Gaara datang bersama rombongan saat hari sudah larut. Mereka langsung pergi menuju kedai ichiraku. Tidak disangka ketika mereka tiba, beberapa dari anak Konoha yang dikenalinya berada di sana juga.
"Oiiiii Kiba... Sasuke, Sakura, guru Kakashi, " seru Kankuro berjalan bersama yang lain, menghampiri anak-anak Konoha.
"Eoh kalian sudah tiba, rupanya. " sahut Kakashi dengan sopan.
Di sudut yang lain, seseorang membidik kelompok yang baru datang dengan tatapan tajam. "Rasanya aku ingin memukuli pesolek sampai mati. " bisik mamoi dengan tidak bersahabat ke dekat Rossie.
Dia (Rossie) mengedikan bahunya dengan bosan.
"Ayo kita pergi. " sebelum momoi dapat bereaksi, keduanya sudan menghilang.
"Eoh Gaara, aku akan mengenalkan teman-temanku yang baru. " ujar Kiba, berbalik untuk menemukan Rossie dan Momoi tapi mereka tidak menemukannya selain beberapa lembar uang kertas di atas meja.
"Eeyy... Mereka sudah pergi? " katanya terkejut.
Tidak hanya Kiba bahkan seseorang seperti Kakashi juga terkejut, pasalnya dia tidak melihat mereka keluar dari kedai dan tidak ada jejak kekuatan yang di gunakan.
Tuan Teuchi bahkan juga ikut keluar dari balik meja, mengambil lembaran uang dari tamu asing. "Bukankah keduanya masih disini, sebelumnya? Aku tidak melihat mereka keluar dari kedai. " ujar tuan Teuchi mengernyitkan dahi.
Gaara berdiri di samping Kiba, memegang bahunya dan bertanya. "Siapa yang kalian cari? "
"Dia teman baru yang aku kenal. Momoi dan Rossie. Mereka sebelumnya duduk di dekatku tapi sekarang mereka menghilang. ", "Momoi sangat hebat. Dia bisa menghilang ditengah banyaknya Shinobi tanpa diketahui." Lanjut Kiba mengunggulkan kemampuan gadis itu.
"Apakah Rossie yang kau sebutkan seperti gadia yang mudah tertiup angin? Begitu tipis tapi indah? " kata Gaara mendeskripsikan sosok Rossie yang dia temukan di tengah hutan sebelumnya.
"Eun! Dia terlihat seperti itu." Kiba memberi jeda dalam Kata-katanya. Dia mulai curiga pada Gaara. "Apa kau mengenalnya?"
"Tidak. Kami hanya kebetulan bertemu di jalan. Tapi... Itu terjadi di pagi hari. Jadi bagaimana dia bisa datang mendahului kami? " bukan Gaara, Tapi Tamari yang kali ini menjelaskan.
"Apa yang salah? Mereka orang hebat loh. Rossie bahkan bisa melihat masaa depan." Kata Kiba lagi semakin bersemangat menyombongkan kemampuan temannya.
Satu alis Gaara terangkat naik. "Melihat masa depan? Masa depan seperti apa yang kalian maksud? "
"Masa depan tentang Naruto dan Hinata. Mereka memiliki dua anak yang manis, Boruto juga Himawari. " sahut Sakura dengan semangat. "Itu keren, sebenarnya aku juga ingin bertanya, masa depan apa yang aku miliki dan dengan siapa aku akan menikah. " saat mengatakan kaliat terakhir, Sakura dengan sengaja menatap Sasuke.
"Kenapa kalian mudah sekali di tipu. Mereka hanya memuntahkan omong kosong. " sergah Temari, tidak senang. Jelas mereka berbohong kan! Mana mungkin seseorang dapat melihat mada depan.
"Maksudmu omong kosong tentang kau menikahi Shikamaru dan memiliki anak dengan nama Shikadai? "
Shikamaru menyemburkan kuah ramen dari mulutnya. Dia terbelalak mendengar kilas masa depan di sebutkan oleh gadis bernama Rossie.
Temari tidak berbeda dengan Shikamaru. Dia tercengang. Terkejut dan terbakar oleh rona.
Kiba melompat senang melihat Rossie dan Momoi muncul kembali di ambang pintu kedai. "Hei kalian kembali lagi! " sapanya menghampiri keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAARA(21+)
FanfictionRose seorang agen rahasia yang sangat mumpuni, terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan gabungan dunia dan tewas dengan mengenaskan. Dia berpikir bahwa hidupnya telah berakhir namun siapa yang tahu jika Tuhan begitu mencintainya, sehingga t...