malam itu hujan deras di seluruh kota, suasana bising dan gemuruh kilat di langit gelap malam, sesekali angin bertiup membuat hawa dingin masuk tanpa permisi, caine berdiri di depan kaca yang mengarah ke balkon kamarnya menatap keadaan di luar sembari sesekali mondar mandir gelisah
hari ini rion pergi bersama gin,riji krow mako dan funin untuk menemui klayen awalnya dia ingin ikut namun rion tidak mengijinkannya pergi
"kenapa hujannya semakin deras"caine semakin gelisah rasa takut dan khawatir bercampur hingga membuatnya merasa mual
saat sedang mengamati keadaan di luat tiba tiba pintu kamarnya di ketuk pelan, caine menoleh kearah pintu
"mami, ini key" suara key terdengar dari balik pintu cukup pelan namun caine bisa mendenganrnya
"masuk aja gak di kunci kok" mendengar itu key membuka perlahan pintunya lalu masuk
"mami, papi bilang dia bakal pulang terlambat karna hujan, tapi tenang aja papi sama yang lain baik baik aja kok" ucap key
ada sedikit rasa tenang di hati caine mendengar itu " makasih ya key, adik adik kamu gimana" tanya caine
"mereka udah tidur"ucap key
caine menganggu setelah itu hening tidak ada percakapan di antara mereka berdua, hanya terdengar suara hujan yang sepertinya semakin mereda
*di sisi lain
"huffhh gimana ni hujannya deres bet mana bisa pulang kita, bahaya nih"ucap riji
"ya gimana lagi tunggu aja di sini" ucap gin
"huffh caine pasti khawatir" ucap rion
sebenarnya harusnya transaksi ini di lakukan tadi pagi namun tetapi lokasinya ini kurang aman saat siang hari jadinya mereka memilih mengganti jam temu
setelah selesai transaksi semuanya aman lancar namun ada beberapa percakapan yang menurut rion di luar konteks
"apa yang di maksud bajingan itu, bahkan dia tidak pokus dengan pembicaraan malah menyuruh anak buahnya yang berbicara"
sembari menghisap rokok di tanganya dia menatap langit gelap dengan tetes hujan yang terus turun tanpa henti
setelah beberapa jam menunggu akhirnya hujannya reda
"huffhh mayan nih yok lah pulang" ucap rion riji dan gin dan yang lainya pun nurut mereka pun kembali ke kendaraan lalu pulang sepanjang perjalanan tidak ada masalah lancar sampai tujuan
*di rumah
"kita pulang, udah pada tidur kayak nya ,yaudah kalian juga istirahat makasih buat hari ini" mereka pun berpisah sedangkan rion duduk dulu di ruang tamu
"huffhh, akhirnya" saat rion sedang memejamkan matanya sebentar tiba tiba dia mendengan suara langkah kaki mendekat saat dia menoleh ternyata caine
"rion, kamu gak papah kan di mana anak anak yang lain" tanya caine
"aku gak papah, mereka udah duluan balik ke kamarnya, kamu kenapa belum tidur ini udah lewat tengah malem loh" tanya rion sambil melirik jam
"a- aku khawatir sama kalian aku gak bisa tidur"ucap caine, rion menatap wajah caine dengan tatapan lembut, dia bangun dari duduknya lalu memeluk caine
"hufhh, aku agak cape, yuk kita tidur aja"ucap rion dia memeluk pinggang caine dengan lembut
pipi caine memerah karna rasa salah tingkah nya
entah kenapa jantungnya berdebar kencang pipinya memanas saat mata tajam itu menatapnya dengan lembut sungguh tak kuasa menahan detak jantung dan demam yang tiba tiba naik"caine?, kenapa muka kamu merah, kamu demam?" rion menaruh tanganya di pipi caine sambil menaikan satu alisnya
"a-aku gak papah, m-mending kamu mandi dan siap siap untuk tidur rion" caine menyingkirkan tangan rion dari pipinya lalu pergi menaiki tangga, lagi lagi rion terdiam dengan tingkah caine yang selalu tiba tiba menolak nya
dia pun menyusul naik ke kamar dia dan caine
"caine kamu kok gitu"tanya rion, caine sibuk mencarikan baju untuk rion"sekrang kamu mandi, kamu bau rokok" ucap caine dia pun mendorong rion masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya
rion terdiam di dalam kamar mandi
"apa itu tadi, aku melihat pipinya memerah saat matanya menatapku?" rion menatap cermin di depannyalalu dia menutup wajahnya sembari tersenyum tipis "jadi apa itu tadi, dia sangat lucu, itu membuatku semakin ingin menggodanya" ucap rion
sedangkan di luah kamar mandi caine beranjak ke tempat tidurnya
"apa dia melihat wajahku?, arrggh sial itu pasti ekspresi yang aneh" caine menutup tubuhnya dengan selimut dia tampak seperti kepompong di dahan pohon"entah kenapa itu sangat mendebarkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
[HUG ME WHEN YOUR ARE HURT]HARRIAXARION
Fantasyharris caine seorang pria manis dengan surai merah di kurung di sebuah gudang dengan bau anyir darah yang menyengat, dia di jual oleh ayahnya sendiri kepada pemilik pasar gelap. suatu malam saat waktunya pelelangan, harris di bawa keatas panggung un...