JB 3

234 63 6
                                    

Happy Reading




Pagi - pagi sekali Jungkook sudah bangun dan kembali menyiapkan 2 kotak bekal untuk makan siangnya.

"Selamat pagi Jin Hyung", sapa Jungkook.

"Selamat pagi Jungkook-ah. Hari ini kita akan belajar untuk membuat cookies",

"Siap Jin Hyung", jawab Jungkook penuh semangat.

"Hari senin minggu depan Bakery akan mulai di buka.
Jungkook masuk kerja pukul 7 pagi dan pulang pukul 3 sore",

"Terima kasih untuk jam kerjanya Hyung",

"Itu supaya kamu tidak terlambat datang ke kampus",

Jungkook mengangguk. Dalam hati Jungkook bersyukur bisa di terima bekerja di Jin's Bakery walau tidak punya pengalaman membuat pastry sama sekali.
.
.
.
Menjelang jam makan siang.

Jungkook memberanikan diri mengajak Jin makan siang bersamanya.

"Ini kotak makan siang untuk Hyung",

"Jungkook-ah, kamu tidak perlu membawakan bekal makan siang untuk Hyung. Rumah Hyung sangat dekat, jadi Hyung tinggal pulang saat jam makan siang"

Wajah Jungkook berubah masam. Jin tau sudah mengecewakannya.

"Terima kasih Jungkook-ah sudah berbaik hati membuatkan makan siang untuk Hyung, tapi ini untuk terakhir kalinya kamu membawakan kotak makan siang untuk Hyung", pinta Jin

"Ia", jawab Jungkook lirih.

Ada raut sedih yang Jin tangkap dari wajah Jungkook.
Tapi Jin tidak mau membebani Jungkook dengan selalu membawakan kotak makan siang untuknya.

"Bagaimana Jungkook-ah, lebih menarik membuat roti atau cookies?",

"Sama-sama menarik Hyung. Aku senang bisa belajar membuat roti dan cookies", jawab Jungkook.

Mereka ngobrol berdua sambil menghabiskan makan siangnya.
.
.
.
"Aku pulang dulu, Hyung", pamit Jungkook

"Hati-hati di jalan, Jungkook-ah",

"Siap, Hyung", jawab Jungkook sambil berlalu pergi meninggalkan Bakery.

'Apa setiap hari Jungkook jalan kaki?kenapa aku baru menyadarinya, dimana rumahnya?', batin Jin.

Rasa penasaran membuat Jin membuka kembali surat lamaran kerja milik Jungkook.

'Ough, jadi rumahnya di belakang komplek perumahan ini, pantas saja dia jalan kaki',
.
.
.
"Namjoon-ah, Taehyung-ah, besok bantu Hyung di Bakery untuk persiapan acara pembukaan Bakery", pinta Jin pada adik-adiknya.

"Siap Hyung, gaji di hitung perjam", canda Namjoon.

"Jadi buka mulai Senin lusa, Hyung?", tanya Taehyung.

Jin mengangguk.

"Semua bahan sudah masuk?", tanya Eomma Kim.

"Sudah, mereka mengantarnya sore tadi, Eomma", jawab Jin

"Cek semua barang yang masuk, lihat tanggal expayetnya. Lihat barangnya masih layak konsumsi atau tidak", lanjut Appa.

Appa Kim sangat detail dengan hal-hal demikian.
Sepak terjangnya di dunia bisnis sudah tidak di ragukan lagi.
Ia pengusaha yang sukses di bidangnya.

"Sudah Jin cek sebelum bahan-bahan masuk ruang penyimpanan, Appa",

"Besok Eomma juga akan ikut membantumu di pastry",

"Eomma di rumah saja, Jin sudah meminta Namjoon dan Taehyung untuk membantu Jin besok di Bakery",

"Kenapa Eomma tidak boleh ikut membantu, Jin?",

"Saat pembukaan saja Eomma kesana, kehadiran Eomma akan sangat membantu untuk menyambut kedatangan keluarga besar Kim",

"Benar kata Jin, Yeobo. Kita kesana hari senin saja untuk menghandel tamu-tamu yang hadir", ucap Appa Kim pada istrinya.

"Meskipun besok hari minggu, Hyung harap kalian berdua besok tetap bangun pagi", pinta Jin lagi pada adik-adiknya.

"Bisa diatur, Hyung. Selama uang saku bebas hambatan dengan senang hati kita akan bantu, Hyung", lanjut Taehyung sambil memberi kode pada Namjoon.

"Otak bisnis Appa benar-benar menurun ke anak-anaknya",celutuk Eomma.

Jin tersenyum dan membenarkan apa yang di ucapkan Eommanya.
Semua yang di kerjakan harus menghasilkan uang.

"Ayo ke ruang makan, makan malam sudah siap", ajak Eomma.

"Eomma tidak lupa makanan kesukaan Jin kan?, tanya Jin sambil memeluk Eommanya.

"Sesuai permintaan Putra Mahkota", jawab Eomma

Semua tertawa mendengar jawaban Eomma Kim.

Mereka kemudian beranjak dari ruang keluarga menuju ruang makan.



99'24

JinKook_14

JIN's BAKERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang