliki 'anak' maka posisinya kokoh selayaknya yang sekarang dinikmati nyonya tua.

"Yeri dan Seungmin sudah memasuki usia menikah..."

Penawaran yang bagus.

"Apakah ada tampangku untuk menjadi istri kedua?" Yeri protes, dia sudah tahu sepupu 'tiri' haramnya baru saja menikah. 

"Aku menyukai seseorang" Seungmin pun mengungkapkan isi hatinya.

"Tidak lebih baik dari sepupumu" Ibunya mencoba meyakinkan.

"Bu... Dia seorang pengusaha... Di-dia seorang direktur"

"Perusahaan sekecil itu? Yang bahkan perusahaan cabang kita dipelosok lebih baik"

"Bu"

"Tidak ada, kau dan Yeri harus ikut makan malam di kediaman keluarga Lee malam ini"

***

Keluarga kelas atas negara ini sedang sibuk menggosip bersama dan diam-diam bersaing mempersiapkan hadiah terbaik. Tentu saja semua ditujukan pada calon pewaris masa depan keluarga Lee yang terhormat. 

Mencaci sekaligus mencoba menjilat adalah fenomena yang biasa...

"Keluarga Hwang dan Yang menghadiahkan mantel musim dingin"

Jeno melihat kotak/box besar yang didalamnya dipajang sebuah mantel musim dingin.

Dia tersenyum canggung, kepala pelayan yang ada disebelahnya segera bersuara.

"Betapa murah hatinya, kedua keluarga terhormat yang baru saja bersatu melalui pernikahan mengirimkan tuan muda mantel mahal nan langka. Tuan muda, mantel ini terbuat dari kulit kukang api. Dipercaya, tidak mampu terbakar dengan mudah"

"Keluarga Huang mengirimkan seekor kuda Ferghana"

"Betapa murah hati, keluarga Huang yang terhormat mengirimkan jenis kuda langka. Kabarnya inilah kuda yang perkasa dan kuat. Disaat musim semi dan gugur mendatang, tuan muda dapat mulai berlatih menunggangnya. Kelak setiap musim dingin setiap keluarga bangsawan mengadakan kompetisi olahraga polo"

"Keluarga Park menghadiahkan 1 unit yacht"

"Betapa murah hati, keluarga Park yang terhormat mengelola hampir sebagian besar pelabuhan besar..."

Dan sederet hadiah lagi, Jeno terdiam mendengar dengan patuh. Serta berdecak didalam hati, ah betapa murah hati...

"Keluarga Na mengirimkan hadiah..."

Jeno mendongak...

Seorang pelayan masuk membawa nampan.

* * *

"Menurutmu, mana sepupumu yang kau sukai?" 

Sehabis makan malam dengan keluarga Kim, nyonya tua bertanya tenang. Jeno tampak bingung.

"Aku belum mengenal mereka semua lebih lama" Ucapnya seadanya.

"Aa, melalui penampilan saja"

"Haechannie" Jawab Jeno.

"Maksud nenekmu adalah saudara sepupumu dari keluarga ibu" Nyonya Lee memberi petunjuk.

"Apakah kau menyukai salah satu diantara mereka?" Tambahnya sembari bertanya.

Jeno mengangguk canggung.

"Mereka semua memiliki penampilan yang bagus, aku menyukai mereka semua"

"..." Nyonya tua.

* * *

Berbicara penampilan, beberapa hari berikutnya. Jaemin menghabiskan waktunya merawat diri seharian full. Penampilannya perdana setelah putusnya pertunangan harus sempurna dimata publik, begitu kata sang ibu. Walau sepertinya sang ibu tampak lega. Lingkaran kaum bangsawan hanya seputar itu-itu saja. Tidak bisa mencegah terjadinya pertemuan putranya dan sang keponakan yang juga mantan tunangan anaknya.

Karena yang menjadi pusat utama adalah anak yang selama ini disembunyikan. Fokus orang-orang pasti kesana dan agak mengesampingkan masalah memalukan keluarganya. Lagipula pasti keluarga keibuannya tampil dengan muka tembok mereka. Mengapa keluarganya yang lebih terhormat alias korban dalam hal ini harus malu?.

Sayang, nyonya Na memutuskan tidak hadir. Bukan karena menghindar tetapi tiba-tiba saja tuan Na memintanya ikut ke luar negeri. 

"Ingat Injunnie, jangan sampai ada yang menyinggung permasalahan itu didepan mukanya" 

"Baik bibi" Renjun mengangguk.

* * *

Biasanya apabila sebuah perusahaan merayakan hari jadinya. Maka yang merayakan seluruh orang yang terlibat atau kolega yang bersangkutan. Tidak dengan keluarga bangsawan, mereka merayakannya dua kali. Punya malam ekstra untuk pamer kepada orang atau bahkan musuh mereka.

Keluarga Lee menjatuhkan semua asumsi dan opsi di malam perayaan ulang tahun. Jelas, mereka sangat senang akan fakta memiliki penerus. Memperkenalkannya lebih penting dari apapun.








-APakah kita lanjut?


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 4 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PlotWhere stories live. Discover now