NAWASENA

368 53 2
                                    

Berapa hari berlalu dan kondisi Lisa masih belum banyak perubahan bahkan Lisa masih harus di rawat agar pemulihan nya lebih cepat berangsur dan dokter yang di tunjuk oleh Han bekerja dengan baik, beberapa hari ini Jennie sudah sering berkunjung untuk menjaga Lisa Tanpa sepengetahuan dari rose.

Jennie tidak tau kenapa dia harus melakukan itu semua tapi yang jelas dia hanya ingin membantu " apa kau mau buah?". Jennie sudah menawarkan apapun untuk Lisa yang tidak berselera makan apapun

" Aku akan makan nanti Jennie". Ujar Lisa sambil tersenyum penuh maaf karena harus menolak lagi

" Kenapa harus nanti? Kan bisa sekarang". Pertanyaan Jennie penuh ketegasan sehingga Lisa hanya bisa menghela nafasnya dan mengangguk saja

" Apa kaki mu terasa sakit?". Tanya Jennie sambil menunjuk kearah kaki kanan Lisa yang terbalut perban putih

" Sangat". Lisa menjawab sehingga membuat raut wajah Jennie meringis menyayangkan bagaimana sakitnya

" Hanya nyeri tidak sesakit yang di awal". Jawab lisa kembali menjelaskan tapi Jennie masih memasang wajah seperti diawal sehingga membuat Lisa tertawa sendiri

" Kenapa ketawa?". Lisa lekas bergeleng sambil memudarkan senyuman

" Aku mau bertanya".

" Hem".

" Kenapa baru sekarang?". Kening Jennie berkerut mendengar pertanyaan itu

" Maksudnya?". Tanya Jennie mencoba menelaah kembali

" Udah puluhan korban dan kenapa sekarang baru kalian punya hati buat ngebantu? Memang kami tidak berharga tapi setidaknya kalian punya hati untuk membantai semua kejahatan perundungan di sekolah, maaf bukan maksud mengatakan bahwa pertolongan sekarang tidak berguna tapi kenapa baru sekarang? Banyak korban-korban yang terdahulu yang jauh tidak kuat tapi kenapa Kalian tidak mau membantunya? Kami semua sama Jennie tidak punya kekuasaan seperti mu tapi setidaknya bantu kami untuk terbebas karena bukan hanya aku yang ingin menggapai impian Tapi semua teman-teman beasiswa pun begitu tapi sekarang mereka tidak bisa mendapatkan impian mereka lagi ". Ujar Lisa dengan mata berkaca-kaca menatap Jennie yang terdiam seribu bahasa

" Kenapa harus menunggu tersisa satu dari puluhan anak beasiswa yang menjadi korban, kenapa baru sekarang". Lisa menunduk karena tangisannya tidak tertahan

Jennie yang melihat itu tidak bisa berbuat banyak selain berdiam diri tidak mampu berbicara, Lisa mulai tersedu sedangkan jennie mengigit bibir dalamnya mencoba menahan Tangisan pula

Ceklek

Ibu panti masuk dengan kedua anak panti lainnya yaitu winter dan Chiquita keduanya berlari penuh kesenangan ketika melihat Lisa yang sudah terbangun " kak lisa!". Winter dan Chiquita berlari kearah Lisa dan dengan cepat Lisa menghapus air matanya lalu berganti dengan senyuman

Jennie yang melihat itu tersenyum kecil, ibu panti berjalan menuju sofa untuk duduk dan menyiapkan makanan untuk winter dan Chiquita yang memang meminta untuk makan di sini, " makasih ya nak Jennie udah mau jagain lisa". Ujar ibu panti dan Jennie angguki cepat

" Emh kakak kangen kalian". Dengan lucunya Lisa mencium kedua anak kecil itu sehingga membuat mereka terkekeh serempak

" Nak Jennie udah makan belum? Ini ibu bawa lebih ayok makan". Jennie yang mendengar namanya kembali dipanggil pun hanya mengangguk dan mendekat kearah ibu panti

" Kak jennie". Chiquita datang dengan langkah besarnya dan masuk kedalam pelukan itu sambil mendusel nyaman

" Kamu ngantuk ya Hem?". Jennie terkekeh sendiri melihat Chiquita yang tersenyum manis kearahnya " iya ngantuk itu seharusnya ini jam tidur mereka nak tapi malah heboh minta kesini katanya mau jagain kak Lisa dan Bobo bareng kak Jennie". Ibu panti membantu menjelaskan membuat Jennie dan Lisa tertawa serentak

NAWASENA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang