chapter 28

50 3 0
                                    

Sekarang semua keluarga alby sudah berada di bandara untuk mengantarkan alana.

"Padahal kamu lo yang bilang ke mas mau satu universitas sama mas, tapi sekarang malah kamu yang tinggalin mas" ucap alby, sambil mengelus kepala  alana.

"Maaf ya mas, tapi mas kan tau dari dulu ana pengen kuliah di kairoh dan alhamdulillah ana dapat biaya siswa bisa sekolah di sana sayang kan kalau ngak ana terimah"

"Iya iya, selamat ya na untuk pencapaian kamu mas turut bahagia" ucap alby.

"Iya mas, ana titip ipar tersayang ana ini ya, jangan galak galak sama dia" ucap Alana mengoda zulfa dan alby.

"Iya,kamu tenaga aja sekarang zulfa udah jadi tanggung jawab mas pati mas jaga dengan baik"

"Ning alana juga jaga kesehatan ya di sana, zulfa pasti akan kesepian di asrama karena ngak ada ning lagi" ucap zulfa lalu dia memeluk alana, alana membalas pelukan zulfa.

"Iya kamu tenang aja insyaallah allah akan selalu neglindugin di manapun aku berada" ucap alana.

" Uma babah, ana izin pergi sekolah dulu ya,babah sama Uma jaga kesehatan" zulfa memeluk tubuh kedua orang tuanya, humaira sudah menangis dari kemarin setiap kali melihat Alana rasanya begitu berat untuk humaira melepaskan Alana tapi dia juga tidak bisa melarang Alana karena tujuan Alana untuk menuntut ilmu.

"Kamu juga ya sayang, jaga kesehatan jangan telat makan jangan kecapean juga, insyaallah nanti kalau Umah sama babah ada waktu kami akan jenguk kamu di sana" humaira kembali mendekap Alana.

Melihat humaira mengis seperti ini Alana tidak bisa lagi menahan isakanya akhirnya Alana pun juga menangis di balik cadarnya, saat setelah kelulusan nya di pondok Alana memutuskan untuk memakai cadar sebenarnya Alana sudah lama berniat ingin memakai cadar tapi belum ada waktu yang tepat tapi sekarang Alana sudah yakin untuk mengunakan cadar.

Gus nabil menghapus air mata alana yang mengalir, dia memeluk alana dan mengecup puncak kepala alana berkali kali, sama dengan humairah sebenarnya gus nabil sangat berat untuk melepas alana karena memang sejak kecil alana sangat dekat dengan gua nabil.

Di sana juga ada gus raihan nadira dan zayyen, zayyen mendekat ke arah alana, terlihat mata zayyen juga mulai berkaca kaca.

"Jaga kesehatan di sana ya na, ingat jangan telat makan, dan ini untuk kamu" zayyen menyerahkan paperback ke arah alana, alana melihat ada kotak berwarna pink di alam paperback itu.

"Ini apa zay?" tanya alana.

"Nanti juga kamu tau, aku mau kamu buka kotak itu waktu kamu udah sampai di sana" ucap zayyen.

Seoarang wanita menghampiri mereka"asalamualaikum permisi apakah ini keluarga alana ashidiqiyah al ghifari? "tanya wanita itu.

"Wa'alaikumussalam iya kami keluarganya "jawab humairah.

" sudah waktunya untuk keberangkatan"ucap wanita itu.

"Oh iya saya akan panggilkan alana, sayang sudah waktunga keberadaan" ucap humairah, alana yang senang berbicara dengan zayyen menoleh.

"Zay, aku udah harus berangkat aku pamit dulu ya" ucap alana.

"Iya hati hati ya na" ucap zayyen sambil tersenyum.

"Asalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam" jawab zayyen.

Alana menyalami tangan semua keluarganya lalau beranjak dari sana.

Alana sedang menunggu penerbangan nya, dia melihat ke paperback yang di berikan oleh zayyen.

Alana membuka paperback itu, ternyata ada kotak di dalamnya, Alana mengambil kotak itu dak membukanya, ternyata zayyen memberikan Alana al qur'an tasbih mukena dan sajadah.

"MasyaAllah, Terima kasi banyak ya zay, hadiah nya bagus banget," ucap zulfa mata nya berbinar melihat hadiah yang di berikan oleh zayyen.

Ternyata ada secarik kertas yang terselip di sana.

*****

Setelah mengantar alana ke bandara sekarang alby mengantar zulfa pulang ke asrama, entah kenapa berat bagi alby kalau alana harus pulang ke asrama, mengapa alana tidak tinggal bersama nya sama di ndaelm, tapi alby tau sekarang status zulfa masih seorang santri jadi susah baginya dan zulfa untuk terus terang bilang kalau mereka sudah menikah.

"Mas" panggil zulfa saat dia melihat alby sendang melamun, suara zulfa menyadarkan alby.

"Iya sayang"

"Mas kenapa melamun, zulfa masuk ke asrama dulu ya" ucap zulfa, dia mengambil tangan alby dan menciumnya.

"Iya, kamu hati hati ya, kalau terjadi sesuatu lagi kamu lansung kasi tau mas, jangan di pendam sendiri apa pun masalah nya" ucap alby, zulfa menganguk dan tersenyum.

"Iya mas tenang aja" alby mendekat ke arah zulfa dia kecup dahi zulfa.

"Asalamualaikum" ucap zulfa.

"Wa'alaikumussalam" jawab alby, zulfa turun dari mobil dia menoleh sebentar ke arah mobil alby zulfa tersenyum dan melambaikan tangan nya, lalu dia masuk ke dalam asrama.

*****

"By, siang ini senggang ngak" tanya bara.

"Senggang hari ini juga mata kuliah kita kan cuman 2,emang kenapa?"tanya alby

"Mau ikut gue ngak? "

"Emng mau kemana? " tanya alby dia merasa penasaran kemana bara akan mengajaknya.

"Ikut aja"

"Lo serius mau aja alby? " tanya bisma.

"Kenapa ngak? " ucap bara singkat.

"Ya takut aja dia kaget apa lagi di sana mulut anak anak ngak ada yang ramah, kurang cocok untuk pak ustadz alby" ucap bisma, alby tidak mengerti maksud dari pembicaraan bisma dan bara tapi dia hanya diam mendegarkan.

"Ngak apa apa la sesekali biar alby lihat dunia luar yang berbeda iya ngak by" ucap kaysar sambil  merangkul alby, alby tersenyum dan menganguk saja.

"ya udah yok guys" bara berdiri dan diikuti yang lain.

Beberapa menit di perjalanan bara bisma Kaysar dan alby sampai di sebuah rumah , rumah besar dua lantai didepan mereka dan depan rumah itu ada spanduk besar yang bertuliskan SKALA dengan lambang srigala, alby mengerutkan dahinya kemana bara mengajaknya.

Ada puluhan motor yang terparkir di halam rumah itu, semuanya berwarna hitam dan di setiap motor memiliki lambang yang sama, alby juga baru menyadari di motor bara bisma dan Kaysar juga memiliki lambang yang sama.

"Yok by masuk"ajak bara.

Alby mendekat ke arah Kaysar" kita ngapain ke sini? "Tanya alby di samping Kaysar.

" main ke markas "ucap kaysar.

"Markas? " alby masih belum mengerti apa maksud kaysar.

Saat mereka masuk, semua yang ada di sana lansung menyabut kedatangan mereka,

"Hai bos"sapa salah satu pemuda.

Alby tercengang saat masuk ke dalam rumah itu, rumah dengan cat berwarna hitam dan abu abu dan ada lambang besar yang sama di dinding rumah itu.

" bar, sore ini jadi kan tanding basket"seorang laki laki bertubu jangkung berjalan mendekat ke arah mereka dengan segelas air di tangan nya.

Di Antara SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang