Yang Rapuh Gedhek Bukan Aku

8 0 0
                                    

"Itoooooookkkkkkkk!" Supri berteriak meneriaki Itok yang tengah berlari mengejar seekor anak burung yang belum terlalu mahir untuk terbang tinggi.

Mereka menemukan anak burung tersebut pada sarangnya. Lebih tepatnya, mereka menculik anak burung tersebut dari induknya, dan bukannya menemukannya.

"Itoooookkkkk! huh-huh-huh" suara nafas Supri yang sudah tidak kuat untuk berlari, membuat Kirman tertawa terbahak-bahak ketika ia mengikuti kedua temannya itu mengejar seekor anak burung.

"Priiii Supri... kamu itu ya, sudah dibilangin jangan makan terus, kok yo masih aja ngeyel. Coba liat perut kamu itu lho, udah mirip kaya genthong, hahaha," canda Kirman kepada temannya itu.

"Lhooo kan masakan simbok selalu enak kan yo man, mana tahan aku sama godaan masakan simbok yang luezat itu," Supri mencoba untuk ngeles.

Supri adalah satu-satunya yang memiliki badan paling besar diantara ketiganya. Ia adalah anak yang suka makan, namun sangat malas untuk berolahraga. Berlari saja ia benci, apalagi jika diminta untuk melakukan sit up, push up, kecuali jika berenang, karena itu adalah satu-satunya keahliannya dalam bidang olahraga. Bahkan, diantara Kirman, Supri, dan Itok, Supri dipastikan akan mendapat juara 1 jika dilombakan dalam sebuah turnamen berenang seratus meter. Entah teknik apa yang ia gunakan, sehingga seekor bebek pun tidak sanggup mengejarnya.

"Lha kok balik lagi? emang wis dapet burungnya tok?" Tanya Kirman yang saat itu tengah menunggu Supri untuk istirahat sejenak, mengencangkan paru-parunya yang hampir copot.

"Lha iya lah, wong burungnya saja dibawa induknya terbang ke pohon tinggi, plintengku nggak tak bawa tadi," jelas Itok.

"Yasudah, kita balik saja ke lapangan, katanya lek Warso tadi bawa banyak pring buat dibersihkan disana," Kirman mengajak kedua temannya untuk kembali ke lapangan.

"Ayo! Aku mau tidur di gardu, udah capek ini," Supri mengiyakan sembari bangun dari baringnya.

Plinteng dan Pring. Plinteng adalah sebutan untuk Ketapel dalam bahasa Jawa. Sedangkan Pring adalah sebutan untuk Bambu dalam bahasa Jawa. Dan jika kalian menebak alat yang mereka gunakan untuk menculik anak burung tadi dari sarangnya, mungkin tebakan kalian akan benar jika kalian menebak dengan Pring serta Plinteng sebagai tebakannya.

Kemudian, sampailah mereka pada tempat yang dituju, yakni sebuah lapangan dimana mereka sering bermain bersama-sama. Mereka menemukan pak Warso yang tengah sibuk membersihkan bambu agar tidak gatal saat disentuh. Kebetulan, bambu-bambu yang tengah dibersihkan oleh pak Warso adalah bambu yang cukup besar. Jadi, dapat digunakan untuk membuat banyak sekali permainan tradisional di zaman itu, bahkan alat musik sekalipun.

"Pak Warso, minta pringnya satu saja, buat bikin toklik," Kirman langsung meminta izin untuk mengambil satu pring milik pak Warso, sebagai bahan untuk membuat sesuatu.

"Woo, ambil saja man, satu saja tapi ya," pak Warso memperbolehkan Kirman untuk mengambil satu bambu miliknya.

"Wahh, matursuwun pak, hehe," Kirman terlihat bahagia, begitupun teman-temannya.

"Ayo ke rumahku, kita buat toklik disana!" Kirman mengajak teman-temannya untuk pergi kerumahnya.

"Ayooooo!" seru Supri dan Itok berbarengan.

Sesampainya mereka disana, mereka langsung menuju pintu belakang rumah Kirman. Rumah yang terbuat dari Gedhek, dengan genteng tanah liat sebagai atapnya. Sangat sederhana, namun sangat aman dan nyaman pada masa itu.

"Assalamualaikum!" tidak lupa mengucap salam, kemudian memasuki bagian dapur rumah tersebut. Mereka mencari alat-alat yang disimpan oleh bapak Kirman. Bapak Kirman adalah seorang petani, namun juga seorang pemahat kayu. Ia memiliki berbagai macam alat yang berhubungan dengan kayu, bahkan kayu pring. Sejak kecil, Kirman selalu dibuatkan mainan tradisional oleh bapaknya. Oleh karena itu, ia sedikit terampil dalam membuat mainan-mainan yang dapat dibuat dengan sederhana menggunakan bahan-bahan seadanya. Kali ini, ia ingin membuat alat musik yang bernama Thoklik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yang Rapuh Gedhek, Bukan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang