Bab 3

88 17 3
                                    

Rossie terus menatap Hinata, membuat gadis itu merasakan ketidak nyamanan.

"Ke-kenapa kau terus melihatku? " tanya Hinata pada akhirnya.

"Aku melihatmu memiliki dua anak dengan Naruto. "

Bbbrrrrrrrr!!!!!!!!!!

Sudut bibir Rossie tertarik jahil. Inilah privilege dari seorang pembaca yang terlempar kedalam buku bacaannya.

"Apa yang kau katakan?! " tanya Naruto tersipu. Dia dan Hinata memiliki anak?! Dia dan Hinata?!

Hinata terbakar oleh rasa malu.

Rossie mengabaikan Naruto, dia terus menatap sosok Hinata yang dia sukai. "Naruto menyukaimu hingga kadar gila. Dia terus menggodamu setiap kali dirumah. Bahkan putra kalian sangat kesal melihatnya bersikap cabul padamu tanpa melihat kondisi. Setiap kali Sakura menyeretnya untuk menjalankan misi, kau selalu dibuat kerepotan oleh sifat Naruto yang manja padamu. Ayahmu sangat menyayangi anak-anakmu. Semua orang menghormati kedua anakmu dan memanggil meraka sebagai tuan muda juga nona muda. Keduanya adalah matahari Konoha dimasa depan. Sekalipun nakal, Boruto adalah anak terbaik di Konoha. Kau juga Himawari putrimu adalah batas bawah yang dia miliki. Tidak ada yang boleh membuat kalian menangis bahkan Naruto sekalipun. Dimasa depan..... " satu tetes air mata lolos. Rossie membuang pandangannya dari Hinata. "Putramu akan menjadi wadah dari pangeran Otsutsuki. Dan harus di bunuh. "Lanjutnya yang membuat keheningan memakan mereka.

Brak!

Naruto menggebrak meja. " jika itu adalah anakku, bahkan jika dia menjadi wadah sekalipun, bahkan jika dunia ini akan melawan, aku akan menjaganya. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi pada anakku. "

"Putramu membuat janji dengan Sasuke saat tubuhnya diambil alih oleh Momoshiki dia harus membunuhnya. Tapi ya, kau memberitahu bahwa apapun yang terjadi, dia tidak akan membiarkan apapun terjadi padanya. Kau tidak akan membiarkan siapapun melukainya. Itulah yang kau katakan padanya agar dia bisa tidur dengan nyenyak."



"Bukankah kau manusia biasa?! " tuduh Sasuke mengamati perubahan reaksi Rossie tapi apa yang dia harapkan rupanya tidak datang.

Gadis itu sangat santai. Tenang tanpa rasa khawatir.

"Rossie memang seperti itu. Sekalipun dia manusia biasa, terkadang dia mendapatkan penglihatan yang ajaib." Jelas Momoi tidak senang dengan sikap Sasuke pada tuannya.

"Lalu apa yang terjadi, kemudian? " tanya Hinata pada akhirnya.

"Aku tidak suka melihat kekacauan dan berhenti melihat-lihat (membaca dalam arti sesungguhnya). "

Tunggu! Ada yang membuat Naruto sangat penasaran. "Bagaimana akhirnya aku bisa bersama Hinata? Aku tidak melihat potensi hubungan seperti itu, diantara kami berdua. "

Hinata terkesiap mendengar ucapan Naruto, sedangkan Kiba, Sakura dan Kakashi menghela nafas, jengah dengan kebodohannya.

Rossie memukul kepala Naruto dengan kipas kertas di tangannya. "Kau bodoh! Apa yang bisa kau harapkan dari otak kecilmu. Sejujurnya aku lebih suka Hinata dengan Sasuke atau Kakashi Hatake.. "

Bbbrrruu huk! Huk! Huk!

Sasuke tersedak bersama Kakashi.

"Apa?! Hey! Hinata istriku, kenapa kau mendorongnya dengan pria lain! "

"Kau bodoh! Hinata menikahimu adalah kutukan untuknya. Jika dia bersama Uchiha, klan Sasuke akan berkembang dengan lebih baik lagi. Anak yang mereka miliki menjadi seorang dewa dengan wajah yang oke.  Poin tambahmu adalah kegilaanmu tentang Hinata di masa depan. Kau bakan tidak ingin kalah berkompetisi dengan putramu sendiri untuk mendapatkan Hinata. "

GAARA(21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang