Dimalam harinya, sesuai keinginan Ashel kini Oline benar-benar menjemput Delynn, sementara Erine gadis itu lebih memilih keluar, dengab dalih akan menginap dirumah Bunda, Oline fine-fine ajah dia tau Erine tidak akan, berbohong tapi siapa sangka ternyata sekarang Erine sedang pergi bersama Aldo dan temanya yang lain!?...
Oline turun dari motornya kemudian membantu Delynn untuk turun, sebelum itu dia membuka helm Delynn, yang kembali membuat gadis cantik didepanya ini terpaku dengan apa yang Oline lakukan.
Masih diposisi yang sama, Delynn menatap wajah Oline penuh, dalam keheningan ini, suaranya yang lembut mampu menarik atensi Oline agar menatap ke gadis yang sedikit lebih pendek darinya. "Aku baru tau ternyata kamu udah nikah, ngak heran waktu diuks kak Erine keliatan marah banget waktu kamu bantu aku.." gumam gadis itu.
Oline tidak menjawab dia mengambil helm dikepala Delynn, dan meletakanya dijok motor. "Udah yuk masuk, bunda sama Ayah udah nunguin lo." ajak Oline..
"Oline bentar.." Delynn menarik kemeja hitam yang gadis jakung itu gunakan, sehinga Oline berhenti dan melirik ke arah Delynn.
"Kenapa Del?" tanyanya pelan.
"Aku mau minta maaf sama kejadian tadi sore, a..aku benar-benar ngak tau kalau ternyata kamu sama kak Erine itu udah-.."
"Sssttt Del! Ini bukan kesalahan lo, seharusnya gue yang minta maaf sama lo, lo jadi ikut-ikutan gini gara-gara kak Ashel.. Gue minta maaf Del.."
Delynn tersenyum, wajahnya cantik itu membuat siapa saja langsung jatuh cinta ketika melihat senyumanya, berangapan bahwa dia bidadari tidak lah berlebihan sekarang..
"Aku udah pernah janji sama kamu, kalau kamu bahagia sama orang pilihan kamu aku bakalan iklas, ngak taunya itu dateng cepat banget Line, sekarang kamu udah bahagia sama kak Erine, aku doain semoga hubungan kalian selalu baik untuk kedepanya.." ucapnya dengan tulus.
Oline tersenyum dan mendekat untuk memeluk tubuh gadis itu, begitu juga Delynn dia tak kalah erat membalas pelukan dari Oline, dekapan ini sejak dari dulu dia mengipikanya dari untuk malam ini, dia merasakan bagaiman perasaan bahagia ketika dipeluk oleh seseorang yang spesial dihatinya..
"Seharusnya lo jangan suka sama gue tau ngak, Lynn diluar banyak banget orang-orang yang lebih dari gue, yang lo liat dari gue apaan sik?.." suara Oline sedikit serak, Delynn yang masih dalam dekapan gadis jakung itu, merasakan jantungnya kembali berulah akibat suara serak yang Oline berikan..
Dia berdehem sebentar, meredakan perasaanya, lalu menjawab. "Orang lain emang banyak Line, bahkan lebih hebat dari kamu. Tapi asal kamu tau kamu itu punya versi sendiri yang selalu bisa buat aku sejatuh cinta ini sama kamu.." ucapnya..
Oline melepaskan pelukan itu, lalu mengacak-acak rambut Delynn. "Kayaknya lo udah ditahap mencintai gue secara ugal-ugalan deh.." kekehnya.
"Iya bisa dibilang gitu.." jawab Delynn yang juga ikut terkekeh.
"Udah ahh ayo masuk.. Gue udah laper ini.." Oline menarik tanggan Delynn untuk masuk kedalam rumahnya..
****
Dilain sisi, tepatnya ditempat Erine berada sekarang..
"Cheers!" suara detingan gelas kaca yang dibenturkan satu sama lain, menimbulkan suasana berbeda bagi beberapa kelompok remaja yang sedabg duduk disebuh kursi berbentuk huruf U dan dikelilingi satu meja.
Sejak sedari tadi mereka banyak berbagi gelak tawa, malam ini semuanya menikmati waktu tidak terkejuali, termaksud Erine gadis itu memakai dress malamnya yang membuat penamlilanya mengoda, dress hitam dibawah lutut itu, membuat siapa saja tidak ingin mengalihkan pandangan mereka dari seorang gadis yang tampak kacau karna mabuk..
"Rine woyy udah hey, lo udah mabuk Rine..." tegur seseorang, dia adalah Lana, dia kemari karna mendapat ajakan dari Erine dab juga Aldo yang sempat menjemput ditinya dirumah tadi.
"Lan jangan larang gue.." bantah Erine, dan merebut gelas yang terisi penuh oleh cairan alkohol itu.
"Aduhh..." Lana mengeram prustasi, dia melirik ke samping Aldo juga sudah terlihat mabuk, sementara Erine gadis itu sendiri kini terus minum-minum tidak jelas, sehinga berakhir sudah gadis itu tumbang dengan kepala yang berada diatas meja karna sudah terlalu mabuk..
"Duh gue harus gimana? Apa gue minta bantu Oline ajah? Tapi kontak Oline kagak ada sama gue.." Lana semakin dibuat gila karna ini, dia berusaha mencari ponsel milik Erine, namun sialnya dia baru ingat gadis itu sengaja meningalkan ponselnya dirumah, agar tidap dapat dihubungi oleh siapapun termaksud Oline.
Seorang laki-laki datang mendekat, dan menyapa Lana dengan sebuah pertanyaan. "Lo kenapa panik banget gue liat.." ucapnya pangil saja Riko, itu adalah teman Aldo yang mengadakan sebuat birthday party disebuah apart mewah milik Ayahnya sendiri.
"Gimana gue ngak panik!? Erine sama Aldo udah mambuk berat begini, siapa coba yang mau anter mereka.."
"Lo bisa bawa Erine, kalau Aldo ntar gue yang urus.." ucapnya..
"Ya gimana gue mau bawa.. Gue kesini ajah ditumpangi sama Aldo.."
Riko menghela nafas..
"Di apart gue cuman ada dua kamar doang, satunya punya gue lo kalau bisa ajak ajah Erine kesana.."
"Serius ngak papa.." tanya Lana sekali lagi.
"Udah cepet sono.." Lana menganguk, sehinga dia mulai membopong tubuh Erine untuk segera menuju kamar yang dimaksud oleh Riko.
Mereka sampai, Lana segera mebaringkan Erine disana, dan tak lupa menyelimuti tubub teman itu.
"Gue tau lo gila Rine. Tapi ngak gini juga, pinggang gue sakit banget busett lo makan apaan sik, bisa seberat itu badan lo." kesal Lana dan mendumel tak jelas kala melihat wajah terlelap Erine yang tampak tak berdosa sama sekali.
Tapi ketika Lana akan ikut berbaring disampingnya, ponsel milik Lana bergetar, dia segera bangun untuk menjawab pangilan itu, yang ternyata dari Mamanya..
"Hallo mah, kenapa nelpon?"
"Lana sayang kamu bisa pulang sekarang, papi kamu sekarang ada dirumah sakit nak.." suara tangis dari seberang sana segera membuat Lana panik.
"Iya mah aku pulang sekarang."
Tut!!
Lana bahkan lupa akan keberadaan Erine, dia mengambil tasnya dan bergegas pergi, sebelum itu dia mencari Riko berniat ingin menitipkan Erine disana.
"Riko.." pangilnya.
"Ehh Lan kenapa?" tanya Riko dan berjalan mendekat.
"Gue bisa titip Erine kan, gue harus pulang sekarang, ada urudan mendesak.." ucapnya cepat..
"Eh eh iya.. Hati-hati.." ucap Riko lagi dan dibalas angukan oleh Lana.
Setelah Lana pergi, Riko kembali duduk bersama yang lainya, dia sadar ketika tidak mendapati keberadaan Aldo.
"Aldo kemana?" tanyanya pada temanya yang lain.
"Katanya mau ke kamar lu.."
Riko menganguk.
"Udah-udah minum ayo minum, kita habisini ini semua.." teriaknya dan mendapat sorakan dari teman-temanya yang lain...
Wah Lana parah ningalin Erine sama brondong-brondong jamet kayak gini..
Apakah ada sesuatu yang akan terjadi?🤔
![](https://img.wattpad.com/cover/373912216-288-k56220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak kelas galak itu istriku (END)
FanficTiba-tiba nikah itu ngak lucu banget wee!!