Saat ini dikantin tempat Oline dan temanya yang lain membolos, dipenuhi dengan suara pertanyaan yang tidak henti dari temanya. Mulai dari...
Hah kok bisa? Lo dapet dukun dari mana sampe pelet lo tembus sama kak Erine? Seperti itu lah pertanyaan yang Oline dan Erine dapatkan dari ketiga temanya.
Emang agak-agak mereka ini, tapi berkat mereka Erine yang tadinya sedih sedikit terbawa suasana tidak memerlukan waktu lama, bahkan tidak sampai 1 jam Erine terlihat sangat mudah mengakrab kan diri dilingkungan baru, contohnya sekarang dia juga ikut tertawa jika ada saja tingkah aneh dari Oline dkk yang membuat dirinya geleng-geleng kepala.
"Kak Nala.." pangilan lembut dari arah depan pintu kantin itu, sontak membuat semua orang yang ada dimeja milik Oline menoleh ke seorang gadis, berseragam putih biru yang sedang berdiri sambil cemberut menatap ke arah Nala.
"Ehh bule amerika mines kw, kok kesini kangen akang yah.." goda Nala kepedean dan menaikan dua-dua alisnya pertanda mengonda.
Gadis yang bisa kalian pangil dengan nama Nachia itu merotasikan bola matanya malas, dia berjalan ke arah Nala dan mulau berbicara.
"Kak lo kapan ngembaliin duit gue woylah, ngak kasian apa gini-gini hidup gue melarat juga kak.." rengeknya, yang seketika membuat senyum Nala berubah masam.
"Busett utang ajah yang lu inget.."
"Ya iyalah duit no 1!!"
"Kalau gue?" tanya Nala lagi.
"Ngak dulu deh, lo ngak cukup satu cewe kak." ucap Nachia lagi, dan langsung mencomot uang berwarna hijau yang ada ditanggan Nala, lalu kemudia dirinya pergi.
"Woy bule kw gue pinjem 10 rb yah, kenapa lo bawa semua itu duit gue woyy...." pekiknya tak senang, dan membuat semua orang mengeleng melihat tingkahnya itu.
"Emang kurang asem tu bocil.." celetuk Nala lagi..
"Lagian salah lu sendiri, ortu tajir kok tingkah kek orang melarat maluin gue ajah lu." bercanda Regie yang segera mendapat tabokan dari Nala.
"Emang kayak lo!! Gaya-gayaan kok pakek duit ortu huh.." ejek Nala tak kalah..
"Lah kalau bukan gue yang pakek, ntar duit ortu gue segudang dong, kasian lu sudirman ntar iriw lagi.." pungkas Regie yang kembali membuat Nala menekuk mukanya tak santai..
Lagian mereka berempat ini memang anak-anak orkay, tapi ya kehidupan dan cara mereka bergaul, itu membuat semua orang berangapan, bahwa keluarga mereka tidak setara dengan keluarga yang lainya.
Erine kembali terkekeh akibat melihat perdebatan kecil antara mereka itu, sementara Oline yang melihatnya ikut senang juga..
"Gimana acara nangisnya gak jadi kan?" tanya Oline jahil.
"Jangan diingetin deh, aku malu Oline.." rengek Erine yang masih terus-terus memukul pundak Oline.
"Hahaha ah maaf-maaf.." Oline menringis tak kala dia mendapat cubitan yang cukup keras diperutnya..
"Gini dong ketawa terus, masa marahan sama orang modelan kadal begitu nangis, cemen banget.."
"Ishh aku kan cewe, wajar dong kalau apa-apa nangis.." jawab Erine..
"Ya masalah begitu doang jangan ditangisin dong.."
"Ihh Oline.."
"Eh udah-udah iya deh gue minta maaf, jangan ngambek lagi.." Oline merayunya dengan lembut..
"Ehh gue baru inget, kenapa guru agama sering ngajarin untuk memiliki hati yang sabar, ngak nyangka gara-gara beginian kesabaran gue yang tebal akhirnya setipis tisue, woylah ngak kasian apa sama kita-kita betiga yang jomblo disini.." ucap Regie tak santai, dengan pose tanggan berada didadanya..
![](https://img.wattpad.com/cover/373912216-288-k56220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak kelas galak itu istriku (END)
FanficTiba-tiba nikah itu ngak lucu banget wee!!