Celah langit terbuka, sosok pucat yang lain muncul di tengah ketegangan yang mereda.
Urashiki Ootsutsuki, anggota Ootsutsuki dengan kail penangkap Chakra. Dia tertawa evil di udara. Mentertawakan Rossie dan Momoi yang akhirnya dia temukan.
Pancingan di ayunkan, tali pancing melingkari pinggang Momoi dan menariknya. Momoi tidak berusaha melawan, dia hanya mengikuti Urashiki naik kedalam celah langit.
Melihat saudarinya hendak dibawa pergi, Rossie melompat, dia memeluk tubuh Momoi erat-erat.
"Rossie-Chan!!! " teriak Gaara berlari mengatur pasir miliknya sebagai pijakan dan terbang mengejar Rossie.
Kakashi tidak tinggal diam. Dia juga melompat-lompat ke udara, berusaha mengejar Gaara dan yang lain tapi ketika mereka hendak meraih Rossie, gadis itu tersenyum padanya. "Tetap aman dan hidup dengan baik. " ucapnya sambil membuat segel satu tangan, melemparkan gelembung pelindung dengan untaian-untaian emas dari sebuah kitab ke keduanya (Kakashi dan Gaara).
Mereka berdua melayang di udara dengan tatapan kosong. Bayangan Rossie tersenyum padanya, mengirimkan pengharapan agar hidupnya lebih baik, seperti pesan Sayonara, yang tidak dapat Gaara Terima sama sekali.
Ketika keduanya mencapai tanah, Gaara masih kosong. Pikirannya tersesat di suatu tempat yang jauh tanpa dapat dicapai orang lain. Sakura, Tamari dan teman lainnya, sudah berusaha menyadarkan Gaara.
"Aniki!!!! Aniki!!!!! Aniki!!! " teriakan itu mengalihkan perhatian semua orang dari Gaara. Hanya satu orang yang mengenal sosok bocah tersebut. Kakashi adalah siapa yang pergi meraihnya. "Satoshi? Apa yang kau lakukan di disini?"
Satoshi meraih kedua lengan Kakashi. Bocah itu tersengal-sengal kehilangan banyak udara di dalam paru-parunya. "Aniki, kau harus mengevakuasi seluruh penduduk Konohagakure. Empat hari yang akan datang, seseorang dari Akatsuki akan muncul dan melakukan invasi besar-besaran. Itulah yang dikatakan oleh saudari Rossie kepadaku." Begitu Satoshi menyebutkan nama Rossie, Gaara seketika tersadar. Dia mencengkram lengan kecilnya. "Apa yang dikatakan Rossie padamu? " tuntutnya dengan keras.
"Saudariku tahu bahwa hari ini seseorang akan datang mengacaukan ujian. Dia bernama Urashiki Ootsutsuki. Keahliannya adalah memancing cakra lawan dengan kail miliknya. Rossie meminta Momoi berpartisipasi karena dia ingin mengalihkan fokus Urashiki hanya kepada Momoi. Jadi pertunjukan tadi, adalah pancingan saja. Jika sekarang cakra kalian tertangkap oleh Urashiki, empat hari saat Akatsuki datang Konohagakure pasti akan berakhir. Untuk itu, bekerja keraslah untuk menyelamatkan warga.
Gaara merobohkan tubuhnya di depan Satoshi. Rossie benar-benar bisa melihat masa depan mereka. Kita berpangku tangan pada pengorbanan seorang wanita? Apakah mereka para kage layak? Membiarkan seorang wanita berjuang menjadi tameng untuk mereka??
Dia merasakan patah hati dan kekecewaan. Tidak hanya pada orang lain, tapi juga pada dirinya.
" seperti yang kalian dengar, ayo lakukan evakuasi dini." Putus Tsunade mengajak kage yang lain untuk bekerjasama.
Satoshi ikut sedih melihat kondisi Kazekage. Pria dengan tato di kepala tersebut terlihat sangat hancur. Dia mendengar Momoi mengatakan bahwa Rossie adalah masa depan Kazekage. Jadi memaklumi melihatnya seperti sekarang. Satoshi meletakkan tangan kecilnya di bahu Gaara. Dia berkata dengan penuh pengertian. "Aniki, jangan bersedih. Rossie-san akan kembali padamu. Dia kembali dengan keadaan baik. Dia menyukaimu loh... Dia sering membicarakan pertemuan kalian kepada ibuku dan dia menantikan kencan hari ini. " ujar Satoshi mengangkat kembali suasana hati Gaara yang jatuh ke dasar.
Gaara hendak mengatakan sesuatu tapi Satoshi menghentikannya. "Pikirkan Aniki, ketika dia kembali dengan kemenangan, dan kau juga... Kalian akan berdiri dengan serasi. Dia seorang pendatang tidak ada siapapun mengenalnya, berbeda denganmu. Jadi bisakah aniki menghormati usaha saudariku? "
KAMU SEDANG MEMBACA
GAARA(21+)
FanfictionRose seorang agen rahasia yang sangat mumpuni, terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan gabungan dunia dan tewas dengan mengenaskan. Dia berpikir bahwa hidupnya telah berakhir namun siapa yang tahu jika Tuhan begitu mencintainya, sehingga t...