HAPPY READING
Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore.
Jungkook bersiap-siap untuk pulang.
"Jin Hyung, aku pamit pulang dulu", pamit Jungkook seperti biasanya.
"Sebentar Hyung ambil kunci mobil dulu",
Sudah jadi rutinitas keseharian Jin untuk mengantar dan menjemput Jungkook ke kampusnya.
Sebelum turun dari mobil seperti biasa Jin mencium kening dan bibir Jungkook
"Aku masuk dulu, Hyung", pamit Jungkook.
.
.
.
Hari itu Bakery sangat sibuk ada pesanan cake dan roti untuk acara ulang tahun, hingga Jin harus meminta Namjoon dan Taehyung membantunya di bakery.Dengan senang hati Taehyung membantunya. Ini kesempatan bagi Taehyung untuk mendekati Jungkook.
Namun saking sibuknya Taehyung tak sempat ngobrol sekalipun dengan Jungkook hingga Jungkook pamit pulang.
"Hyung, aku pamit pulang",
Jin menarik Jungkook ke gudang bahan.
Mencium kening dan melumat bibir Jungkook.
"Maaf hari ini Hyung tidak bisa mengantarmu"
"Tidak apa-apa, aku bisa naik bis",
Jin mengantar Jungkook hingga ke pintu Bakery.
"Biar aku yang mengantarmu ke kampus",
"Kamu mau kemana, masih banyak yang harus kita kerjakan", ucap Jin pada Taehyung
"Terima kasih, Tae Hyung. Tapi tidak usah repot-repot aku masih harus kembali kerumah untuk mandi baru berangkat ke kampus", jawab Jungkook sambil berlalu pergi meninggalkan Bakery.
.
.
.
"Maaf tadi tidak sempat menjemputmu di kampus", ucap Jin begitu memasuki kamar."Tidak apa-apa, Hyung",
"Kamu sudah makan?",
Jungkook mengangguk
"Aku mandi dulu",
Jungkook sudah paham dengan apa yang akan mereka lakukan setelah Jin selesai mandi.
Menu makan malam yang akan membuat keduanya berpeluh.
"Aku pulang dulu Jungkook-ah",
Jungkook tak menjawab
"Setiap kali kita berhubungan kau pasti berakhir dengan terisak.
Apa yang kau pikirkan saat kita sedang melakukannya?","Apa yang harus aku pikirkan?",
"Apa kau menikmatinya?",
"Haruskah aku menikmatinya?",
Jawaban Jungkook membuat Jin beranjak dari tempat tidur dan meninggalkan Jungkook yang masih terisak.
Sejak malam itu Jin tak pernah lagi mengunjungi Jungkook di Apartemennya.
Pun sejak hari itu Jin tak pernah lagi muncul di Bakery.
Pagi itu Jungkook kembali masuk kerja setelah libur akhir pekan.
Tapi yang Jungkook temui justru orang baru yang sedang membuat roti di pastri.
"Jin Hyung kemana?",
"Maksud anda Tuan Muda Kim?"
Jungkook mengangguk.
"Aku kurang tau, ini hari pertamaku bekerja", ucap anak baru tersebut yang belakang Jungkook ketahui bernama Sehun.
'Apa Jin Hyung sakit? Sudah beberapa hari ia tidak ke Apartemen', batinnya.
Pun hari-hari selanjutnya, Jungkook tak pernah sekalipun bertemu Jin.
Ia merasa kehilangan. Ada rasa rindu yang harus ia telan sendiri.
Bukankah seharusnya Jungkook senang sudah beberapa hari ini ia tak perlu melayani kebutuhan seks tuannya.
Bukanya seharusnya Jungkook bahagia ia bisa istirahat sejenak sebagai binatang peliharaan Jin.
Tapi kenapa ia justru merindukan kehadiran Jin.
Ntah kenapa ia malah merindukan setiap sentuhan Jin.
Hatinya bersikeras menolak dengan mensugesti dirinya bahwa ia tak pernah menikmati setiap sentuhan yang Jin berikan.
Tapi pada kenyataannya Jungkook selalu mendesah nikmat setiap penyatuan tubuh itu terjadi.
'Hyung... apa kamu marah padaku? Hyung... apa kata-kataku menyakitimu?'
Seribu pertanyaan kini memenuhi pikiran Jungkook.
Dan berakhir dengan menangisi keadaannya.
Ia merasa di tinggalkan. Merasa terbuang.
Bukankah memang begitu seharusnya.
Air matanya kembali berlinang.
Hatinya sangat terluka.
JinKook_14
17'09'24
KAMU SEDANG MEMBACA
JIN's BAKERY
FanficJIN Putra Sulung Keluarga KIM, baru lulus dari Oxford University. JIN lebih memilih untuk membuka TOKO ROTI di ujung jalan depan komplek perumahan mewah yang menjadi tempat tinggal Keluarga KIM.